Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka sedang membuat pengaturan untuk memulihkan pesawat tempur F-35C yang jatuh ke Laut China Selatan.
Tujuh personel militer AS terluka dalam kecelakaan Senin (25/1) di dek kapal induk USS Carl Vinson dan pilotnya terlempar, kata angkatan laut.
Advertisement
Baca Juga
"Saya dapat memastikan pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air," kata Letnan Nicholas Lingo, juru bicara Armada ke-7 AS.
"Angkatan Laut Amerika Serikat sedang membuat pengaturan operasi pemulihan untuk pesawat F-35C."
Ditanya tentang laporan media tanpa sumber yang menunjukkan ada kekhawatiran bahwa pesawat itu bisa jatuh ke tangan China, Lingo menjawab, merujuk pada Republik Rakyat China: "Kami tidak dapat berspekulasi tentang apa niat RRC."
Itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan F-35 dan kapal induk hanya dalam waktu dua bulan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (26/1/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Insiden Kecelakaan Pesawat Tempur
F-35 milik Inggris pun juga sempat dikabarkan jatuh ke Laut Mediterania pada November 2021, meskipun pilot terlontar dan selamat kembali ke kapal. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pesawat itu kemudian ditemukan.
Awal bulan ini, pesawat tempur F-35A Korea Selatan melakukan pendaratan darurat selama pelatihan.
Pada April 2019, sebuah pesawat tempur siluman F-35 Jepang jatuh di Samudra Pasifik dekat Jepang utara, menewaskan pilotnya.
Angkatan Laut AS mengatakan, pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat dalam insiden Senin (25/1) tetapi ia mengalami luka-luka.
Pentagon mengatakan, dua Carrier Strike Groups, yang dipimpin oleh Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln, mulai beroperasi di Laut China Selatan pada Minggu.
Advertisement