Australia-Indonesia Kolaborasi Program Pemulihan Pembelajaran Terdampak Pandemi COVID-19

Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Pemerintah Australia berkolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk mendukung transformasi ekosistem pada sektor pendidikan Indonesia.

oleh Shofiyah Sajidah diperbarui 05 Okt 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi Australia
Ilustrasi hubungan Australia dan Indonesia. (Pixabay/Simon)

Liputan6.com, Jakarta - Australia menyatakan terus mendukung transformasi ekosistem pada sektor pendidikan Indonesia, termasuk pada masa pemulihan COVID-19. Terkini, melalui program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).

"Pemerintah Australia bangga bisa bermitra dengan Pemerintah Indonesia di semua tingkat pendidikan. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia agar tidak ada anak yang tertinggal," kata Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott saat peluncuran buku "Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran" soal dampak pandemi COVID-19 terhadap pembelajaran siswa dan jalan menuju pemulihan pada 26 September 2023 lalu mengutip pernyataan dari Kedubes Australia, Kamis (5/10/2023).

Sejak tahun 2016, INOVASI telah aktif di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dasar, terutama dalam literasi, numerasi, dan inklusi. INOVASI beroperasi di empat provinsi antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara. 

Selama pandemi COVID-19, program ini berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, universitas, dan masyarakat untuk mendorong pemulihan pembelajaran.

Program INOVASI ini dikabarkan sukses memperkuat kapasitas 53.605 guru, kepala sekolah, pengawas, dan fasilitator lokal. Tak hanya itu, sebanyak 553.048 siswa kelas dini di 7.322 sekolah dasar dan madrasah di Indonesia telah mendapatkan manfaat dari program ini.

INOVASI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk melakukan serangkaian studi terkait dampak COVID-19 terhadap pembelajaran sejak tahun 2021 hingga 2023.

Setahun setelah pandemi COVID-19, telah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat indikasi akan hilangnya pembelajaran. Lalu juga terdapat tanda-tanda akan pemulihan pembelajaran setelah dua tahun sejak pandemi. 

Studi tersebut menyoroti peran penting fokusnya kebutuhan masing-masing siswa dalam kontribusi terhadap pemulihan pembelajaran. Metode utama yang digunakan mencakup penilaian diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penerapan kurikulum yang menekankan literasi dan numerasi dasar.

Nadiem Apresiasi Program INOVASI dari Australia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperkenalkan konsep Kampus Merdeka.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperkenalkan konsep Kampus Merdeka. (Foto: Kemendikbud)

Pendekatan ini selaras dengan prinsip-prinsip utama Kurikulum Emansipasi atau Kurikulum Merdeka.

Merdeka Belajar membutuhkan kunci utama dalam keberhasilannya yakni "gotong royong" atau bekerja bersama, menurut penjelasan dari Menteri Kemendikbud, Nadiem. 

"Merdeka Belajar, sejak awal, dirancang sebagai gerakan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam transformasi sistem pendidikan," jelas Menteri Nadiem.

Pelibatan lapisan masyarakat tersebut mencakup berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, satuan pendidikan, masyarakat umum, keluarga, hingga mitra pembangunan. 

Nadiem mengapresiasi Program INOVASI dari Australia tersebut.

"Kami sangat menghargai dukungan pemerintah Australia melalui program INOVASI. Kemitraan ini menjadi bentuk nyata dari kolaborasi untuk mewujudkan transformasi dalam pendidikan," tambahnya.

Untuk mencapai pemulihan pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan jangka panjang, diperlukan perubahan mendasar pada ekosistem pendidikan. INOVASI hadir untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi pendidikan yang melibatkan berbagai pihak guna mempercepat peningkatan hasil belajar siswa.

70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia Lahirkan 200.000 Alumni

Penny Williams, di perayaan 70 years of Australia scholarship in indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).
Penny Williams, di perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).

Australia berkontribusi dalam sektor pendidikan di Indonesia tak hanya melalui Program INOVASI.

Sebelumnya, Kedubes Australia untuk Indonesia menggelar perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia atau 70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia. Acara berlangsung di Piazza, Gandaria City, Jakarta Selatan pada Jumat 3 Maret 2023.  

Tahun 2023 ini menandai 70 tahun sejak angkatan pertama penerimaan beasiswa Colombo Plan Indonesia tiba di Australia.

"Saat ini Australia memiliki lebih dari 200.000 alumni Australia dari Indonesia, lulusan tersebut termasuk para pemimpin senior yang hadir di pemerintahan dan juga di bidang bisnis," ucap Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams dalam sambutannya.

Australia merupakan salah satu tujuan studi luar negeri yang paling populer bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar kurang lebih 20.000 pendaftar setiap tahunnya. 

Dalam perayaan ini, Dubes Penny Williams meresmikan acara tersebut. 

Lulusan universitas Australia umumnya merupakan mahasiswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda di seluruh Indonesia. Para alumni mempunyai kemampuan dan bakat di bidang keahliannya masing-masing. 

Klik disini untuk baca selengkapnya...

3 Universitas Australia Akan Buka Cabang di Indonesia: Deakin, Western Sydney, dan Central Queensland University

Foto Western Sydeny University di Australia.
Foto Western Sydeny University di Australia. Dok: Twitter @westernsydneyu

Bahkan tak hanya beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi ke Australia, Australia juga berencana membuka sejumlah universitas di Indonesia.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa tiga universitas ternama di negaranya akan membuka cabang di Indonesia. Ini bertujuan untuk memperkuat jalinan pendidikan antara kedua negara. 

Pengumuman itu dibuat oleh PM Albanese saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Australia. Pendidikan ternyata juga menjadi tema diskusi kedua pemimpin. 

PM Albanese berkata hadirnya tiga kampus Australia di Indonesia termotivasi oleh kesuksesan Monash University yang telah lebih dulu punya kampus.

"Dibangun dari kesuksesan kampus Monash University di Indonesia, saya bahagia mengumumkan bahwa Western Sydney University, Deakin University, dan Central Queensland University akan segera bergabung dengan Monash untuk membahwa pendidikan tersier kelas dunia Australia ke murid-murid dan profesional Indonesia," ujar PM Australia Anthony Albanese dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi, disiarkan akun Sekretariat Presiden, Selasa (4/7/2023).

Baca selengkapnya klik disini...

Infografis Indonesia Australia
Hubungan Indonesia Australia (Liputan6.com/Trieyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya