1 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Udara Rusia di Kiev

Seorang warga sipil di ibu kota Kiev dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan yang ditimbulkan akibat serangan udara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Okt 2022, 14:57 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 13:56 WIB
Bendera dukungan terhadap Ukraina di tengah perang dengan Rusia.
Bendera dukungan terhadap Ukraina di tengah perang dengan Rusia. (AFP/Fabrice Coffrini)

Liputan6.com, Kiev - Seorang warga sipil di ibu kota Ukraina, Kiev dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan yang ditimbulkan akibat serangan udara oleh Rusia. Walikota Kiev Vitaliy Klitschko mengatakan, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyy di pusat kota.

Dua ledakan terdengar di pusat Kiev sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Ledakan tersebut direkam oleh jurnalis BBC Andriy Tsapliyenko yang kala itu tengah berada di balcon hotel.

"Kami menyaksikan salah satu serangan rudal. Sirene serangan udara terdengar sekitar 90 menit sebelumnya," kata Andriy, dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).

Ini adalah pertama kalinya Kiev dihantam serangan selama beberapa bulan. Gambar dan video di media sosial menunjukkan asap membubung di atas gedung-gedung di beberapa bagian kota Kiev.

Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang.

Ledakan di Jembatan Krimea

Selat Kerch, Laut Azov, Semenanjung Krimea (AP PHOTO)
Selat Kerch, Laut Azov, Semenanjung Krimea (AP PHOTO)

Sebelum serangan udara di Kiev, jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia terbakar pada Sabtu pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti.

Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014, Anadolu Ajansi mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2022).

Rekaman dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bahwa bagian jalan runtuh dan gerbong kereta api terbakar di jembatan terpanjang di Eropa itu.

Sebuah ledakan besar terdengar sebelum kebakaran besar terjadi, menurut saksi mata dan rekaman video.

Layanan kereta api ke Krimea untuk sementara dihentikan setelah ledakan dan penjualan tiket dihentikan sementara, menurut Russian Railways.

Pihak berwenang juga membatalkan perjalanan bus dari Krimea.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki insiden tersebut, menurut laporan kantor berita resmi TASS berdasarkan keterangan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Oleg Kryuchkov, seorang penasihat kepemimpinan Krimea, mengatakan di Telegram bahwa tangki penyimpanan bahan bakar telah terbakar, menurut laporan awal.

"Terlalu dini untuk berbicara tentang penyebab dan konsekuensinya. Pemadaman api sedang berlangsung," kata dia.

Penyelidikan oleh Kementerian Transportasi Rusia

Rusia menggelar latihan terbesar di semenanjung Krimea
Rusia mengerahkan kekuatan angkatan darat, laut, dan udaranya dalam menggelar latihan terbesar di semenanjung Krimea (Sergel Savostyanov/TASS)

Kementerian Transportasi Rusia mengatakan mereka sedang menilai kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut.

Kementerian Energi Rusia mengatakan Krimea memiliki cadangan bahan bakar sedikitnya untuk 15 hari dan pasokan bahan-bahan penting selama dua bulan.

Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.

Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."

"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.

Penyelidikan oleh Kementerian Transportasi Rusia

FOTO: Tentara Ukraina Gempur Posisi Rusia Pakai Senjata AS
Tentara Ukraina memindahkan howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke posisi untuk menembaki posisi Rusia di wilayah Donbas, Ukraina, 18 Juni 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Kementerian Transportasi Rusia mengatakan mereka sedang menilai kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut.

Kementerian Energi Rusia mengatakan Krimea memiliki cadangan bahan bakar sedikitnya untuk 15 hari dan pasokan bahan-bahan penting selama dua bulan.

Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.

Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."

"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik
Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya