Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan melanda Taman Nasional Gunung Teide, Pulau Tenerife, Spanyol, sejak Rabu 16 Agustus 2023. Kebakaran semakin memburuk pada Sabtu 19 Agustus 2023, yang mengakibatkan dilakukannya evakuasi besar-besaran di kawasan sekitar kebakaran.
Merujuk pada konferensi pers yang dilakukan oleh gubenur Tenerife, upaya pemadam kebakaran dinilai masih efektif sehingga belum terdapat rumah yang terbakar. Titik kebakaran berada jauh dari dua lokasi pariwisata utama Pulau Tenerife.
Baca Juga
"Berdasarkan data lapor diri KBRI Madrid, terdapat 13 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Pulau Tenerife. KBRI Madrid telah menjalin komunikasi dengan para WNI dan hingga saat ini mereka dalam kondisi selamat dan aman," demikian disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Judha Nugraha dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (21/8/2023).
Advertisement
Lebih lanjut Judha menambahkan bahwa KBRI Madrid akan terus memonitor kondisi seluruh WNI dan juga telah menyampaikan imbauan agar para mereka meningkatkan kewaspadaan.
Hotline KBRI Madrid: +34 619 31 23 80.
Lebih dari 12.000 Orang Dievakuasi
Sementara itu, mengutip pernyataan polisi, Presiden Kepulauan Canary Fernando Clavijo mengonfirmasi bahwa kebakaran yang berkobar di Tenerife dimulai dengan sengaja.
Clavijo menambahkan bahwa polisi telah membuka tiga jalur penyelidikan, namun dia tidak menyebutkan apakah telah ada penangkapan.
Kondisi cuaca yang membaik disebut membantu petugas pemadam kebakaran membuat kemajuan dalam menjinakkan api yang telah berkobar di luar kendali selama lima hari terakhir.
"Kondisi sangat sulit tetapi berkat kerja petugas pemadam kebakaran, hasilnya sangat positif," kata Gubernur Tenerife Rosa Davila seperti dilansir ABC.
Seperti kebanyakan daratan Spanyol lainnya, Kepulauan Canary telah mengalami kekeringan selama beberapa tahun terakhir. Kepulauan ini telah mencatat curah hujan di bawah rata-rata dalam beberapa tahun karena perubahan pola cuaca yang dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Davila mengatakan bahwa lebih dari 12.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka sejak Selasa (15/8).
Layanan darurat pulau tersebut mengatakan pada Minggu (20/8) bahwa 11.600 hektare hutan pinus dan semak belukar telah terbakar. Kualitas udara di 19 wilayah kota diumumkan juga tidak baik dan orang-orang didesak untuk tinggal di dalam rumah jika memungkinkan dan memakai masker di luar ruangan.
Belum ada korban luka yang dilaporkan dan Davila mengonfirmasi bahwa berkat petugas pemadam kebakaran, sejauh ini tidak ada rumah yang terbakar.
Lebih dari 400 petugas pemadam kebakaran dan tentara serta 23 helikopter dan pesawat pengangkut air telah dikerahkan untuk memadamkan api.
Daratan Spanyol sendiri dikabarkan menghadapi gelombang panas lainnya mulai Minggu yang akan berlangsung hingga Kamis (24/8), dengan suhu diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius.
Di Tenerife, layanan cuaca Spanyol memperkirakan suhu maksimum rata-rata 30 derajat Celcius untuk sepekan mendatang.
Menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa, Spanyol memimpin daftar negara Uni Eropa yang terdampak kebakaran hutan sepanjang tahun ini, dengan 75.000 hektare terbakar, melampaui Italia dan Yunani.
"Spanyol menyumbang hampir 40 persen dari hampir 800,00 hektare yang terbakar di Uni Eropa pada tahun 2022," kata badan Uni Eropa itu.
Advertisement