Misteri Polisi Tewas Tertembak di Toilet Pos Jaga Kediaman PM Jepang, Bunuh Diri?

Jumat 5 Mei 2023 pagi, seorang petugas polisi ditemukan tewas di kediaman PM Jepang. Polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 06 Mei 2023, 07:58 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang polisi ditemukan tewas di kediaman resmi Perdana Menteri Jepang Jumat 5 Mei 2023 pagi. Penyebabnya masih misteri.

Melansir CNN, Sabtu (6/5/2023), menurut Polisi Metropolitan Tokyo yang sedang menyelidiki insiden itu, terbunuhnya petugas tersebut diperkirakan sebagai aksi bunuh diri

PM Jepang Fumio Kishida tidak berada di kediaman ketika jasad ditemukan. Ia saat ini sedang singgah di Singapura dalam perjalanan kembali ke Jepang dari tur Afrika.

Seorang rekan polisi menemukan pria berusia 25 tahun itu di pos jaga Gerbang Barat sekitar pukul 04.40 waktu setempat. 

Petugas dari Departemen Kepolisian Metropolitan itu ditemukan tewas tertembak dan berdarah di dalam toilet pos jaga, mengutip US News.

Menurut pernyataan polisi, petugas polisi anti huru hara yang meninggal itu diketahui sedang bertugas jaga di kediaman PM ketika insiden itu terjadi.

Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan, petugas tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal.

Saat ini, pihak berwenang Jepang telah bersiaga tinggi setelah serangan bom asap terhadap sang PM pada April lalu.

Ketika itu, seorang pria melemparkan bom asap ke perdana menteri selama pidato kampanye. 

Kishida tidak terluka dalam insiden itu tetapi kenyataan bahwa tersangka penyerangan itu dapat begitu dekat dengannya sambil membawa sebuah senjata rakitan membuat para pengamat khawatir.

Insiden bom itu terjadi kurang dari setahun setelah pembunuhan mantan PM Shinzo Abe, yang ditembak mati Juli tahun lalu saat pidato kampanye di kota barat Nara.

Survei: 45 Persen Anak Muda di Jepang Ingin Bunuh Diri Ketika Ada Masalah

Bunga Sakura di Jepang Bermekaran Lebih Awal dari Musimnya
Jepang mengumumkan dimulainya musim bunga sakura di Tokyo pada 14 Maret, 10 hari lebih awal dari biasanya, dan rekor mekarnya bunga sakura lebih awal yang hanya pernah terjadi dua kali sebelumnya. (Photo by Richard A. Brooks / AFP)

Kasus bunuh diri di Jepang terbilang cukup banyak. Memprihatinkan jika perkiraan bahwa polisi tersebut bunuh diri adalah benar.

Sangat banyak anak muda di Jepang yang memiliki pemikiran bunuh diri. Mayoritas yang disurvei adalah Generasi Z serta Milenial termuda.

Hampir 45 persen warga berusia 18 hingga 29 tahun di Jepang mengaku pernah berpikir ingin bunuh diri ketika ada masalah.

Angka tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nippon Foundation. Sejumlah hal yang membuat anak-anak muda ingin bunuh diri adalah masalah hubungan, bullying, kekerasan seks, hingga kecemasan soal pendidikan atau karier.

Dilaporkan Kyodo News, Jumat (5/5/2023), ada 14.555 anak muda berusia 18 hingga 29 tahun yang mengikuti survei tersebut. 44,8 persen mengaku mengalami pikiran bunuh diri. 40 persen dari jumlah tersebut mengaku pernah mencoba bunuh diri atau mengambil langkah untuk bunuh diri.

Survei online itu digelar pada 10 hingga 18 November 2022.

Baca selengkapnya di sini...

Detik-Detik PM Jepang Dilempar Bom Asap

PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)
PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)

Serangan terhadap PM Jepang bulan April lalu cukup membuat khawatir, upaya dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

Sebuah ledakan terdengar saat Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida berpidato di Wakayama.

"Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dievakuasi dari sebuah pelabuhan di Wakayama setelah ledakan terdengar, tetapi dia tidak terluka dalam insiden tersebut," media lokal melaporkan Sabtu (15/4/2023).

Beberapa laporan, termasuk oleh kantor berita Kyodo, mengatakan sebuah "bom asap" telah dilemparkan tetapi tidak ada tanda-tanda korban luka atau kerusakan di tempat kejadian.

"Seseorang ditahan di lokasi di Wakayama, Jepang barat tempat PM Kishida seharusnya berpidato," kata penyiar nasional NHK dan lainnya.

Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi segera atas insiden ledakan diduga bom asap saat PM Jepang berpidato, polisi setempat menolak berkomentar.

NHK menunjukkan rekaman petugas keamanan dan polisi menahan seseorang saat kerumunan tersebar di tempat kejadian.

Baca selengkapnya di sini...

PM Jepang Fumio Kishida Pastikan Hadir di Pertemuan G7 Usai Dilempar Bom Asap

Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Dikhawatirkan mengganggu agenda pertemuan GJ, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memastikan hadir dalam pertemuan negara kelompok G7 setelah mendapat serangan dan ancaman.

Kishida lolos tanpa cedera setelah seorang melemparkan benda seperti bom asap selama kampanye pemilihan di sebuah pelabuhan perikanan di Jepang bagian barat.

“Hal ini mencerminkan meningkatnya tantangan dalam berpolitik akhir-akhir ini,” kata Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson.

"Sayangnya saya berpikir bahwa media sosial dan beberapa kesalahan informasi yang menyebar secara online," kata Wilkinson tempat para menteri iklim dan energi G7 bertemu, dikutip dari laman Straits Times, Minggu (16/4/2023).

Tersangka dalam insiden pada Sabtu kemarin yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Ryuji Kimura yang masih berusia 24 tahun juga membawa pisau ketika dia ditangkap.

Belum ada motif serangan yang jelas. Seorang petugas polisi terluka ringan atas insiden tersebut.

Baca selengkapnya di sini...

Infografis 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jumlah Korban dan Dampak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jumlah Korban dan Dampak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya