Liputan6.com, Austin - Seorang pedagang barang antik Texas membeli patung seharga US$ 34,99 atau setara Rp 507 ribu dari toko barang bekas dan kemudian mengetahui bahwa itu adalah peninggalan Romawi berusia 2.000 tahun.
Laura Young mengatakan, dia berada di toko Goodwill di Austin pada 2018 ketika dia melihat patung itu dengan label harga US$ 34,99.
"Kepalanya ada di lantai di bawah meja pajangan," kata Young kepada KTRK-TV.
Advertisement
"Itu pasti terlihat tua. Itu marmer berukir."
Baca Juga
Young membeli patung seberat 52 pon dan membawanya pulang, mengambil foto patung yang posisinya ada di kursi belakang mobil, demikian dikutip dari laman UPI, Minggu (8/5/2022).
Young kemudian meneliti patung itu dan menemukan bahwa itu adalah karya era Julio-Claudian yang menggambarkan komandan Romawi Nero Claudius Drusus Germanicus, juga dikenal sebagai Drusus Germanicus atau Drusus the Elder.
"Itu mungkin hal paling keren yang pernah saya temukan," kata Young.
"Yang paling istimewa. Ada banyak sejarah."
Young berbagi penemuannya dengan teman-teman di sebuah rumah lelang London, yang mengkonfirmasi penemuannya.
Patung itu kemudian ditemukan telah terdaftar dalam katalog berusia 100 tahun dari museum seni Jerman. Patung itu rupanya dibawa ke Amerika Serikat oleh seorang tentara Perang Dunia II.
Karya tersebut akan dipajang di Museum Seni San Antonio selama satu tahun sebelum kembali ke Jerman.
"Itu sedikit menyakitkan. Itu pahit. Seperti, menyenangkan bahwa ada resolusi untuk itu dan itu bekerja untuk yang terbaik," kata Young kepada KUT-FM.
"Akan sedikit pahit melihatnya di museum, tapi dia harus pulang. Dia tidak seharusnya berada di sini."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Arkeolog Temukan 2 Sphinx Besar Berusia 3.300 Tahun di Kota Luxor Mesir
Sebuah tim arkeolog, saat memulihkan kompleks penguburan Raja Amenhotep III, menemukan dua Sphinx besar yang dibangun sekitar 3.300 tahun yang lalu.
Penemuan ini dilakukan di dekat kota modern Luxor di "Kuil Jutaan Tahun", Sputnik melaporkan.
Patung-patung batu kapur setinggi 26 kaki menggambarkan Raja Amenhotep III sebagai Sphinx, makhluk mitos dengan tubuh singa dan kepala manusia.
Amenhotep digambarkan dengan janggut kerajaan dan mengenakan hiasan kepala luwak dan kalung lebar, Menurut Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Mesir.
Patung-patung itu ditemukan setengah terendam air oleh tim arkeolog Mesir-Jerman.
Tiga patung granit dewi perang, Sekhmet, juga ditemukan.
Dewi Sekhmet sering digambarkan sebagai singa dan dikaitkan dengan penyembuhan. Dia diyakini memimpin firaun dalam peperangan, melindungi mereka dalam kehidupan, dan membimbing mereka ke alam baka.
Sphinx besar menunjukkan lokasi jalan prosesi. Setelah restorasi, sphinx ditemukan memiliki "kekasih dewa Amun-Re" yang tertulis di dada mereka. Amun-Re adalah dewa utama dan disembah sebagai dewa pencipta.
Advertisement
Raja Amenhotep III
Raja Amenhotep III adalah firaun kesembilan dari dinasti ke-18. Pemerintahannya berlangsung hampir empat dekade, dimulai sekitar 1390 SM.
Amenhotep memerintah pada puncak prestise dan kekuasaan internasional Mesir kuno. Lebih dari 250 patung dari dirinya telah diidentifikasi, yang paling banyak dari setiap firaun.
Kompleks penguburan untuk Amenhotep dibangun dekat dengan Sungai Nil di sekitar ibukota Mesir kuno Thebes. Itu dihancurkan oleh gempa bumi besar di zaman kuno. Selama bertahun-tahun, gurun menutupi sisa-sisa.
Situs ini terus digali dan dipulihkan sejak tahun 1998 oleh tim arkeologi di bawah pengawasan kementerian pariwisata Mesir.
Mumi Berusia Lebih dari 800 Tahun Ditemukan di Peru
Para arkeolog menemukan mumi yang diperkirakan berusia paling tidak 800 tahun di Peru. Mumi itu ditemukan dengan sepenuhnya terikat tali, dan tangan menutupi wajah.
Dilansir The Guardian, penggalian itu dipimpin oleh arkeolog Pieter Van Dalen Luna.
Pieter mengatakan, jenis kelamin mumi tersebut tidak diidentifikasi dan ditemukan di wilayah Lima. "Ciri utama mumi adalah seluruh tubuh diikat dengan tali dan dengan tangan menutupi wajah, yang akan menjadi bagian dari pola pemakaman lokal," kata dia.
Mumi tersebut tinggal di wilayah dataran tinggi Andes yang sekarang disebut Peru. Namun, "tanggal radiokarbon akan memberikan kronologi yang lebih tepat," ungkapnya.
Mumi itu ditemukan di dalam struktur bawah tanah yang ditemukan di pinggiran kota Lima. Di makam juga ada sesajen termasuk keramik, sisa-sisa sayuran dan peralatan batu.
Peru adalah rumah bagi ratusan situs arkeologi yang berasal dari budaya yang berkembang baik sebelum dan sesudah Kekaisaran Inca. Suku Inca pernah mendominasi bagian selatan Amerika Selatan, mulai dari Ekuador selatan dan Kolombia hingga Chili tengah.
Advertisement