Liputan6.com, Kinshasa - Vaksinasi penyakit mematikan Ebola dimulai pada Rabu, lima hari setelah ada laporan kasus baru di Kota Beni, RD Kongo, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kasus baru dilaporkan di Kivu Utara, provinsi yang sama di mana program vaksinasi dimulai.
"Orang-orang yang berisiko tinggi, termasuk kontak dari kasus yang dikonfirmasi dan responden pertama akan menerima dosis saat otoritas kesehatan bergerak untuk mengekang penyebaran virus," kata WHO.
Advertisement
Baca Juga
Kasus baru, yang dikonfirmasi pada 8 Oktober, adalah seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang telah meninggal dua hari sebelumnya di sebuah klinik setempat, tambah pernyataan itu.
Dia berasal dari komunitas yang sama di mana tiga anggota keluarga meninggal pada September setelah mengalami gejala mirip Ebola, seperti dikutip dari Malay Mail, Kamis (14/10/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ebola Kembali Muncul 8 Oktober
WHO mengatakan, sekitar seribu dosis vaksin Ebola (rVSV-ZEBOV) dikirim ke kota timur Goma untuk didistribusikan, dan Kinshasa jika diperlukan.
Pemerintah di Kinshasa mengumumkan kembalinya penyakit di timur negara itu pada 8 Oktober. Pada awal Mei, RD Kongo mengumumkan akhir dari wabah Ebola ke-12, di mana 12 kasus dilaporkan, dengan enam kematian dan ratusan orang divaksinasi.
Penyakit ini muncul kembali pada Februari di daerah Kivu Utara yang antara Agustus 2018 dan Juni 2020 mengalami wabah Ebola terbesar dalam sejarah RD Kongo dengan 3.470 infeksi dan 2.287 kematian.
Ebola adalah demam berdarah virus yang pertama kali diidentifikasi di Afrika tengah pada tahun 1976. Penyakit ini dinamai sebuah sungai di RD Kongo, yang kemudian dikenal sebagai Zaire.
Penularan manusia melalui cairan tubuh, dengan gejala utama demam, muntah, pendarahan dan diare.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement