4 Anak Termasuk Bayi 11 Bulan Korban Kecelakaan Pesawat 40 Hari Lalu Ditemukan Selamat di Hutan Amazon

Kakak beradik usia 13, sembilan, empat, dan bayi usia satu tahun menumpangi pesawat bersama ibu mereka, seorang pilot dan co-pilot ketika kecelakaan terjadi pada 1 Mei 2023.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Jun 2023, 11:02 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 11:02 WIB
Foto yang disebarkan oleh militer Kolombia menunjukkan anak-anak korban kecelakaan pesawat Cessna 206 pada 1 Mei 2023 berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di Hutan Amazon. (Dok. militer Kolombia)
Foto yang disebarkan oleh militer Kolombia menunjukkan anak-anak korban kecelakaan pesawat Cessna 206 pada 1 Mei 2023 berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di Hutan Amazon. (Dok. militer Kolombia)

Liputan6.com, Kairo - Empat anak ditemukan dalam kondisi hidup lebih dari sebulan setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Hutan Amazon, Kolombia.

Kakak beradik usia 13, sembilan, empat, dan bayi 11 bulan menumpangi pesawat bersama ibu mereka, seorang pilot dan co-pilot ketika kecelakaan terjadi pada 1 Mei 2023.

Ibu mereka dan orang dewasa lainnya tewas dalam peristiwa tersebut. Demikian seperti dilansir BBC, Sabtu (10/6/2023).

Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Sabtu mengatakan bahwa penemuan keempat anak itu setelah berminggu-minggu pencarian membawa kebahagiaan bagi seluruh negeri.

Dia juga menyebutnya sebagai hari ajaib dan menambahkan, "Anak-anak ini hari ini adalah anak-anak Kolombia."

Petro membagikan foto di mana sejumlah anggota militer dan komunitas pribumi merawat anak-anak tersebut. Keempat saudara kandung tersebut saat ini menerima perawatan medis.

Menurut Petro, dia telah berbicara dengan kakek dari keempat bocah tersebut dan pria itu mengatakan kepadanya, "induk hutan mengembalikan mereka".

Pesawat Cessna 206 yang ditumpangi keempat anak tersebut dan ibu mereka sedang terbang dari Araracuara, Provinsi Amazonas, ke San Jose del Guaviare, ketika mengeluarkan peringatan mayday karena kerusakan mesin. 

Dilansir Independent, perempuan bernama Magdalena Mucutuy tersebut hendak menuju Bogota bersama anak-anaknya untuk memulai hidup baru bersama suaminya, Manuel Ranoque, yang terpaksa melarikan diri dari tempat tinggal mereka di Puerto Sabalo setelah mendapat ancaman dari kelompok kriminal.

Adapun jasad penumpang lain yang tewas ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat oleh militer.

 


Keterampilan Bertahan Hidup di Hutan

Ilustrasi pohon, hutan
Ilustrasi pohon, hutan. (Photo by Arnaud Mesureur on Unsplash)

Informasi awal dari otoritas penerbangan sipil menunjukkan bahwa anak-anak itu melarikan diri dari reruntuhan pesawat dan berjalan ke hutan untuk mencari bantuan.

Tim penyelamat yang melakukan pencarian besar-besaran menemukan barang-barang yang ditinggalkan oleh anak-anak tersebut, termasuk botol minum anak, gunting, ikat rambut, dan tempat berlindung darurat.

Jejak kaki kecil juga ditemukan, yang membuat tim pencari percaya bahwa mereka selamat dari tabrakan tersebut.

Anak-anak tersebut berasal dari kelompok adat Huitoto dan anggota komunitas mereka berharap bahwa pengetahuan tentang buah-buahan dan keterampilan bertahan hidup di hutan akan memberi mereka kesempatan bertahan hidup yang lebih baik.

Penduduk asli bergabung dalam operasi pencarian dan helikopter menyiarkan pesan dari nenek anak-anak tersebut, yang direkam dalam bahasa Huitoto, mendesak mereka untuk berhenti bergerak agar lebih mudah ditemukan.

Presiden Kolombia mendapat kecaman bulan lalu ketika sebuah tweet yang diterbitkan di akunnya mengumumkan bahwa anak-anak itu telah ditemukan.

Dia menghapus twit itu keesokan harinya dengan mengatakan bahwa informasi - yang telah diberikan oleh badan kesejahteraan anak Kolombia - tidak dapat dikonfirmasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya