Liputan6.com, Paris - Warga yang berusia di atas 65 tahun di Prancis hanya akan segera diizinkan untuk bepergian atau mengunjungi restoran dan museum jika mereka telah menerima vaksin booster COVID-19, kata Presiden Emmanuel Macron.
"Mulai 15 Desember, Anda perlu memberikan bukti suntikan booster untuk memperpanjang validitas kartu kesehatan Anda,"Â katanya dalam pidato.Â
Baca Juga
Dikutip dari laman BBC, Rabu (10/11/2021), aturan baru ini semakin memperketat salah satu aturan COVID-19 paling ketat di Eropa.
Advertisement
Meskipun tingkat vaksinasi tinggi, Prancis melihat lonjakan infeksi harian.
Pada hari Selasa, negara itu melaporkan 12.476 infeksi baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam - level tertinggi sejak awal September.
COVID-19Â telah merenggut nyawa lebih dari 118.000 orang di Prancis sejak awal wabah.
"Kami belum selesai dengan pandemi," kata Presiden Macron dalam pidatonya, menambahkan bahwa tingkat infeksi melonjak 40% dari minggu lalu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan Ketat di Prancis
Macron juga mengatakan semua bukti menunjukkan bahwa enam bulan setelah seseorang divaksinasi "kekebalan menurun dan oleh karena itu risiko mengembangkan bentuk serius [Covid] meningkat".
"Solusi penurunan kekebalan ini adalah suntikan vaksin tambahan," katanya.
Presiden mengatakan bahwa suntikan booster bulan depan juga akan tersedia bagi mereka yang berusia antara 50 dan 64 tahun, sambil menekankan bahwa lebih dari 80% pasien Covid yang saat ini dirawat di unit perawatan intensif berusia di atas 50 tahun.
Kartu kesehatan menjadi persyaratan utama di seluruh Prancis pada akhir Juli.Â
Orang-orang perlu menunjukkan bukti vaksinasi, tes negatif atau pemulihan baru-baru ini dari Covid untuk memasuki sebagian besar museum dan bioskop, atau bepergian dengan kereta api dan pesawat.
Prancis telah melihat gelombang protes jalanan sejak langkah-langkah itu diperkenalkan.
Advertisement