Liputan6.com, London: Wina, Austria, 7 Mei 1824 jatuh di hari Jumat. Gedung Karntnerthor Theatre bergetar. Sang maestro Ludwig von Beethoven baru saja menuntaskan pementasan nomor pamungkasnya: Simfoni Nomor 9 D Minor. Sebuah nomor yang oleh banyak pihak diramalkan bakal menjadi sebuah karya seni abadi sepanjang masa. Mereka terpukau dengan simfoni yang bagian chorus-nya diberi nama Ode to Joy itu. Ramalan itu terbukti. Hingga kini, karya monumental tersebut masih terngiang akrab di telinga pecinta musik klasik.
Balai Lelang Sotheby`s di London, Inggris, berniat melelang manuskrip asli Simfoni Nomor 9 tersebut, Kamis besok. Pihak Sotheby`s memperkirakan Simfoni Nomor 9 akan terjual dengan harga minimal dua juta poundsterling. Ini akan menjadi pertama dan satu-satunya dalam sejarah: sebuah manuskrip asli karya maestro terkenal dilelang. Terlebih lagi, Simfoni Nomor 9 mengandung nilai sejarah yang tinggi plus nama besar Beethoven sehingga Sotheby`s juga menaksir Simfoni Nomor 9 bakal diperebutkan ratusan kolektor dan insitusi seni dari berbagai penjuru dunia.
Beethoven menciptakan Simfoni Nomor 9 dalam D Minor untuk memenuhi permintaan The Royal Philharmonic Society di London pada 1817. Dia menggarap karya tersebut sepenuh hati dengan memasukkan ide-ide kebebasan universal, persamaan, dan persaudaraan antarumat manusia. Sebagai seorang yang perfeksionis, Beethoven membuat banyak koreksi dan catatan-catatan kecil yang kadang berisi ungkapan kekesalan pada penyalin manuskripnya yang kerap salah menulis notasi.(SID/Pin)
Balai Lelang Sotheby`s di London, Inggris, berniat melelang manuskrip asli Simfoni Nomor 9 tersebut, Kamis besok. Pihak Sotheby`s memperkirakan Simfoni Nomor 9 akan terjual dengan harga minimal dua juta poundsterling. Ini akan menjadi pertama dan satu-satunya dalam sejarah: sebuah manuskrip asli karya maestro terkenal dilelang. Terlebih lagi, Simfoni Nomor 9 mengandung nilai sejarah yang tinggi plus nama besar Beethoven sehingga Sotheby`s juga menaksir Simfoni Nomor 9 bakal diperebutkan ratusan kolektor dan insitusi seni dari berbagai penjuru dunia.
Beethoven menciptakan Simfoni Nomor 9 dalam D Minor untuk memenuhi permintaan The Royal Philharmonic Society di London pada 1817. Dia menggarap karya tersebut sepenuh hati dengan memasukkan ide-ide kebebasan universal, persamaan, dan persaudaraan antarumat manusia. Sebagai seorang yang perfeksionis, Beethoven membuat banyak koreksi dan catatan-catatan kecil yang kadang berisi ungkapan kekesalan pada penyalin manuskripnya yang kerap salah menulis notasi.(SID/Pin)