Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres turut menyampaikan pidato pembuka dalam acara 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang diselenggarakan di Gedung DPR pada Kamis (6/10/2022).
Ia mengajak parlemen dari negara anggota G20 untuk turut mewujudkan dunia yang berkelanjutan, di tengah situasi geopolitik dan krisis global yang semakin memanas.
Baca Juga
"Saya menyambut pemikiran Anda tentang Parlemen yang lebih kuat untuk keberlanjutan karena kita memiliki bukit yang curam untuk didaki," katanya.
Advertisement
"Alih-alih pemulihan resesi yang membayangi, tantangan inflasi yang melonjak, utang yang menghancurkan, kesenjangan yang semakin melebar, kemiskinan dan planet yang hampir terbakar," paparnya.
Lebih lanjut lagi, ia mengajak parlemen untuk menangani isu global satu per satu.
"Secara khusus, pemulihan berkelanjutan membutuhkan tindakan segera,"
"Pertama, untuk menyelamatkan iklim kita, kita perlu secara drastis mengurangi emisi gas rumah kaca, mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, meningkatkan adaptasi, membiayai dan mengatasi kerugian dan kerusakan akibat bencana," paparnya.
"Kedua, untuk menyelamatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Anda memerlukan penskalaan SDG secara digital," katanya lagi.
Menurutnya, SDG adalah untuk meningkatkan pendanaan lunak untuk negara-negara berkembang dan membantu keringanan utang yang lebih besar.
Butuh Bantuan Parlemen
Guterres juga menyampaikan bahwa parlemen adalah mitra yang sangat diperlukan.
"Bersama, kita membangun dunia yang lebih berkelanjutan, tangguh dan damai," tutupnya.
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengatakan kekuatan Parlemen dalam mewakili suara rakyat memberikan legitimasi atas upaya pemerintah masing-masing negara dalam menjalankan komitmen kebijakan luar negeri dan kerjasama antar negara.
"Legitimasi parlemen tersebut akan diarahkan untuk menyelamatkan kehidupan masyarakat global yang lebih baik, dengan hidup sejahtera, tentram dan memiliki bumi yang berkelanjutan.” ungkap Puan pada agenda Parliamentary Forum in the Context of the G20 di P20 pada Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu ini (5/10/2022).
Advertisement
Multilateralisme
Acara ini berlangsung sehari sebelum Pertemuan Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang merupakan rangkaian kegiatan the Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan dibuka secara resmi, Kamis besok di Gedung DPR RI.
Mengingat pentingnya peran parlemen, maka multilateralisme sangat dibutuhkan untuk membangun kerja bersama antar negara yang efektif. Puan menilai, multilateralisme dapat menjawab berbagai permasalahan seperti mendamaikan perang dagang, mendamaikan konflik geopolitik, mengatasi krisis pangan dan energi, melawan eksploitasi, hingga membangun kemajuan bersama.
“Indonesia mengajak parlemen P20, melalui multilateralisme, untuk mencari solusi dan konsensus dalam mengantisipasi resesi ekonomi, mengatasi scary effect gejolak ekonomi global. Selain itu juga untuk mempercepat transformasi ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan rakyat yang lebih luas, serta memperkuat orkestrasi G20 dalam menggerakan agenda pembangunan berkelanjutan,” imbuh Puan.
Wujudkan Komitmen
Puan Maharani pun berharap komitmen tersebut tidak hanya dalam wujud kata-kata, tetapi kerja nyata.
"Dengan komitmen seperti ini, diharapkan setiap negara akan bersinergi dalam membangun kekuatan bersama dan bukan menghasilkan rivalitas ataupun dominasi. Kerja bersama antar negara juga dibangun atas fondasi saling percaya (trust building)," jelasnya.
Di sisi lain, Puan mengingatkan bahwa diplomasi parlemen memiliki peran penting dalam menumbuhkan dan memperkuat kepercayaan dan rasa pengertian dalam hubungan antar negara.
Dalam kesempatan tersebut, Puan pun mengajak parlemen anggota G20 untuk dapat bersama meningkatkan kemampuan setiap negara dalam merespon dan menghadapi permasalahan global.
Advertisement