Liputan6.com, Kairo - Sebuah insiden terjadi saat pertandingan bola basket di Mesir. Bagian dari bangunan olahraga tersebut dilaporkan runtuh.
"Setidaknya 27 orang terluka pada Sabtu 24 Desember 2022 ketika bagian dari stadion olahraga di selatan Kairo runtuh saat pertandingan bola basket," kata kementerian kesehatan Mesir seperti dikutip dari AFP, Senin (26/12/2022).
Juru bicara kementerian Hossam Abdel Ghaffar mengatakan "27 orang terluka, beberapa mengalami patah tulang dan pendarahan," menambahkan bahwa "kebanyakan adalah luka yang tidak mengancam jiwa".
Advertisement
Federasi bola basket Mesir menangguhkan pertandingan antara Al Ittihad dari Alexandria dan Al Ahly dari Kairo saat responden pertama bergegas ke Hassan Mostafa Sports Hall di pinggiran kota tanggal 6 Oktober.
"Lebih dari 20 ambulans dikirim untuk membawa para penggemar yang terluka ke rumah sakit dari tempat olahraga," tambah kementerian itu.
Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir Ashraf Sobhi telah menunjuk sebuah komite untuk menyelidiki keadaan insiden tersebut.
Bangunan 7 Lantai di Lagos Nigeria Ambruk, 2 Jasad Ditemukan Terkubur Puing
Sebelumnya, sebuah bangunan tujuh lantai yang belum selesai runtuh di ibu kota komersial Nigeria, Lagos. Sedikitnya dua orang tewas dan lebih banyak lagi terjebak pada Minggu 4 September 2022, kata otoritas penyelamat.
Runtuhnya bangunan biasa terjadi di negara terpadat di Afrika, di mana banyak yang tinggal di struktur bobrok dan peraturan keselamatan konstruksi sering diabaikan.
Sebuah bangunan tujuh lantai yang belum selesai runtuh di ibu kota komersial Nigeria, Lagos. Sedikitnya dua orang tewas dan lebih banyak lagi terjebak pada Minggu 4 September 2022, kata otoritas penyelamat.
Runtuhnya bangunan biasa terjadi di negara terpadat di Afrika, di mana banyak yang tinggal di struktur bobrok dan peraturan keselamatan konstruksi sering diabaikan.
Â
Advertisement
Bangunan Enam Lantai di Changsa China Ambruk Tewaskan 2 Orang, 11 Orang Ditangkap
Sebuah bangunan ambruk di tenggara China pada Jumat 29 April 2022, lapor media pemerintah China. Dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Menurut BBC, Rabu (4/5/2022), setidaknya 14 orang lainnya diperkirakan terperangkap di bawah reruntuhan bangunan enam lantai di Kota Changsha, Provinsi Hunan, China.
Sembilan orang telah diselamatkan dari bangunan runtuh tersebut, tetapi 39 lainnya hilang.
Ada tuduhan bahwa surveyor gedung mungkin telah menulis laporan keselamatan palsu. Sejauh ini 11 orang telah ditangkap.
Dalam sebuah video yang diposting di media pemerintah, pakar tanggap darurat Liang Buge mengatakan kedua korban telah "tergencet oleh benda berat" dan "tidak ada cara untuk memindahkannya".
Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah melaporkan bahwa seorang wanita telah diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh tersebut.
Rekaman video di media pemerintah menunjukkan seseorang yang terbungkus selimut tebal diangkut ke ambulans dengan tandu.
Standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di kalangan pejabat lokal, telah menyebabkan sejumlah gedung runtuh di China.
Awal tahun ini, sedikitnya 16 orang tewas setelah sebuah ledakan, yang dipicu oleh dugaan kebocoran gas, merobohkan sebuah bangunan di Chongquing.
Bangunan Tempat Tinggal 5 Lantai di Pakistan Ambruk, 19 Orang Tewas Tertimbun
Bangunan tempat tinggal di Lyari, Pakistan dilaporkan runtuh pada Minggu 7 Juni waktu setempat. Jumlah korban tewas dilaporkan terus bertambah jadi 19 ketika 13 jasad lainnya ditemukan.
Pada Selasa 10 Juni, tim penyelamat menemukan 13 jasad dari bawah puing-puing selama operasi pencarian dan penyelamatan. Bangunan perumahan berlantai lima itu telah runtuh di Kalri, membuat penduduknya terjebak di bawah puing-puing.
Beberapa warga dilaporkan masih berada di bawah puing-puing, kekhawatiran meningkatnya jumlah korban tewas dan terluka dalam insiden itu dikhawatirkan terus meningkat. Sejauh ini 19 orang dinyatakan meninggal dan enam lainnya luka-luka dari timbungan reruntuhan bangunan di Pakistan itu.
"Para penyelamat sejauh ini telah menemukan 19 jasad," kata South Zone (Deputy inspector general/DIG) Wakil Inspektur Jenderal Sharjeel Kharal mengkonfirmasi saat berbicara dengan TheNews.com.pk yang dikutip Rabu (10/6/2020).Â
"Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung."
Tentara, prajurit Ranger, dan pejabat polisi Pakistan menggunakan alat berat untuk mengangkat lempengan beton yang berat untuk mengevakuasi orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Advertisement