70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia Lahirkan 200.000 Alumni

Perayaan ini menandakan 70 tahun sejak penerimaan beasiswa Australia pertama kali hadir di Indonesia.

oleh Linda Sapira diperbarui 04 Mar 2023, 15:01 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 15:01 WIB
Penny Williams, di perayaan 70 years of Australia scholarship in indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).
Penny Williams, di perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).

Liputan6.com, Jakarta - Kedubes Australia untuk Indonesia menggelar perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia atau 70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia. Acara berlangsung di Piazza, Gandaria City, Jakarta Selatan pada Jumat 3 Maret 2023.  

Tahun 2023 ini menandai 70 tahun sejak angkatan pertama penerimaan beasiswa Colombo Plan Indonesia tiba di Australia.

"Saat ini Australia memiliki lebih dari 200.000 alumni Australia dari Indonesia, lulusan tersebut termasuk para pemimpin senior yang hadir di pemerintahan dan juga di bidang bisnis," ucap Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams dalam sambutannya.

Australia merupakan salah satu tujuan studi luar negeri yang paling populer bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar kurang lebih 20.000 pendaftar setiap tahunnya. 

Dalam perayaan ini, Dubes Penny Williams meresmikan acara tersebut. 

Lulusan universitas Australia umumnya merupakan mahasiswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda di seluruh Indonesia. Para alumni mempunyai kemampuan dan bakat di bidang keahliannya masing-masing. 

Selain itu acara ini juga didukung oleh pemerintah Indonesia dan sekertariat negara. "Pada kesempatan ini saya ingin menyambut rekan kami dari pemerintah Indonesia, serta tim dari sekretariat negara, terima kasih atas dukungan dan kemitraannya dalam pelaksanaan program beasiswa Australia di Indonesia," ucap Dubes Penny Williams.

Banyak sekali alumni yang menghadiri acara ini, dengan cara diundang melalui kiriman email yang mereka dapatkan, serta undangan tersebut disebar melalu media sosial, sehingga mudah diakses oleh para almuni Australia.

 

Perayaan ini Merupakan Perpanjangan Dalam Kerja Sama Australia dan Indonesia

Foto Penny Williams bersama pengisi acara di perayaan 70 years of Australia scholarship in indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).
Foto Penny Williams bersama pengisi acara di perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia yang diadakan di mall Gandaria City, Jumat (3/3/2023), (Liputan6.com/ Linda Sapira).

Perayaan 70 years of Australia scholarship in Indonesia, merupakan perpanjangan dalam kerja sama antara Australia dan Indonesia, untuk membangun dan mendukung bisnis, keamanan, dan kemakmuran kedua negara. 

Ajang ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenal berbagai pemikiran serta menjalin hubungan baik antara kedua negara. "Seperti inilah yang ingin kita berikan melalui pengalaman belajar di Australia dan melalui jaringan alumni kami," tutur Penny Williams.

Hubungan Indonesia dan Australia sangat baik, serta banyak sekali kerja sama dan agenda yang akan dikerjakan daripada tahun-tahun sebelumnya, berkat para alumni yang menjembatani kedua negara ini.

"Alumni kami juga bekerja sangat penting sebagai jembatan antara kedua negara Australia dan Indonesia, serta membantu masyarakat Indonesia untuk bisa memahami Australia, dan sebaliknya negara Australia juga memahami Indonesia," kata Penny Williams di acara tersebut. 

Selain itu, Perayaan ini merupakan pertama kalinya yang digelar secara tatap muka, dan kedutaan besar Australia bersama konsulat jenderal yang ada di Indonesia akan mengadakan banyak kegiatan selama 1 tahun untuk merayakan momen ini.

Selain itu dalam acara ini juga akan mempromosikan beasiswa alumni ke generasi baru yang ada di seluruh Indonesia.

Salah satu perayaan yang telah digelar dalam merayakan 70 years of Australia scholarship in Indonesia, adalah FSAI yang sebelumnya sudah diselenggarakan, untuk memperlihatkan film-film karya Australia dan alumni Australia. 

 

 

FSAI 2023, Menampilkan Film Hasil Karya Alumni Indonesia Australia yang Berbakat

Marisa Anita, Victoria Duckett, Steve Rogers, Angela Tanoesoedibjo, Penny Williams, Carlos Sanson Jr di FSAI 2023
Marisa Anita, Victoria Duckett, Steve Rogers, Angela Tanoesoedibjo, Penny Williams, Carlos Sanson Jr di FSAI 2023

Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Australia di Indonesia menggelar resepsi pembukaan Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) tahun 2023 pada Jumat 23 Februari 2023, di CGV Grand Indonesia. Menampilkan film-film terbaik Australia dan Indonesia.

Film-film yang ditampilkan mencakup beragam genre, rangkaian film yang ditayangkan tahun ini adalah perayaan kisah-kisah unik Australia yang menyoroti sejarah, keragaman, dan kreativitas.

FSAI 2023 juga menampilkan film-film populer karya anak bangsa yang merupakan alumni Australia, serta kesempatan bagi mahasiswa film, pembuat film baru, dan masyarakat umum untuk belajar dari para pembuat film dan alumni Australia di masterclass pembuatan film yang telah diselenggarakan. 

"Festival ini menciptakan peluang bagi kolaborasi baru untuk berkembang," ucap Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams di pidato pembukaan resepsi FSAI 2023.

Tak hanya itu, acara ini juga bisa dijadikan ajang untuk mempromosikan film dari kedua negara, dan membuka peluang kolaborasi antara Australia dan Indonesia, serta menawarkan masterclass untuk akses ke pemangku kepentingan perfilman Indonesia. 

 

Acara FSAI Juga Menjadi Kerja Sama Ekonomi Kreatif

Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, saat opening FSAI di CGV Grand Indonesia (23/2/2023). (Liputa6.com/ Linda Sapira)
Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, saat opening FSAI di CGV Grand Indonesia (23/2/2023). (Liputa6.com/ Linda Sapira)

Selain itu, dalam perayaan festival ini Angela Tanoesoedibjo, selaku wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia mengatakan film animasi dan video dikategorikan sebagai salah satu dari tujuh subsektor untuk prekonomian kreatif Indonesia. "Di tahun 2019, industri perfilman mencapai kinerja tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat upaya seluruh pemangku kepentingan" katanya.

Namun, pada saat pandemi COVID 19, sektor industri perfilman di Indonesia sangat terpukul keras, dan menjadi masalah industri. Karena 90% pendapatan film berasal dari layar lebar, bioskop pun menjadi tidak beroperasi di masa tersebut.

Adanya acara ini, menurut Angela Tanoesoedibjo, bisa menjadikan kerjasama antara Australia dan Indonesia untuk mendukung promosi-promosi film lokal yang belum diliris, sehingga kedua negera mampu memberikan kerja sama lebih kepada sektor ekonomi kreatif. 

Sebelumnya pada 16 Februari lalu, Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia bersama menteri pariwisata dan ekonomi kreatif RI Sandiaga Uno, meluncurkan FSAI ke banyak teman dan mitra media, untuk memperkenalkan acara tersebut dan penayangan film Sweet As. 

Baca selengkapnya disini...

Infografis PB Djarum Setop Audisi Beasiswa Bulu Tangkis
Infografis PB Djarum Setop Audisi Beasiswa Bulu Tangkis. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya