Liputan6.com, Beirut - Penumpang pesawat Middle East Airlines (MEA) harus mengalami pengalaman penerbangan yang mengerikan, ketika peluru nyasar menghantam pesawat mereka saat mendarat di Beirut, Lebanon pada Kamis 10 November 2022.
Mengutip Times Now News, Jumat (11/11/2022), tak ada korban cedera yang dilaporkan di pesawat tetapi badan pesawatnya rusak dalam insiden itu.
Baca Juga
Menurut laporan, sebuah pesawat penumpang MEA yang datang dari Yordania ke Lebanon terkena peluru nyasar saat mendarat di bandara Beirut. Dilaporkan, peluru itu ditembakkan selama tembakan sebuah perayaan.
Advertisement
Anggota parlemen Lebanon Paula Yacoubian sedang dalam penerbangan ketika insiden itu terjadi dan berbagi gambar di halaman Twitter-nya, yang menunjukkan lubang di badan pesawat. Dia berkata sedang duduk di kursi 2F ketika insiden itu terjadi "tepat di atas kepalaku".
بدل صباح الخير صار لازم نقول لبعض الحمدالله على السلامة #لبنان السلاح المتفلت والرصاص الطايش لازم ينوضعلو حدالتفاصيل الليلة مع مرسال غانم الساعة ١٠ @mtvlebanon @sarelwa2et https://t.co/rPvcAnlMVI pic.twitter.com/s6nggvxpyl
— بولا يعقوبيان (@PaulaYacoubian) November 10, 2022
Dalam unggahannya, terlihat bagian atas di badan pesawat bolong, berlubang akibat peluru nyasar.
Tembakan senjata perayaan adalah kejadian umum di Lebanon, di mana kepemilikan senjata tersebar luas dan senjata ditembakkan untuk menandai pidato para politikus dan rilis hasil ujian resmi, di antara acara lainnya.
Saat berbicara kepada media, ketua MEA Mohamad El-Hout mengatakan bahwa tujuh hingga delapan pesawat stasioner terkena peluru nyasar yang ditembakkan dari daerah tetangga bandara Beirut setiap tahun.
Namun, kejadian hari ini adalah pertama kalinya peluru mengenai pesawat yang bergerak, katanya.
"Praktek penembakan di udara di Lebanon ini harus dihentikan ... itu adalah sumber bahaya bagi lalu lintas udara dan bandara," tegas Mohamad El-Hout.
Pesawat Myanmar National Airlines Ditembaki Jelang Mendarat, 1 Penumpang Tertembak
Menurut televisi pemerintah MRTV, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (1/10/2022), pesawat Myanmar National Airlines, yang membawa 63 penumpang, ditembak ketika akan mendarat di Loikaw, ibu kota negara bagian Kayah yang juga dikenal sebagai Karenni.
Pemerintah militer Myanmar menuduh pasukan pemberontak di negara bagian Kayah di wilayah timur jadi dalang yang menembaki pesawat penumpang tersebut. Namun belakangan kelompok pemberontak membantah tuduhan itu.
Seorang penumpang dilaporkan terkena peluru yang menembus badan pesawat.
Kantor Myanmar National Airlines di Loikaw mengumumkan bahwa semua penerbangan ke kota itu dibatalkan tanpa batas waktu.
MRTV melaporkan peluru masuk ke bagian bawah badan pesawat saat terbang di ketinggian 3.500 kaki sekitar 6,5 km utara bandara.
Penumpang yang terluka akibat peluru tembus ke badan pesawat telah dibawa ke rumah sakit.
Kantor berita negara itu merilis foto-foto yang disebut sebagai lubang peluru dan penumpang yang sedang dirawat.
Mayjen Zaw Min Tun, wakil dari dewan militer yang berkuasa di Myanmar, mengatakan penembakan dilakukan oleh "teroris" yang tergabung dalam Partai Progresif Nasional Karenni, milisi etnis minoritas yang memerangi pemerintah, dan sekutu mereka di Partai Pasukan Pertahanan Rakyat, kelompok bersenjata pro-demokrasi.
Negara bagian Kayah dilanda konflik intens antara militer dan kelompok perlawanan lokal sejak tentara merebut kekuasaan tahun lalu, menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis.
Advertisement
Libyan Arab Airlines (1973) Juga Pernah Ditembak
Libyan Arab Airlines dengan nomor penerbangan 114 dari Tripoli menuju Kairo melalui Benghazi adalah penerbangan rutin yang terjadwal. Namun penerbangan yang membawa 113 penumpang pada 21 Februari 1973 ini gagal sampai ke tujuan.
Terjadinya badai pasir di wilayah udara Mesir bagian utara terpaksa membawa pesawat tidak dapat dikendalikan dan keluar dari jalur penerbangannya. Pesawat dibawa angin menuju ke arah timur. Pesawat sipil tersebut akhirnya terbang di wilayah udara Israel yang sedang konflik.
Dengan rusaknya alat navigasi dan komunikasi akibat badai pasir, Libyan Arab Airlines akhirnya dihampiri pesawat militer Israel F-4 yang maksa maskapai itu untuk mendarat. mencoba merespon gerakan tangan dari pilot F-4 lalu berbelok ke arah barat namun hal itu justru disalah artikan oleh pilot F-4 sebagai tindakan melarikan diri. Melihat hal itu akhirnya F-4 menembakkan pesawat dan akhirnya jatuh dan menewaskan 108 jiwa dari 113 penumpangnya.
Itavia Flight (1980) Juga Pernah Ditembak
Tragedi penerbangan Itavia Flight dengan nomer penerbangan 870 merupakan salah satu tragedi penembakan jatuh maskapai sipil misterius yang hingga saat ini belum dikatehui siapa dalangnya.
Penerbangan komersial Italia yang dioperasikan oleh McDonnell Douglas DC-9-15 ditabrak rudal dan jatuh ke Laut Tyrrhenian antara Ponza dan Ustica dalam penerbangan pendeknya dari Bologna ke Palermo pada tahun 1980. Semua penumpang yang berjumlah 91 orang tewas.
Bencana tersebut menimbulkan banyak investigasi, tindakan hukum, dan tuduhan. Mereka yang bertanggung jawab atas bencana itu tetap tidak teridentifikasi hingga saat ini, dimana sudah 34 tahun lamanya.
Pemerintah Italia belum mampu untuk merilis laporan akhir atau penjelasan resmi mengenai tragedi itu.
Advertisement