Liputan6.com, Washington D.C - Warga Amerika harus bersiap untuk akhirnya menghadapi varian COVID-19 Omicron, tetapi pejabat kesehatan AS pada Minggu (28/11) mengatakan larangan perjalanan mulai Senin pada sebagian besar pelancong dari Afrika Selatan akan membantu mengulur waktu untuk menilai risiko baru.
"Tak bisa dipungkiri, itu akan ada di sini," meskipun belum ada kasus yang terdeteksi, pejabat tinggi penyakit menular negara itu, Dr Anthony Fauci, mengatakan kepada ABC News' This Week.
Baca Juga
Dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (29/11/2021), varian Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan, kini telah dikonfirmasi di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, dan Afrika Selatan.
Advertisement
Presiden AS Joe Biden, yang kembali ke Washington setelah liburan akhir pekan Thanksgiving, mengatakan dia menemui tim tanggap COVID-19-nya dan membicarakan lebih banyak hal terkait ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkatkan Vaksinasi COVID-19 di AS
Pejabat kesehatan AS juga berbicara dengan rekan-rekan di Afrika Selatan pada hari Minggu untuk mendapatkan "lebih banyak informasi secara real time," kata Fauci kepada NBC.
Ia menambahkan bahwa pembatasan penerbangan akan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mengumpulkan informasi dan mempertimbangkan kemungkinan tindakan.
Ini "untuk membuat kita lebih siap, untuk meningkatkan vaksinasi, untuk benar-benar siap untuk sesuatu yang mungkin sebenarnya bukan masalah besar, tetapi kami ingin memastikan bahwa kami siap untuk yang terburuk," katanya.
Fauci mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui apakah lockdown atau mandat baru diperlukan.
Advertisement