Finlandia, Swedia hingga Denmark Setop Suntik Vaksin Moderna ke Orang Dewasa Muda Terkait Miokarditis

Negara-negara termasuk Finlandia hingga Denmark sementara menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 Moderna untuk orang usia 30 tahun ke bawah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Okt 2021, 12:28 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 12:28 WIB
Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Helsinki - Finlandia akan menghentikan sementara penggunaan vaksin COVID-19 Moderna untuk orang usia 30 tahun ke bawah karena laporan efek samping kardiovaskular yang langka, kata lembaga kesehatan dan kesejahteraan negaranya pada Kamis 7 Oktober 2021.

Dikutip dari Straits Times, Jumat (8/10/2021), pejabat kesehatan Swedia dan Denmark telah mengumumkan pada Rabu sore bahwa mereka akan menghentikan sementara penggunaan vaksin Moderna untuk semua orang dewasa muda dan anak-anak.

“Sebuah studi Nordik yang melibatkan Finlandia, Swedia, Norwegia dan Denmark menemukan bahwa pria di bawah usia 30 tahun yang menerima Moderna Spikevax memiliki risiko sedikit lebih tinggi daripada yang lain mengembangkan miokarditis,” kata direktur Mika Salminen dari lembaga kesehatan.

Peradangan Otot Jantung

Profesor Salminen mengatakan miokarditis, yang berarti peradangan otot jantung, biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Dia mengatakan sebagai tindakan pencegahan, Finlandia hanya akan memberikan vaksin Pfizer kepada orang muda.

Badan kesehatan Swedia mengatakan akan berhenti menggunakan Vaksin Moderna tersebut untuk orang yang berusia 30 tahun ke bawah, kemudian karena data menunjukkan peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan remaja dan dewasa muda yang telah divaksinasi.

"Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua,” kata badan kesehatan itu, seraya menambahkan bahwa risiko terkena sangat kecil.

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung sedangkan perikarditis adalah peradangan pada lapisan di luar jantung.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Respons Pihak Moderna

Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Ilustrasi vaksin COVID-19 Moderna. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang juru bicara Moderna mengatakan dalam sebuah email bahwa perusahaan mengetahui keputusan oleh regulator di Denmark dan Swedia untuk menghentikan penggunaan vaksinnya pada individu yang lebih muda karena risiko miokarditis dan atau perikarditis yang jarang terjadi.

“Ini biasanya kasus ringan dan individu cenderung pulih dalam waktu singkat setelah perawatan standar dan istirahat. Risiko miokarditis meningkat secara substansial bagi mereka yang tertular COVID-19, dan vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindunginya.”

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat yang belum menjalani peer review, laki-laki muda berusia di bawah 20 tahun memiliki kemungkinan enam kali lebih besar untuk mengembangkan miokarditis setelah tertular COVID-19 dibandingkan mereka yang telah divaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya