Belanda Lockdown COVID-19 3 Pekan, Lokasi Prostitusi Tutup Jam 18.00

Belanda kembali memutuskan untuk lockdown COVID-19 lagi selama tiga minggu. Jam operasional bisnis terbatas.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Nov 2021, 11:19 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 11:00 WIB
Mengintip Kamar Prostitusi PSK Red Light District Belanda
Red Light Secrets Museum of Prostitution, Amsterdam Belanda (AP Photo/Peter Dejong)

Liputan6.com, Amsterdam - Pemerintah Belanda memutuskan kembali menerapkan lockdown selama tiga pekan hingga akibat naiknya kasus COVID-19. Pekerja diminta WFH lagi, dan jam operasional sektor bisnis terbatas. 

Pada akhir pekan lalu, pemerintah Belanda telah mengirimkan aturan-aturan kepada masyarakat selama tiga pekan ke depan.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (15/11/2021), tempat bisnis esensial seperti toko makanan hingga toko hewan bisa buka sampai 20.00. Sementara, bisnis-bisnis tidak esensial harus tutup jam 18.00. 

Hal itu termasuk tempat prostitusi. Tempat penyedia jasa PSK hanya boleh beroperasi hingga jam 18.00 alias sudah harus tutup saat petang.  

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut negaranya beruntung karena banyak yang sudah vaksinasi COVID-19, meski harus lockdown lagi.

"Beruntung, mayoritas warga kita telah divaksinasi. Jika tidak, masalah di rumah sakit saat ini akan tak terhitung," ujar Perdana Menteri Mark Rutte dalam pesannya.

Selama lockdown tiga minggu, pemerintah Belanda akan menyiapkan aturan baru untuk ke depannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aturan Booster Vaksinasi COVID-19

Belanda Kembali Wajibkan Penggunaan Masker
Orang-orang dengan masker berjalan di Stasiun Pusat Amsterdam, Belanda, Rabu (3/11/2021). Belanda kembali menerapkan tindakan pembatasan virus corona, termasuk kewajiban memakai masker di berbagai ruang publik menyusul lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. (Ramon van Flymen/ANP/AFP)

Pada keterangan yang sama, Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge mengakui pemerintah memang sedang dilematis, namun kebijakan lockdown COVID-19 ini dinilai perlu. 

Menteri de Jonge berkata akan menambah kebijakan preventif ke depannya, seperti memperluas aturan QR code. Ada pula aturan vaksin booster. 

"Untuk berjaga-jaga, kita memiliki kampanye booster. Orang-orang di atas 80 tahun dan orang-orang yang yang bekerja di sektor kesehatan akan menjadi pertama yang dapat," ujarnya.

Setelah tahap pertama itu selesai, maka warga lainnya bisa mengakses suntikan vaksin ketiga.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, 240 ribu kasus baru Virus Corona COVID-19 di Belanda dalam 28 hari terakhir. Kasus harian sedang meroket sampai tembus 16 ribu.

Infografis COVID-19:

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya