Anda Ruam? Coba 4 Pertolongan Pertama di Rumah Ini

Ruam bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti virus, bakteri, obat-obatan, panas tubuh, alergi, dan banyak lainnya. Coba pertolongan pertama ini.

oleh Linda Sapira diperbarui 24 Jan 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 20:40 WIB
3 Penyebab Bayi Demam dan Ruam Merah Serta Cara Mengobatinya
Tak selalu gejala campak, bayi demam dan ruam merah bisa menjadi pertanda penyakit lainnya. (FOTO:pexels/victoriaborodinova).

Liputan6.com, Jakarta - Ruam merupakan area kulit yang teriritasi atau bengkak di tubuh, dan biasanya terasa gatal serta nyeri.

Ruam juga bisa muncul berbeda-beda sesuai warna kulit orang yang menderita. Meski pada umumnya sering digambarkan berwarna merah, pada kulit yang berwarna gelap, mungkin saja memiliki warna yang berbeda, seperti ungu, abu-abu, bahkan putih.

Ruam biasanya ditandakan dengan gejala kemerahan, bintik-bintik pada kulit, kulit bersisik, rasa gatal, pembengkakan, benjolan, lecet, dan jerawatan.

Ruam juga bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti virus, bakteri, obat-obatan, panas tubuh, alergi, dan masih banyak hal lainnya. Tak hanya itu, gigitan serangga juga bisa jadi awal mulanya.

Lalu, Apa saja sih yang harus dilakukan untuk meredakan tanda dan gejala seperti ini. Melansir dari situs kidshealth.org, Selasa (24/01/2023), berikut ini pertolongan pertamma yang bisa dilakukan di rumah:

1. Menambahkan Oatmeal ke Dalam Bak Mandi

Pada umumnya sifat antioksidan dan antiradangnya membantu menyembuhkan kondisi kulit serta membentuk pelindung pada kulit hingga mencegah hilangnya kelembapan dari kulit, penyebab jamur.

Biasanya mandi oatmeal sangat diperlukan bagi penderita eksim, karena tidak ada pengobatan khusus untuk eksim, maka mandi oatmeal bisa meredakan gejala ini.


2. Menepuk - Nepuk Kulit Hingga Kering Setelah Selesai Mandi

Makanan alergi
Lima jenis makanan ini harus dihindari saat tubuh mengalami gatal dan ruam kulit.

Umumnya handuk dipakai untuk mengeringkan tubuh, tetapi ada beberapa orang handuk hanya dijadikan sebagai baju setelah mandi.

Air yang ada pada tubuh yang sudah selesai mandi bisa menyebabkan ruam-ruam karena air mempunyai pH tertentu.

Melansir dari americanhomewater.com, air pada umumnya yang digunakan untuk minum, memasak, mandi, dan lainnya, harus memiliki tingkat pH antara 6,5 ​​dan 8,5. Umumnya ruam-ruam bisa disebabkan oleh kadar pH yang tidak sesuai dengan tubuh kita.

3. Jangan Menggosok atau Menggaruk Kulit yang Terkena Ruam

Tindakan menggaruk kulit kemungkinan besar karena ada reaksi gatal, dengan menggaruk kulit sebenarnya tidaklah tepat karena bisa menyebabkan kulit menjadi iritasi seperti memerah dan meninggalkan jejak garukan.

Hal itu wajar timbul jika kita menggaruk dengan kuat dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.

4. Biarkan Ruam Terkena Udara Sebanyak Mungkin

Supaya kulit tidak lembab dan menyebabkan ruam semakin menyebar, biarkan ruam terkena udara. Sebab hal itu bisa membuat kulit kering, dan baik bagi penderita ruam-ruam.


Tindakan Medis

Periksa Pasien Sambil Merokok, Dokter Ini Didenda Rp 4 Juta
Ilustrasi dokter | Via: istimewa

Keempat poin tersebut hanyalah cara untuk mengurangi ruam-ruam yang ada di tubuh. Tetapi jika tidak kunjung sembuh dengan cara pertolongan pertama dengan perawatan di rumah, maka perlu tindakan medis untuk tahap penyembuhan selanjutnya.

Umumnya pasien yang mendapatkan perawatan medis adalah anak-anak, karena mereka sangat rentan terhadap penyakit lainnya.

Salah satu gejala pertanda ruam butuh segera perawatan medis yaitu:

  • Demam tinggi, yang tidak mau turun dari hari setelah anak-anak mengalami ruam–ruam di tubuh
  • Anak terlihat sakit, biasanya ditandakan dengan hilangnya nafsu makanan, serta terlihat seperti kelelahan
  • Ada titik-titik merah kecil yang tidak terasa saat disentuh dan tidak pudar saat ditekan oleh jari-jari tangan
  • Muncul memar yang tidak berhubungan dengan luka pada tubuh si anak
  • Tidak ada tanda-tanda sembuh dalam waktu kurang lebih 1 minggu setelah pengobatan rumahan

Lalu, setelah dilakukan perawatan medis maka perlu pencegahan dan penanganan agar ruam-ruam tersebut tidak kembali ke tubuh.

Biasanya ruam tidak bisa atau sulit dihindari, tetapi ada beberapa jenis ruam yang bisa dicegah.


Pencegahan Ruam

Penyakit Ruam Saraf
Ilustrasi Penyakit Ruam Saraf Credit: pexels.com/Ven

Berikut adalah salah satu pencegahan ruam:

  • Meminta anak-anak menghindari orang dengan ruam kulit karena bisa menular kepada orang yang dekat dengan penderita.
  • Untuk ruam alergi, cobalah untuk menghindari zat- zat yang menyebabkan reaksi pada kulit. Umumnya penderita alergi ini disebut oleh dermatitis kontak yaitu suatu alergi yang terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan. Melansir dari situs national library of medicine, dermatitis kontak adalah penyakit kulit inflamasi eczematous. Hal ini disebabkan oleh bahan kimia atau ion logam yang memberikan efek toksik tanpa menginduksi respon sel T (iritan kontak) atau oleh bahan kimia reaktif kecil yang memodifikasi protein dan menginduksi respon imun bawaan dan adaptif (alergen kontak). Zat tersebut biasanya disebabkan oleh obat-obatan topikal (misalnya krim antibiotik), zat yang ada di udara (misalnya serbuk sari), tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan kosmetik (misalnya cat kuku dan pewarna rambut).
  • Gunakan tabir surya untuk menghindari paparan matahari.
  • Jika anak-anak terkena eksim, hindari sabun yang mempunyai kandungan keras. Orang yang menderita eksim perlu berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit. Salah satu produk yang perlu diperhatikan adalah sabun untuk eksim. Pasalnya, jika salah memilih sabun, eksim justru akan makin sering kambuh atau semakin parah.

 

 

 

 

 

 

Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya