Liputan6.com, Jakarta - Banyak hal unik dan menarik dalam kisah perjalanan Christopher Columbus mencari 'Dunia Baru'. Ini salah satunya: pada 9 Januari 1493 -- 6 bulan setelah angkat jangkar -- si penjelajah Italia tengah berlayar dekat Republik Dominika. Di tengah lautan biru, ia melihat penampakan aneh.
Columbus mengira, ia melihat putri duyung atau mermaid. Ada tiga jumlahnya. Tapi dia heran bukan kepalang, "Kok nggak cantik ya?" Siluet makhluk itu juga tak mirip manusia.
Baca Juga
Columbus menuliskan apa yang ia lihat dalam jurnal perjalanannya. "Mereka tak secantik seperti yang dilukiskan, meski wajah mereka ada kemiripan dengan muka manusia," demikian ditulis sang penjelajah, seperti dikutip dari situs Epoch Times.
Advertisement
Wajah makhluk itu, kata Columbus, lebih mirip pria daripada perempuan cantik. Ia juga mencatat pernah menyaksikan penampakan serupa di perairan Afrika Barat.
Ternyata, Columbus salah sangka. Seperti dimuat History Channel, ia ternyata melihat manate atau lembu laut. Makhluk air itu memang sering terlihat di Karibia.
Manate atau lembu laut hidup rata-rata 50 sampai 60 tahun di alam liar. Mamalia itu tidak memiliki predator alami. Namun, mereka adalah spesies yang terancam punah.
Di Florida, Amerika Serikat -- lokasi mayoritas manate ditemukan, puluhan mamalia laut itu ditemukan mati atau terluka setiap tahun akibat tabrakan dengan kapal.
Menurut mitologi Yunani, mahkluk air setengah manusia, berekor ikan menjadi cobaan berat bagi para pelaut, terutama mereka yang lalai. Siapa tergoda, ia akan menemui ajal. Penyair Yunani, Homer juga mengisahkannya dalam epik, Odyssey.
Â
Bantahan Lembaga AS
Salah satu lembaga pemerintah Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang mengurusi soal lingkungan semisal tsunami dan badai, juga memposting artikel menarik dan tak biasa tentang putri duyung. Postingan tersebut berjudul, "Apakah Putri Duyung Nyata?"
NOAA membantah keberadaan mahluk itu. "Keyakinan tentang eksistensi putri duyung telah muncul di awal spesies manusia. Sosok perempuan magis itu muncul kali pertamanya dalam lukisan gua di akhir periode Paleotitik (Zaman Batu) sekitar 30.000 tahun lalu, saat manusia modern mendominasi daratan, dan mungkin, mulai mengarungi samudera," demikian menurut NOAA, seperti dimuat Discovery.com.
Mahluk setengah manusia, chimera, juga kerap disebut dalam mitologi. Selain putri duyung, ada juga centaur, bijak, satir liar, dan minotaur -- manusia berkepala banteng, yang mengerikan. Dan banyak lagi. "Tapi, apakah putri duyung nyata? Tak ada bukti mahluk air itu pernah ditemukan," kata NOAA dalam situsnya.
"Namun, mengapa mereka ada ada dalam pikiran bawah sadar bangsa pelaut? Pertanyaan itu sebaiknya ditujukan pada para sejarawan, filsuf, dan antropolog."
Pertanyaan yang muncul, untuk apa lembaga terkemuka sekelas NOAA mengeluarkan pernyataan tentang putri duyung? Padahal, Pemerintah AS jarang mengeluarkan bantahan eksplisit soal eksistensi makhluk-makhluk mistis lainnya. Misalnya, Biro Pertambangan AS tak secara langsung mengeluarkan pernyataan yang membantah keberadaan dragon atau trol ditemukan di gua atau tambang bawah tanah.
Â
Advertisement
Animal Planet
Rupanya, bantahan NOAA untuk menjawab tayangan Animal Planet -- cabang dari Discovery, yang menayangkan acara berjudul, "Putri Duyung: Tubuhnya Ditemukan ". Acara bergaya dokumenter itu melukiskan gambaran liar tentang keberadaan putri duyung, kemungkinan rupanya, dan mengapa mereka bersembunyi hingga saat ini.
Meski pembuat film tersebut mengungkapkan bahwa itu adalah fiksi ilmiah, namun, gambaran meyakinkan yang disajikan melalui animasi komputer, fakta sejarah, teori konspirasi, dan cuplikan jejaknya -- entah nyata atau palsu, sangat meyakinkan, membuat orang mengiranya sebagai kenyataan. Film itu bahkan mewawancarai ilmuwan NOAA.
Ini bukan kali pertamanya NOAA menjawab tentang mitos yang berkembang dalam masyarakat, dan mengetengahkan fakta ilmiah. Sebelumnya, lembaga tersebut ikut angkat bicara soal legenda Atlantis yang hilang dan Segitiga Bermuda.
Tak hanya kisah unik itu yang patut diketahui, pada tanggal yang sama di tahun berbeda, 9 Januari 2007, CEO Apple Steve Jobs memperkenalkan iPhone pertamanya. Sedangkan pada 1858, Presiden terakhir Republik Texas, Anson Jones dilaporkan bunuh diri.