Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate pada Rabu (21/9/2022) mengadakan bilateral meeting bersama dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis Olivier Becht. Bertempat di Ruang Rapat Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Johnny mengatakan pertemuannya kali ini mendiskusikan tiga proyek yang sudah ada di pipeline Indonesia dan Kominfo yang berkaitan dengan transformasi digital.
"Pertemuan saya dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Olivier Becht membahas tiga proyek utama pada perkembangan proyek satria I, Government Cloud, serta Digital Broadcasting," ujar Johnny kepada awak media saat ditemui di Gedung Kominfo.
Advertisement
Johnny juga menjelaskan bahwa mereka mendiskusikan perkembangan proyek Satelit Satria-1 yang dibiayai oleh Pemerintahan Prancis dan di-supply oleh perusahaan teknologi Prancis yaitu Thales Alenia Space. Selain itu, ada juga proyek Government Cloud atau pusat data nasional yang dibiayai juga oleh Pemerintah Prancis dan kontraktor yang juga berasal dari Prancis yang saat ini memasuki tahap akhir.
"Proyek Government Cloud saat ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan pembiayaan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat konstriksi dapat dimulai dengan melakukan ground breaking," ujar Johnny.
"Selain itu, kita juga mendiskusikan hal yang berkaitan dengan digitalisasi pertelevisian atau Digital broadcasting. Ini merupakan proyek kita untuk TVRI yang dibiayai oleh Pemerintah Prancis dan didukung oleh teknologi dari Prancis yang saat ini juga sudah memasuki tahap akhir diskusi teknis yang menyangkut kontrak dan kita harapkan juga dapat segera dimulai karena pembiayaan dalam porsi rupiah sudah tersedia."
Potensi Kebutuhan Satelit
Selain tiga proyek utama yang memang sudah ada dalam pipeline Indonesia, Menteri Johnny dan Olivier juga mendiskusikan terkait potensi pengadaan kebutuhan satelit Indonesia sebesar 1TB (Terabyte) -- yang kini baru tersedia untuk pemerintah hanya sekitar 230GB dari dua satelit yang tersedia dengan total kapasitas 300GB.
"Saat ini kita masih membutuhkan lebih dari 700GB lagi untuk memenuhi 1TB," imbuh Johnny.
Menteri Johnny juga mengatakan bahwa Pemerintah Prancis menyampaikan dukungannya kepada Indonesia untuk beberapa ketersediaan layanan transportasi digital di Indonesia.
"Pemerintah Prancis dan Bapak Menteri Olivier Becht sangat ingin memberikan dukungannya kepad aIndonesia untuk pengadaan ketersediaan layanan satelit untuk transportasi digital secara khusus khususnya infrastruktur hulu digital di Indonesia.”
Keduanya juga diketahui mendiskusikan terkait keamanan cyber karena Prancis mempunya teknologi cybersecurity yang bagus dalam kaitannya dengan cybersecurity strengthening yang ada di Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Prancis sangat tertarik untuk membiayai proyek tersebut.
Advertisement
Proyek Transformasi Energi
Proyek lain yang dibicarakan ialah adanya perusahaan-perusahaan Prancis yang sangat tertarik untuk ikut ambil bagian di dalam transformasi digital di Indonesia khususnya dalam ranah platform-platform yang ada di dindonesia seperti e-commerce, fintech, edutech, health tech, dan capital venture.
"Dalam hal ini, hubungan Indonesia khususnya Kominfo dengan Kementerian Perdagangan Prancis ssangat dekat karena sudah dibangun sejak lama dan banyak proyek di pipeline kita yang dibiayai oleh Pemerintah Prancis yang cukup sukses," kata Johnny.
Selain itu, Pemerintah Prancis juga memberikan dorongan dan dukungan untuk program transformasi energi dan kebutuhan konektivitas yang ada di Indonesia seperti Bandara, karena diketahui ada perusahaan Prancis yang sudah lama di Indonesia dan terlibat dalam beberapa pembangunan yang ada di Indonesia.
"Singkatnya, Indonesia dan Prancis perlu bersama-sama meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya di sektor ekonomi," ujar Johnny.
Menteri Olivier juga mengatakan pertemuannya kali ini bersama Menteri Johnny merupakan bagian dari tripnya di indo-pasifik, sebelumnya ia sedang ada dalam perjalanan indo-pasifik sebelum menghadiri G20 di Bali.
"Mungkin kalian mengetahui Prancis merupakan negara yang jauh dari Indonesia, tetapi faktanya Prancis merupakan salah satu bagian dari Indo-pasifik dan area Indo-pasifik merupakan area yang penting untuk Prancis. Maka dari itu, sangat penting memiliki hubungan ekonomi yang baik khususnya dengan Indonesia," ujar Olivier sesaat setelah pertemuannya dengan Menkominfo Johnny di Gedung Kominfo.
"Kita sedang menghadapi isu yang sama, tadi Menteri Johnny menyebutkan terkait digitalisasi, cybersecurity, dan broadcasting hingga isu lain seperti transisi energi yang sangat penting dalam hal climate change," tambah Olivier.
Hubungan Strategis Indonesia dan Prancis di Bidang Pertahanan
Selain kerjasama Indonesia-Prancis di bidang Tekonologi, beberapa waktu lalu Duta Besar Prancis untuk RI Olivier Chambard menilai Indonesia adalah mitra strategis di Indo Pasifik, sehingga misi Pegasus 2022 sengaja diadakan untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan.
Dalam pembukaan misi Pegasus 2022, Dubes Prancis Olivier Chambard menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Prancis.
Oleh karenanya, Indonesia menjadi salah satu tujuan tetap misi Pegasus 2022.
"Hubungan strategis kawasan dan global kita semakin dekat setiap tahun. Dan kedatangan tim AU kami ke sini menunjukkan masa depan yang sangat besar dengan Indonesia," kata Chambard, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Dubes Olivier juga menyebut peran Indonesia di Indo Pasifik juga sangat penting, terutama didasari pada landasan hukum internasional dan kebebasan navigasi.
"Dan latihan ini adalah tanda yang jelas bahwa kami ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia," ungkap Olivier Chambard.
Selain Olivier Chambard, Wakil Menteri Pertahanan RI, M. Herindra juga hadir dan menegaskan bahwa sudah banyak kerja sama pertahanan yang dibentuk antara Indonesia dan Prancis.
"Kita sebagai negara besar harus memperkuat pertahanan kita. Apa yang terjadi di dunia, khususnya konflik Rusia dan Ukraina membuktikan bahwa ancaman itu ada. Pertahanan otomatis harus dikuatkan," tegas Herindra.
Herindra mengungkapkan pada Februari 2022 lalu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah mengumumkan pembelian jet tempur Rafale sebanyak enam unit dan dua unit pesawat A800.
Advertisement