Liputan6.com, Kiev - Rabu (23/3/2022) merupakan hari ke-28 invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah perkembangan telah terjadi dalam operasi militer Negeri Beruang Merah itu, kendati demikian belum ada pertanda bahwa perang akan berakhir.
Untuk Anda yang tertinggal kabar terkini Rusia Ukraina, berikut ini rangkuman peristiwa penting sebelumnya, dari hari ke-27 perang Rusia Ukraina pada Selasa 22 Maret, dikutip dari Aljazeera:
Baca Juga
Pertempuran
Advertisement
- Titik fokusnya adalah Mariupol, pelabuhan selatan yang penting secara strategis yang telah mengalami beberapa pengeboman terberat sejak invasi Rusia. Banyak dari 400.000 penduduknya terperangkap saat pertempuran berkecamuk di sekitar mereka.
- Artileri Rusia terus menggempur kota-kota timur Kharkiv, Sumy, dan Chernihiv.
- Sebuah outlet berita Ukraina melaporkan sirene serangan udara "di hampir setiap wilayah" negara itu.
- Pentagon mengatakan Rusia meningkatkan operasi militer udara dan laut di Ukraina, menerbangkan lebih dari 300 misi dalam 24 jam terakhir.
Pengungsi
- Hampir 3,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina, kata PBB.
- Sementara 6,5 ​​juta orang telah mengungsi secara internal, kata PBB.
- Lebih dari 8.000 orang dievakuasi pada Senin 21 Maret.
Sanksi
- Uni Eropa tidak dapat menyetujui apakah atau bagaimana menjatuhkan sanksi pada sektor energi Rusia yang menguntungkan.
- Jerman mengatakan blok itu terlalu bergantung pada minyak Rusia untuk itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jalan Diplomasi hingga FB dan Instagram Dilarang
Diplomasi
- Pembicaraan damai telah dilanjutkan tetapi tidak ada tanda-tanda kemajuan signifikan untuk mengakhiri konflik.
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin "dalam format apapun".
- Hubungan AS-Rusia berada di ambang kehancuran, kata kementerian luar negeri Rusia, memanggil duta besar AS setelah Biden menyebut Putin sebagai "penjahat perang".
- Majelis Umum PBB diperkirakan akan melakukan pemungutan suara lagi minggu ini atas mosi yang mengkritik Rusia atas krisis kemanusiaan di Ukraina.
Facebook dan Instagram Dilarang
- Pengadilan Rusia telah melarang Facebook dan Instagram sebagai "ekstremis", bagian dari upaya Kremlin untuk menyensor berita tentang perang.
Advertisement