Joe Biden dan Xi Jinping Bahas Isu Perang Ukraina-Rusia, Sebut Tak Boleh Ada Senjata Nuklir

Konflik di antara Rusia dan Ukraina turut menjadi isu dalam pembahasan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan China Xi Jinping pada pertemuan bilateral kedua negara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Nov 2022, 12:15 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 12:14 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku menghabiskan waktu kurang lebih 3,5 jam saat berbincang dengan Presiden China Xi Jinping (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku menghabiskan waktu kurang lebih 3,5 jam saat berbincang dengan Presiden China Xi Jinping (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Nusa Dua - Konflik di antara Rusia dan Ukraina turut menjadi isu dalam pembahasan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan China Xi Jinping pada pertemuan bilateral kedua negara.

Pada press briefing yang sampaikan oleh Joe Biden di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua Bali disampaikan bahwa AS akan mengatasi segala penderitaan yang ditimbulkan oleh agresi Rusia.

“AS akan mengatasi penderitaan yang ditimbulkan oleh agresi Rusia, tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di seluruh dunia, khususnya kerawanan pangan,” kata Joe Biden, saat melakukan press briefing bersama media Indonesia dan negara asing lainnya, di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Senin (14/11/2022).

Biden juga menegaskan kembali keyakinan bersama bahwa ancaman atau penggunaan senjata nuklir sama sekali tidak dapat diterima. Dan ia meminta Sekretaris Blinken pergi ke China untuk menindaklanjuti diskusi kedua negara dan terus menjaga jalur komunikasi tetap.

“Pada pertemuan G20 besok, kita akan berbicara, membahas masalah yang sangat penting, soal kehidupan masyarakat, tidak hanya di sini, tetapi juga Bersama sekutu dan mitra kita.”

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku menghabiskan waktu kurang lebih 3,5 jam saat berbincang dengan Presiden China Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Bali, sebelum KTT G20.

Ini adalah kali pertama keduanya bertemu secara tatap muka setelah Biden resmi dilantik sebagai presiden.

"Tidak ada salah paham. Itu kekhawatiran terbesar yang saya miliki. Kesalahpahaman tentang niat atau tindakan di pihak kita," ujar Joe Biden.

"Saya ingin bertanya ke tim saya, berapa lama pertemuan itu berlangsung? Tiga setengah jam. Jadi perbincangan kami tadi mencakup banyak hal."

 

Joe Biden: Kami Sangat Blak-blakan

Momen Joe Biden dan Xi Jinping Bertemu Empat Mata Jelang KTT G20
Presiden AS Joe Biden berjalan untuk menyambut Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, di Bali, Senin (14/11/2022). Pertemuan kedua Presiden tersebut akhirnya terwujud di Bali. Suasana pertemuan bersejarah itu tampak hangat. (AP/Alex Brandon)

Joe Biden juga mengaku blak-blakan saat berbicara dengan Xi Jinping.

"Kami sangat blak-blakan satu sama lain tentang hal-hal apa saja yang kami tidak setuju atau di mana kami tidak yakin tentang posisi satu sama lain," kata Biden.

"Dan kami setuju akan mengatur dan melakukan mekanisme untuk saling bertemu kembali."

Jabat Tangan dan Tatap Muka Perdana Joe Biden dan Xi Jinping di Bali

Presiden AS Joe Biden, kanan, dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan sebelum pertemuan mereka di sela-sela KTT G20, Senin, 14 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia. (Foto AP/Alex Brandon)
Presiden AS Joe Biden, kanan, dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan sebelum pertemuan mereka di sela-sela KTT G20, Senin, 14 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia. (Foto AP/Alex Brandon)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden China Xi Jinping. Jabat tangan pertama keduanya sejak Joe Biden menjadi Presiden AS pun terjalin di Pulau Dewata.

Dikutip dari CNN, Senin (14/11/2022) ini merupakan pertemuan langsung pertama keduanya sejak Biden menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping membahas soal konsekuensi jangka panjang dan hubungan bilateral dua negara terpenting di dunia tersebut.

Pembicaraan ini berlangsung di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak mulai dari perubahan iklim hingga inflasi dan kenaikan harga pangan, karena dampak dari perang Rusia di Ukraina.

Bagi Biden dan Xi, pembicaraan tersebut merupakan kesempatan langka untuk meningkatkan komunikasi dan membahas hubungan kedua negara di masa depan.

Biden sempat menyinggung bahwa ia ingin mencari apa "benang merah" untuk masing-masing pihak, di tengah meningkatnya ketegangan AS-China dan kebuntuan yang semakin termiliterisasi atas Taiwan.

Hari Pertama KTT G20 Leaders Summit, Akses Area Nusa Dua Bali Dijaga Ketat

Jalanan menuju dan di dalam wilayah Nusa Dua semakin terpantau diperketat. Biasanya, para awak media bisa masuk ke area menggunakan bus atau shuttle menuju lokasi peliputan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Jalanan menuju dan di dalam wilayah Nusa Dua semakin terpantau diperketat. Biasanya, para awak media bisa masuk ke area menggunakan bus atau shuttle menuju lokasi peliputan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Setelah pelaksanaan B20 selesai, kini giliran KTT G20 Leaders Summit yang diselenggarakan. Ada perbedaan yang mencolok di Kawasan Nusa Dua, Bali hari ini, Selasa (15/11).

Akses jalanan menuju dan di dalam wilayah Nusa Dua semakin terpantau dijaga dengan ketat.

Biasanya, para awak media bisa masuk ke area menggunakan bus atau shuttle menuju lokasi peliputan. Namun, dari pantauan Liputan6.com, Selasa (15/11/2022), tak ada lagi mobilisasi bus atau angkutan besar lainnya yang diziinkan masuk ke dalam wilayah penyelenggaraan KTT G20.

Pihak penyelenggara memutuskan agar awak media yang hendak masuk ke area, misalnya; Media Center di Bali International Convention Center, menggunakan motor listrik.

Terpantau, salah satu titik kumpul di area Lagoon Field, Bali sudah dipenuhi motor listrik beserta pengemudinya yang akan mengantar awak media.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi ketuk palu untuk membuka KTT G20 Bali atau G20 Summit di Bali, Selasa (15/11/2022). Presiden Jokowi menyampaikan pesan kerja sama dan anti-perang dalam sambutannya. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tampak duduk di sebelah Presiden Jokowi. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping juga hadir di ruangan.

Presiden Jokowi mengajak agar negara-negara bisa menyisihkan perbedaan mereka untuk berkolaborasi dan menghasilkan suatu kebijakan nyata. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak pulau, suku, dan bahasa daerah disebut memahami pentingnya dialog. 

"Sebagai negara demokrasi, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk menemukan perbedaan. Dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20," ujar Presiden Jokowi kepada para pemimpin negara G20.

"We have no other option. Paradigm of collaboration is badly needed to save to world (kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia)," ujar Presiden Jokowi.

Infografis B20 Summit Menuju KTT G20 Indonesia 2022
Infografis B20 Summit Menuju KTT G20 Indonesia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya