Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Jepang, Gedung di Tokyo Bergoyang hingga Jalanan Aspal Retak

Gempa bumi kuat dengan perkiraan berkekuatan magnitudo 5,4 melanda Chiba dan prefektur tetangga di timur Jepang pada Kamis 11 Mei 2023 pagi waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mei 2023, 10:14 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 10:14 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi kuat dengan perkiraan berkekuatan magnitudo 5,4 melanda Chiba dan prefektur tetangga di timur Jepang pada Kamis 11 Mei 2023 pagi waktu setempat.

Mengutip Straits Times, Kamis (11/5/2023), gempa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 04.16 waktu setempat di kota Kisarazu, Chiba, dan mengguncang gedung-gedung di ibu kota Tokyo. Bangunan bergoyang.

Gempa bumi Jepang tersebut memiliki intensitas dalam kategori Jepang strong 5 dari skala intensitas 7.

Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang) atau JMA mengatakan gempa terjadi di bagian selatan Chiba pada kedalaman sekitar 40 km.

Sepertinya tidak memicu tsunami, kata Badan Meteorologi Jepang itu.

Laporan NHK menyebut, di sebuah bar di Kisarazu, botol dan gelas minuman keras jatuh dari raknya dan pecah. Retakan juga ditemukan di jalan aspal, dan beberapa dinding balok runtuh setelah gempa.

Orang-orang di beberapa daerah Tokyo juga merasakan getaran gempa itu.

Pejabat dari departemen pemadam kebakaran dan pemerintah kota setempat mengatakan empat orang di prefektur Chiba dan Kanagawa mengalami luka ringan. Tiga dari mereka jatuh di rumah, dan yang lainnya terkena lampu jatuh di bagian kepala.

Pejabat Badan Meteorologi Jepang kemudian memperkirakan besarnya gempa pada 5,2 dan fokus pada kedalaman 40 kilometer.

Tremor pada skala upper 5 -- skala seismik Jepang dari nol hingga 7 -- tercatat di Kota Kisarazu di prefektur. Sementara goncangan pada skala lower 5 dilaporkan terjadi di Kota Kimitsu.

 

Penundaan Layanan Kereta dan Risiko Rawan Longsor

Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Operator kereta api di wilayah greater Tokyo untuk sementara menangguhkan sejumlah layanan kereta. Beberapa operasi ditunda untuk memungkinkan pemeriksaan keselamatan.

Pejabat di bandara Haneda dan Narita mengatakan tidak ada masalah terkait gempa atau penundaan layanan penerbangan domestik dan internasional.

Para pejabat mendesak orang-orang di daerah yang dilanda gempa untuk memperhatikan aktivitas seismik.

Pejabat Japan Meteorological Agency (JMA) Kamaya Noriko mengatakan risiko batu jatuh dan tanah longsor meningkat di daerah yang dilanda gempa kuat. Dia memperingatkan gempa dalam level upper 5 pada skala Jepang bisa terjadi selama sepekan ke depan di daerah di mana guncangan besar tercatat.

Pakar lain juga memperingatkan bahwa guncangan dengan skala yang mirip dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 (sebelumnya disebut 5,4) di Prefektur Chiba yang melanda Kamis pagi dapat terjadi selama sekitar satu minggu.

 

Kata Ahli

Profesor Satake Kenji dari Institut Penelitian Gempa Universitas Tokyo berbicara kepada NHK. Satake mencontohkan Lempeng Pasifik dari timur dan Lempeng Laut Filipina dari selatan bergerak menuju wilayah Kanto, yang meliputi Tokyo. Dia mengatakan wilayah itu cenderung sering melihat aktivitas seismik sebagai akibatnya.

Satake meyakini gempa kali ini kemungkinan besar dipicu oleh pergerakan Lempeng Laut Filipina, dan gempa seperti itu sering terjadi di wilayah tersebut.

Profesor itu mengatakan getaran dengan intensitas yang sama dapat melanda wilayah Kanto selama sekitar satu minggu. Dia meminta warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa bumi yang kuat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya