Detik-Detik Bunyi Sirene di Hokkaido Jepang Akibat Misil Korea Utara

Aksi Korea Utara bikin resah Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Okt 2022, 11:31 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 11:30 WIB
Kim Jong-un Saksikan Langsung Peluncuran Rudal Balistik. (KCNA/KNS via AP)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un mengawasi langsung uji coba peluncuran rudal balistik Hwasong-12 di lokasi yang tak diketahui pada foto yang dirilis Sabtu (16/9). Kim Jong-Un bersumpah akan menyempurnakan kekuatan nuklir negaranya. (KCNA/KNS via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Korea Utara membuat resah warga Pulau Hokkaido di Jepang karena menembakan misil pada Selasa pagi (4/10/2022). Akibatnya, Hokkaido harus membunyikan sirene agar masyarakat berlindung. 

Berikut video terkait yang beredar di Twitter: 

Berdasarkan laporan Kyodo, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada berkata misil itu terbang sejauh 4.600 kilometer. Itu merupakan jarak terpanjang untuk misi jarak menengah yang ditembak Korea Utara. Misil itu mencapai altitude 1.000 kilometer.

Lebih lanjut, Yamada berkata misil itu terbang melewati Jepang sekitar satu menit dan mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang, sekitar 3.200 kilometer di Samudera Pasifik. Tak ada laporan kerusakan baik di darat, laut, dan udara.

Meski tak ada kerusakan, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tetap memberikan protes keras terhadap Korea Utara atas tembakan misil tersebut.

Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno berkata aksi Korut merupakan ancaman bagi kawasan dan komunitas internasional. Matsuno menyebut misil itu ditembak pada pukul 07.22 pagi dan mendarat di luar Jepang pada sekitar pukul 07.44 pagi.

Aktivitas di bandara-bandara di Hokkaido sempat terdampak akibat aksi Korea Utara. Operasi kereta Shinkansen di Pulau Tohoku dan Hokkaido juga dihentikan sementara, meski hanya sebentar.

Pekan Lalu Juga Tembak Misil

Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek
Layar TV menampilkan program berita yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara di Stasiun Kereta Seoul, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (1/10/2022). Pejabat Korea Selatan dan Jepang menyatakan Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek menuju perairan timurnya, menjadikannya peluncuran senjata putaran keempat minggu ini yang dipandang sebagai tanggapan terhadap latihan militer di antara para pesaingnya. (AP Photo/Lee Jin-man)

Pada Sabtu, 1 Oktober 2022, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan timurnya, ungkap para pejabat Korea Selatan dan Jepang, yang menjadikannya peluncuran senjata putaran keempat Korea Utara dalam minggu ini -- yang dipandang sebagai respons terhadap latihan militer di antara saingannya.

Militer Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi dua peluncuran rudal Korea Utara yang berjarak 18 menit pada Sabtu pagi (1/10/2022), yang berasal dari wilayah ibu kota Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa pihaknya juga melihat peluncuran tersebut.

"Penembakan rudal balistik berulang kali oleh Korea Utara adalah provokasi besar yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di komunitas internasional," ujar Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari ABC News.

Korea Selatan sangat mengecam peluncuran tersebut dan mendesak Korea Utara untuk berhenti menguji coba rudal balistik.

Toshiro Ino, wakil menteri pertahanan Jepang, menyebut peluncuran itu "benar-benar tidak dapat diterima."

Dia mengatakan bahwa empat putaran uji coba rudal oleh Korea Utara dalam seminggu "belum pernah terjadi sebelumnya."

 

Aksi Berulang

Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek
Layar TV menampilkan program berita yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara di Stasiun Kereta Seoul, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (1/10/2022). Pejabat Korea Selatan dan Jepang menyatakan Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek menuju perairan timurnya, menjadikannya peluncuran senjata putaran keempat minggu ini yang dipandang sebagai tanggapan terhadap latihan militer di antara para pesaingnya. (AP Photo/Lee Jin-man)

Menurut perkiraan Korea Selatan dan Jepang, rudal Korea Utara pada 1 Oktober itu meluncur sekitar 350-400 kilometer (220-250 mil) pada ketinggian maksimum 30-50 kilometer (20-30 mil), sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Ino, wakil menteri Jepang, mengatakan bahwa rudal-rudal itu memiliki lintasan yang "tidak teratur".

Menurut perkiraan Korea Selatan dan Jepang, rudal Korea Utara meluncur sekitar 350-400 kilometer (220-250 mil) pada ketinggian maksimum 30-50 kilometer (20-30 mil), sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Ino, wakil menteri Jepang, mengatakan bahwa rudal-rudal itu memiliki lintasan yang "tidak teratur".

Lima rudal balistik lainnya yang ditembakkan oleh Korea Utara pada tiga kesempatan minggu ini juga memperlihatkan lintasan rendah yang serupa.

Beberapa ahli mengatakan bahwa senjata itu adalah rudal bermuatan nuklir dan sangat bermanuver, yang dimodelkan setelah rudal Iskander Rusia.

Rudal mirip Iskander itu mampu menyerang sasaran strategis di Korea Selatan, termasuk pangkalan militer AS di sana.

Wapres AS Kamala Harris Baru Kunjungi Korea Selatan

Sisi Unik Wapres AS Kamala Harris
Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berada di Ruang Makan Negara, Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 Januari 2021. Kamala Harris juga menjadi warga keturunan Asia dan Jamaika pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden di Amerika Serikat. (MANDEL NGAN / AFP)

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris tiba di Korea Selatan sehari setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya.

Peluncuran itu, yang melanggar sanksi PBB, dilakukan saat AS dan Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama di perairan sekitar semenanjung Korea.Pejabat Korea Selatan dan Jepang mengutuk "provokasi".

Dilansir BBC, Kamis (29/9), ini adalah peluncuran kedua minggu ini dan bagian dari rekor tahun uji coba oleh Pyongyang.

Selama kunjungannya ke Korea Selatan, Harris akan melakukan perjalanan ke perbatasan di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat yang memisahkan Utara dan Selatan.

Pada hari Rabu, dia berbicara kepada pasukan AS di sebuah pangkalan militer di Jepang di mana dia mengutuk peluncuran Pyongyang baru-baru ini dan "program senjata terlarangnya yang mengancam stabilitas regional".

Dengan pembicaraan denuklirisasi antara Utara dan AS menemui jalan buntu, peluncuran ini adalah bagian dari pola eskalasi yang lebih luas, dengan Pyongyang terus membangun dan menyempurnakan senjatanya, sementara Washington memperkuat pertahanannya.

Peluncuran minggu ini - yang sebelumnya dilakukan pada hari Minggu sebelum latihan angkatan laut dimulai - adalah yang pertama sejak awal Juni, tetapi Korea Utara telah menguji peluncuran lebih dari 30 senjata sepanjang tahun ini, lebih banyak daripada tahun-tahun lainnya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya