Liputan6.com, Toronto - Penyelidik tengah menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Delta di Pearson Airport (Bandara Pearson), Toronto, Kanada Senin (17/2) lalu, di mana 80 orang di dalamnya selamat.
Pimpinan Bandara Pearson, Deborah Flint mengatakan, penyelidik akan memeriksa pesawat di landasan pacu selama 48 jam ke depan. Ia menambahkan, "Ini bukan saat yang tepat" untuk berspekulasi tentang penyebab kecelakaan pesawat Delta Air Lines tersebut.
Baca Juga
Penerbangan Delta Air Lines dari Minneapolis tergelincir di landasan pacu dengan api yang terlihat sebelum akhirnya berhenti dalam keadaan terbalik.
Advertisement
"21Â orang terluka, 19 di antaranya telah dipulangkan dari rumah sakit," kata pihak berwenang pada Selasa. Kedua pasien tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa.
Ada 76 penumpang dan empat awak di dalam pesawat CRJ900 berusia 16 tahun itu, yang dibuat oleh perusahaan Bombardier asal Kanada.
Cedera pada saat kecelakaan itu berkisar dari cedera kepala hingga terkilirnya punggung, serta mual dan muntah akibat paparan bahan bakar jet, kata seorang perwakilan dari Peel Regional Paramedic Services.
Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa sungguh ajaib bahwa semua orang selamat dari kecelakaan itu, seraya menambahkan bahwa respons cepat dari pramugari dan kru darurat membantu menyelamatkan orang-orang, serta meningkatkan keselamatan pesawat.
Para penumpang di dalam pesawat mengatakan bahwa mereka tergantung terbalik di kursi mereka dan harus melepaskan diri, terbalik ke langit-langit lalu memanjat keluar ke landasan yang tertutup salju. Petugas pemadam kebakaran segera datang untuk menyelamatkan.
"Kami tergantung terbalik seperti kelelawar," kata penumpang bernama Peter Koukov kepada CNN.
Rumah Sakit untuk Anak-Anak Sakit di Toronto mengatakan kepada mitra BBC di AS, CBS News, seorang anak termasuk di antara yang terluka, tetapi dalam kondisi baik hingga Selasa (18/2) pagi.
Meskipun bandara telah mengalami kondisi cuaca "ekstrem", Senin (17/2) dikategorikan sebagai "hari yang cerah" untuk pemulihan operasional setelah gangguan sebelumnya, kata pihak berwenang.
Kendati demikian dua landasan pacu tetap ditutup pada hari Selasa (18/2) waktu setempat, saat Badan Keselamatan Transportasi Kanada melanjutkan penyelidikannya atas kecelakaan pesawat Delta Air Lines tersebut.
Kondisi Saat Kecelakaan dan Kemungkinan Pesawat Menabrak Benda
Toronto dilanda badai salju besar selama akhir pekan, tetapi pihak berwenang mengatakan landasan pacu kering pada saat pendaratan dan tidak ada kondisi cross-wind (angin samping).
Kondisi angin samping mengacu pada saat angin bertiup berlawanan arah dengan arah perjalanan yang dapat memengaruhi kendaraan dan pesawat dengan mendorongnya ke samping dan memerlukan tindakan korektif untuk mempertahankan kendali.
Sebelum kecelakaan, pihak berwenang mengatakan salju telah berhenti, "suhu dingin dan angin kencang [sedang]".
Rekaman audio dari menara kontrol lalu lintas udara Pearson, yang dilaporkan oleh Canadian Press, menunjukkan penerbangan diizinkan mendarat tak lama setelah pukul 14:00 pada hari Senin (17/2), dan bahwa menara telah memperingatkan pilot tentang kemungkinan "benturan" aliran udara di jalur luncur dari pesawat di depannya.
Para analis mengatakan ada kemungkinan pesawat tersebut menabrak benda di landasan pacu seperti lampu saat mendarat.
Kecelakaan itu setidaknya merupakan insiden penerbangan besar keempat di Amerika Utara dalam sebulan terakhir, termasuk pesawat American Airlines di Washington D.C, yang bertabrakan dengan helikopter Angkatan Darat AS, menewaskan 67 orang yang ada di dalamnya.
Advertisement
