Serangan ke Sinagoge di Yerusalem Timur Tewaskan 7 Orang, Israel Perkuat Pertahanan

Layanan Penyelamatan Israel, MADA, mengungkapkan bahwa para korban tewas terdiri lima pria dan dua wanita.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Feb 2023, 19:59 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 08:06 WIB
Warga Palestina Protes Serangan Mematikan Militer Israel ke Kamp Pengungsi Jenin
Warga Palestina membakar ban dan mengibarkan bendera nasional saat protes terhadap serangan militer Israel terhadap kamp pengungsi Jenin di perbatasan Israel-Palestina, sebelah timur Kota Gaza, 26 Januari 2023. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan masa berkabung tiga hari, di mana bendera akan dikibarkan setengah tiang. (AP Photo/Fatima Shbair)

Liputan6.com, Yerusalem Timur - Seorang pria Palestina dilaporkan melepaskan tembakan di luar sinagoge di Yerusalem Timur pada Jumat (27/1/2023) malam, menewaskan tujuh orang.

Polisi Israel mengatakan penembakan terjadi di Neve Yaakov, sebuah lingkungan dengan populasi ultra-Ortodoks yang besar. Pelaku dikabarkan sempat melarikan diri dengan mobil, namun berhasil dikejar dan terjadi kontak senjata sebelum polisi membunuhnya.

Kepala Kepolisian Yerusalem Doron Turjeman mengonfirmasi tujuh kematian, selain penembak, dan mengatakan tiga orang terluka. Demikian seperti dikutip dari AP, Sabtu (28/1). Layanan Penyelamatan Israel, MADA, mengungkapkan bahwa para korban tewas terdiri lima pria dan dua wanita.

Polisi mengidentifikasi penyerang sebagai warga Yerusalem Timur berusia 21 tahun yang dinilai bertindak sendiri. Turjeman menjanjikan upaya "agresif dan signifikan" untuk melacak siapa pun yang membantunya. Polisi juga merilis foto pistol yang katanya digunakan oleh penyerang.

Peristiwa di sinagoge tersebut terjadi sehari setelah serangan oleh militer Israel ke kamp pengungsi Palestina di Jenin, Tepi Barat yang diduduki, menewaskan sembilan orang. Balasan atas aksi tersebut juga dilancarkan dengan menembakkan rentetan roket dari Gaza dan mendapat respons serangan balasan dari Israel.

Memanasnya situasi telah menimbulkan tantangan awal bagi pemerintahan baru Israel pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang didominasi oleh kalangan ultranasionalis.

Berbicara kepada wartawan di markas polisi nasional Israel, PM Netanyahu menuturkan dia telah mengadakan penilaian keamanan dan memutuskan "tindakan segera." Netanyahu mengatakan dia akan mengadakan rapat kabinet terbatas pada Sabtu malam, setelah akhir Sabat, untuk membahas tanggapan lebih lanjut.

Namun, Netanyahu menolak untuk menguraikan tindakan segera yang dimaksudnya. Dia hanya mengatakan bahwa Israel akan bertindak dengan "pasti dan tenang". Dia meminta publik untuk tidak main hakim sendiri.

Kementerian Luar Negeri Israel menggarisbawahi bahwa serangan ke sinagoge ini menjadi yang paling mematikan bagi orang Israel sejak penembakan 2008 menewaskan delapan orang di seminari Yahudi di Yerusalem.

Dukungan AS

Warga Palestina Protes Serangan Mematikan Militer Israel ke Kamp Pengungsi Jenin
Warga Palestina membakar ban dan mengibarkan bendera nasional saat protes terhadap serangan militer Israel terhadap kamp pengungsi Jenin di perbatasan Israel-Palestina, sebelah timur Kota Gaza, 26 Januari 2023. Dalam serangan Israel ke kamp pengungsi di Jenin, yang oleh warga Palestina disebut pembantaian, setidaknya 20 orang dilaporkan terluka akibat peluru tajam. Empat di antaranya dalam kondisi kritis. (AP Photo/Fatima Shbair)

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah menginstruksikan kepada pimpinan militer dan pejabat keamanan lainnya untuk membantu polisi dan memperkuat pertahanan di sekitar Yerusalem dan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

"Pertahanan Israel akan beroperasi secara tegas dan kuat terhadap teror dan akan mengejar siapapun yang terlibat dalam serangan," ujar Gallant.

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, melalui Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Washington sangat mengutuk serangan itu serta terkejut dan sedih atas hilangnya nyawa dalam serangan yang terjadi pada Hari Peringatan Holocaust Internasional.

"AS akan memberikan dukungan penuh kami kepada pemerintah dan rakyat Israel," tegas Jean-Pierre.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya