Ledakan Ranjau di Bus Burkina Faso Tewaskan 10 Orang, Sejumlah Penumpang Hilang

Sepuluh orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika bus mereka menabrak bom pinggir jalan di Burkina Faso timur, kata pemerintah Senin 26 Desember 2022.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 10:00 WIB
ilustrasi ledakan bom.
ilustrasi ledakan bom. (iStockphoto)

Liputan6.com, Dakar - Sepuluh orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika bus mereka menabrak bom pinggir jalan di Burkina Faso timur, kata pemerintah Senin 26 Desember 2022.

"Minibus penumpang sedang melakukan perjalanan di dekat Desa Bougui pada Minggu sore ketika menabrak ranjau," kata Kolonel Hubert Yameogo dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (27/12/2022).

Korban yang terluka dibawa ke rumah sakit di Fada N'Gourma, kota utama di timur, dan penumpang bus lainnya menghilang, kata Yameogo. Pemerintah memulihkan keamanan di daerah tersebut dan berusaha menemukan penumpang yang hilang.

Serangan di Burkina Faso hari Minggu itu terjadi satu hari setelah ranjau lain meledak di timur, antara desa Ougarou dan Matiacoali, melukai lima tentara, menurut laporan keamanan internal untuk kelompok bantuan yang dilihat oleh The Associated Press.

Ranjau itu menargetkan sebuah unit di dekat lokasi penambangan, kata laporan itu.

Seorang penduduk Fada N'Gourma yang mengunjungi orang-orang di rumah sakit hari Minggu mengatakan kepada AP bahwa beberapa orang yang terluka parah telah meninggal dan semua orang ketakutan.

Kekerasan yang terkait dengan Al Qaeda dan kelompok ISIS telah menghancurkan negara itu selama lebih dari enam tahun, menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 2 juta orang mengungsi. Ketidakmampuan pemerintah membendung serangan menyebabkan dua kudeta tahun ini, dengan masing-masing pemimpin junta bersumpah untuk menjadikan keamanan sebagai prioritas.

Namun, serangan terus berlanjut dan petak-petak tanah direbut oleh para militan. Wilayah timur dan Sahel telah menjadi beberapa bagian negara yang paling terpukul, dengan kota-kota dikepung oleh para militan yang mencegah warga sipil bergerak bebas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2 Penjaga Misi Perdamaian PBB di Mali Utara Tewas Terkena Ledakan Ranjau

Pasukan Perdamaian PBB di Mali tengah berjaga di Timbuktu Mali (AFP)
Pasukan Perdamaian PBB di Mali tengah berjaga di Timbuktu Mali (AFP)

Sebelumnya, dua penjaga perdamaian Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali (MINUSMA) tewas dan lima lainnya terluka akibat ledakan ranjau di Mali utara.

MINUSMA mengatakan hal tersebut pada Selasa (5/7/2022) dalam sebuah pernyataan.

Tragedi itu terjadi ketika sebuah kendaraan lapis baja dari konvoi logistik PBB menabrak ranjau di rute dari Tessalit ke Gao, kata pernyataan itu, seraya menambahkan pasukan intervensi cepat dikirim ke lokasi tersebut.

MINUSMA mengutuk keras serangan tersebut dengan mengatakan bahwa itu mungkin merupakan kejahatan perang di bawah hukum internasional.

Mereka juga menyatakan keprihatinan atas "seringnya penggunaan alat peledak improvisasi yang dimaksudkan untuk melumpuhkan operasi misi PBB dan untuk menghalangi kembalinya perdamaian dan stabilitas di Mali," kata pernyataan itu.

Kepala MINUSMA El-Ghassim Wane memberikan penghormatan kepada pasukan penjaga perdamaian "yang tewas dalam pelayanan perdamaian di Mali dalam pencapaian misi mereka."

MINUSMA pada 27 Mei melaporkan kehilangan 258 pasukan penjaga perdamaian sejak didirikan di Mali pada 2013.


Tujuh Tentara Mali Tewas Akibat Ranjau Bom dan Serangan Kelompok Bersenjata

Tentara Mali sedang berpatroli dengan tentara dari pasukan baru Takuba dekat perbatasan Niger di Dansongo Circle, Mali 23 Agustus 2021 (AFP)
Tentara Mali sedang berpatroli dengan tentara dari pasukan baru Takuba dekat perbatasan Niger di Dansongo Circle, Mali 23 Agustus 2021 (AFP)

Selain itu, tujuh tentara Mali tewas dalam serangan yang berbeda pada hari Sabtu, kata tentara, karena kekerasan terbaru di negara bagian Sahel yang sedang dilanda konflik.

Dilansir dari laman France24, Minggu (31/10/2021), lima dari tujuh tentara Mali tewas dalam patroli ketika ketika truk mereka menabrak bom jalan di dekat kota Segou, Mali tengah, sekitar 200 kilometer (124 mil) timur laut ibu kota Ba mako, kata militer.

“Pembersihan di daerah tempat insiden tersebut mengarahkan pada penangkapan dua tersangka yang segera diserahkan ke gendarmerie," tambah pernyataan itu.

Sebelumnya pada hari Sabtu, dua tentara juga tewas dan tiga terluka dalam serangan terpisah di dekat desa Mourdiah, sekitar 200 kilometer (124 mil) utara Bamako, menurut tentara.

Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan Islam yang pertama kali meletus di utara pada 2012, dan yang telah merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.

Meskipun kehadiran ribuan tentara Prancis dan PBB, konflik telah melanda Mali tengah dan menyebar ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.

Mali Tengah telah menjadi salah satu pusat konflik di seluruh Sahel, di mana pembunuhan etnis dan serangan terhadap pasukan pemerintah sering terjadi.

Meletakkan bom rakitan pinggir jalan adalah taktik umum kelompok teroris di wilayah tersebut.

 


Magawa, Tikus Pahlawan Pendeteksi Ranjau di Kamboja Mati pada Usia 8 Tahun

Seorang pawang memegang seekor tikus pendeteksi ranjau darat di Phnom Penh, Kamboja, pada 27 Agustus 2020. (Xinhua/Phearum)
Seorang pawang memegang seekor tikus pendeteksi ranjau darat di Phnom Penh, Kamboja, pada 27 Agustus 2020. (Xinhua/Phearum)

Bicara soal ranjau, nama tikus pahlawan bernama Magawa terseret. Pasalnya ia dikabarkan mati. Binatang pengerat itu jadi sorotan karena kepiawaiannya sebagai pendeteksi ranjau, bahkan sampai dianugerahi medali emas atas jasanya mendeteksi ranjau di Kamboja.

"Tikus pahlawan pendeteksi ranjau Magawa, yang dianugerahi medali emas atas jasanya mendeteksi ranjau di Kamboja, mati pada usia delapan tahun," kata badan amal Apopo dalam sebuah rilis berita pada Selasa 11 Januari 2022.

Apopo adalah organisasi nirlaba yang melatih tikus berkantung raksasa Afrika untuk menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi ranjau darat dan tuberkulosis.

Mengutip Xinhua, Kamis (13/1/2022), selama lima tahun kariernya Magawa menemukan lebih dari 100 ranjau darat dan bahan peledak lainnya, membuatnya menjadi tikus pahlawan paling sukses yang dilatih Apopo hingga saat ini.

"Tikus pahlawan Magawa berpulang dengan damai akhir pekan ini," kata rilis berita itu. "Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar pekan lalu bermain dengan antusiasme biasanya, tetapi jelang akhir pekan dia mulai melambat, lebih banyak tidur siang dan menunjukkan penurunan nafsu makan di hari-hari terakhirnya."

"Kontribusinya memungkinkan masyarakat di Kamboja untuk hidup, bekerja, dan bermain, tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh," imbuh Apopo.

[INFOGRAFIS] Angkara Israel atas Gaza
Israel kembali melakukan operasi militer di Gaza, hal ini dikarenakan hilangnya tiga tentara Israel yang kemudian ditemukan tewas.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya