Diiringi Alunan Angklung, Kedubes Inggris Galang Solidaritas Dukung Kebebasan Ukraina dari Invasi Rusia

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menegaskan dukungannya kepada Ukraina di tengah invasi Rusia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Feb 2024, 17:32 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2024, 17:32 WIB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey. (Instagram/@ukinindonesia)
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey. (Instagram/@ukinindonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris kembali menegaskan dukungannya untuk Ukraina, di tengah invasi Rusia yang telah berlangsung selama dua tahun. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey.

"Memasuki tahun kedua Ukraina di tengah pemboman Ukraina, kita harus bekerja sama untuk menjamin perdamaian yang adil dan berkelanjutan," ujar Dominic dalam unggahan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia @ukinindonesia, Jumat (23/2/2024) disertai 

"Menghormati dan mempertahankan integritas kedaulatan Ukraina dan piagam PBB juga sangat penting," lanjutnya.

Inggris dan Indonesia, sebut Dominic, telah memberikan suara untuk mengutuk agresi Rusia di Majelis Umum PBB.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by British Embassy Jakarta (@ukinindonesia)

"Saya bangga bahwa Indonesia dan Inggris, serta sebagian besar negara di dunia, bersatu dalam memberikan suara dalam resolusi ini dan dalam membela hukum internasional dan piagam PBB," tutur Dominic.

Dalam video tersebut, Dubes Dominic juga kembali menyinggung soal bantuan yang diberikan oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, sebagai bentuk komitmen Inggris bagi Ukraina.

Komitmen Inggris untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi PM Rishi Sunak di Chequers, tempat peristirahatan resmi pemimpin Inggris, pada Senin (15/5/2023), untuk meminta lebih banyak bantuan militer. (Dok. Carl Court/Pool via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi PM Rishi Sunak di Chequers, tempat peristirahatan resmi pemimpin Inggris, pada Senin (15/5/2023), untuk meminta lebih banyak bantuan militer. (Dok. Carl Court/Pool via AP)

Pada Mei 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan kunjungan ke Inggris dan melakukan pertemuan dengan Sunak.

Dalam kesempatan itu, Inggris menyatakan akan memulai program pelatihan bagi pilot pesawat tempur Ukraina paling cepat musim panas ini.

Downing Street mengonfirmasi, pihaknya akan memberi Ukraina ratusan rudal pertahanan udara dan drone serang jarak jauh dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer.

"Ini adalah momen penting dalam perlawanan Ukraina terhadap perang agresi mengerikan yang tidak mereka pilih atau provokasi," kata PM Sunak seperti dilansir AP.

Respons Rusia

Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov. (Shamil Zhumatov/Pool Photo via AP)

Inggris, yang merupakan salah satu sekutu militer utama Ukraina, sebelumnya telah memberikan bantuan berupa rudal jarak pendek, tank Challenger, dan melatih 15.000 tentara Ukraina di wilayahnya.

Pekan lalu, Inggris mengumumkan telah mengirimkan rudal jelajah Storm Shadow, yang memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer, ke Ukraina. Pengiriman persenjataan jarak jauh yang telah lama diincar Ukraina itu merupakan yang pertama dari sekutu Barat.

Merespons bantuan militer terbaru Inggris ke Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin mengungkapkan keraguannya bahwa drone dan rudal akan secara drastis mengubah jalannya perang.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya