Liputan6.com, Taipei - Angkatan udara Taiwan pada Selasa 11 Januari 2022 menangguhkan pelatihan tempur untuk armada F-16. Upaya itu dilakukan setelah model jet tempur yang baru-baru ini ditingkatkan jatuh ke laut dalam serangkaian kecelakaan terbaru.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan F-16V, tipe paling canggih dalam armada Negeri Formosa, hilang dari layar radar setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Chiayi di Taiwan selatan untuk misi pelatihan di atas lapangan tembak pesisir.
Baca Juga
"Presiden Tsai Ing-wen mengeluarkan instruksi untuk tidak menyia-nyiakan upaya dalam misi pencarian dan penyelamatan dan "untuk lebih memperjelas penyebab kecelakaan itu," kata juru bicaranya seperti dikutip dari CNN, Kamis (13/1/2022).
Advertisement
Pusat Komando Penyelamatan pemerintah mengatakan para saksi telah melihat pesawat jet F-16 itu jatuh ke laut dan helikopter serta kapal sedang mencari pilotnya.
Inspektur Jenderal Angkatan Udara Liu Hui-chien mengatakan pesawat itu baru saja ditingkatkan ke versi "V", dengan sistem senjata dan avionik baru. "Pelatihan tempur untuk armada F-16 kini telah ditangguhkan," tambahnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Insiden Jet Taiwan Jatuh Sebelumnya
Pada akhir 2020, sebuah jet F-16 menghilang tak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Hualien di pantai timur Taiwan dalam misi pelatihan rutin. Tahun lalu, dua pesawat tempur F-5E, yang pertama kali beroperasi di Taiwan pada 1970-an, jatuh ke laut di lepas pantai tenggara setelah diduga kuat bertabrakan di udara selama misi pelatihan.
Sementara angkatan udara Taiwan terlatih dengan baik, wilayah tersebut telah berulang kali bersitegang dengan pesawat militer China dalam dua tahun terakhir, meskipun kecelakaan belum dikaitkan akibat aksi pencegatan dengan armada China tersebut.
China, yang mengklaim pulau demokrasi itu sebagai miliknya, telah secara rutin mengirim pesawat ke zona pertahanan udara Taiwan, sebagian besar di daerah sekitar Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan tetapi terkadang juga ke wilayah udara antara Taiwan dan Filipina.
Advertisement