Inggris Tangkap 3 Warga Negara Bulgaria, Diduga Jadi Mata-mata Rusia

Tiga orang yang diduga mata-mata Rusia tersebut adalah Orlin Roussev (45), Biser Dzhambazov (41), dan Katrin Ivanova (31).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Agu 2023, 07:31 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 07:31 WIB
Tiga warga negara Bulgaria yang diduga mata-mata Rusia tersebut adalah Orlin Roussev (45), Biser Dzhambazov (41), dan Katrin Ivanova (31). (Dok. BBC)
Tiga warga negara Bulgaria yang diduga mata-mata Rusia tersebut adalah Orlin Roussev (45), Biser Dzhambazov (41), dan Katrin Ivanova (31). (Dok. BBC)

Liputan6.com, London - Tiga warga negara Bulgaria yang diduga menjadi mata-mata Rusia saat tinggal di Inggris telah ditangkap dan didakwa.

Para terdakwa termasuk di antara lima orang yang ditahan pada Februari setelah penyelidikan anti-terorisme yang berlangsung lama. Tiga dari mereka kemudian didakwa dengan kepemilikan dokumen identitas palsu, menurut Polisi Metropolitan, yang bertanggung jawab atas kasus spionase.

BBC melaporkan bahwa mereka dituduh bekerja untuk dinas keamanan Rusia, sebagai bagian dari sel yang menyamar. Mereka dilaporkan memegang paspor dan kartu identitas dari Inggris, Bulgaria, Prancis, Italia, Spanyol, Kroasia, Slovenia, Yunani, dan Republik Ceko.

Para terdakwa, yang ditangkap di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi 1911 oleh polisi anti-terorisme, mengetahui bahwa dokumen tersebut dipalsukan dan memilikinya dengan "niat yang tidak benar". Demikian dugaannya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (16/8/2023).

Tiga orang yang diduga mata-mata Rusia tersebut adalah Orlin Roussev (45), Biser Dzhambazov (41), dan Katrin Ivanova (31). Dzhambazov dan Ivanova digambarkan sebagai pasangan.

Laporan BBC menyebutkan bahwa ketiganya telah bermukim di Inggris selama bertahun-tahun, bekerja di berbagai bidang, dan tinggal di serangkaian properti pinggiran kota.

Bekerja di Berbagai Bidang

Kota London, Inggris.
Ilustrasi kota London. (Sumber foto: Pexels.com)

Roussev disebut memiliki sejarah urusan bisnis di Rusia. Dia pindah ke Inggris pada tahun 2009 dan menghabiskan tiga tahun bekerja dalam peran teknis di bidang jasa keuangan. Sebuah situs web menyebutnya sebagai insinyur jaringan dan pengembang perangkat lunak yang ulung.

Profil LinkedIn Roussev tidak menampilkan foto. Roussev mengatakan dia adalah pemilik perusahaan yang sekarang sudah bubar, NewGenTech Ltd, yang berurusan dengan "kecerdasan buatan, sistem dan algoritme pengindeksan canggih, sistem komunikasi canggih ... dan teknologi frekuensi tinggi serta pemrosesan sinyal".

Roussev juga menggambarkan dirinya sebagai mantan penasihat Kementerian Energi Bulgaria.

Adapun Dzhambazov disebut berprofesi sebagai sopir di rumah sakit. Sementara Ivanova menggambarkan dirinya di profil LinkedIn-nya sebagai asisten laboratorium untuk bisnis kesehatan swasta.

Pasangan Dzhambazov dan Ivanova yang pindah ke Inggris sekitar satu dekade lalu, sebut BBC, menjalankan organisasi komunitas yang menyediakan layanan bagi orang-orang Bulgaria, termasuk membiasakan mereka dengan budaya dan norma masyarakat Inggris.

Dalam video Facebook untuk Platform Sosial Bulgaria, Ivanova memberikan saran tentang cara memperoleh kualifikasi dasar Inggris. Topik meliputi kewarganegaraan, pekerjaan, dan pengantar "nilai-nilai Inggris".

Menurut dokumen negara Bulgaria yang tersedia secara daring, pasangan itu juga bekerja untuk komisi pemilu di London yang memfasilitasi pemungutan suara dalam pemilu Bulgaria.

23 Diplomat Rusia Diusir

Diplomat Rusia Tinggalkan Kedutaan Besar di London
Staf dan diplomat Rusia menaiki kendaraan yang akan membawa mereka meninggalkan kantor kedutaan di London, Selasa (20/3). Pengusiran 23 diplomat Rusia ini terkait serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris (Daniel LEAL-OLIVAS/AFP)

Polisi Metropolitan mengatakan ketiga terdakwa ditangkap pada 8 Februari. Dua orang lainnya ditahan pada saat yang sama – seorang pria berusia 31 tahun yang tinggal di London barat dan seorang wanita berusia 29 tahun dari London utara.

Ketiga tersangka akan diadili di Old Bailey pada Januari mendatang. Mereka dikabarkan belum memasukkan pembelaan atas dakwaan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir mata-mata Rusia dilaporkan terlibat dalam beberapa plot terkenal termasuk pembunuhan pembangkang Rusia Alexander Litvinenko pada tahun 2006 dan percobaan pembunuhan pada tahun 2018 terhadap pembelot Rusia Sergei Skripal.

Pada Maret 2018, perdana menteri saat itu, Theresa May, mengusir 23 diplomat Rusia yang dituduh melakukan mata-mata, setelah peracunan Skripal dan putrinya, Yulia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya