Kopi AI-Conic Ciptaan Kafe di Finlandia Ini Diracik Artificial Intelligence, Seperti Apa Rasanya?

Kaffa, sebuah toko roastery kopi yang berbasis di ibu kota Finlandia telah memperkenalkan campuran kopi yang dikembangkan oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 26 Apr 2024, 21:21 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 21:21 WIB
Toko Kopi 'AI-Conic' di Finlandia
Toko Kopi 'AI-Conic' di Finlandia (AP Photo/Jari Tanner)

Liputan6.com, Helsinki - Sebuah kafe roastery kopi artisan yang berbasis di ibu kota Finlandia memperkenalkan jenis campuran kopi yang telah dikembangkan oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Uji coba tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana teknologi dapat membantu mengurangi beban kerja di sektor kopi, yang secara tradisional mengutamakan pekerjaan manual.

Jenis campuran kopi "AI-Conic" dari Kaffa Roastery yang berbasis di Helsinki, Finlandia, diluncurkan pekan ini.

Seperti dilansir dari AP, Jumat (26/4/2024), campuran kopi di kafe tersebut dipilih oleh AI dengan empat jenis biji kopi yang didominasi oleh Fazenda Pinhal yang lembut dari Brasil. Hasil akhirnya merupakan proyek bersama Kaffa, roastery kopi terbesar ketiga di Finlandia dan konsultan AI lokal, yaitu Elev.

"Dengan memanfaatkan model sejenit ChatGPT dan Copilot, AI ditugaskan untuk menciptakan campuran yang secara ideal cocok dengan selera pecinta kopi, mendorong batas-batas kombinasi rasa konvensional," ungkap Elev.

Direktur manajemen dan pendiri Kaffa Roastery, Svante Hampf, mengatakan kepada Associated Press pada hari Sabtu (20/4) bahwa kedua mitra ingin mencoba bagaimana kecerdasan buatan dan berbagai alatnya dapat membantu dalam pembakaran kopi, sebuah profesi kerajinan tradisional yang sangat dihargai di Finlandia.

"Pada dasarnya, kami memberikan deskripsi tentang semua jenis kopi kami dan rasanya kepada AI dan memberikan instruksi untuk membuat campuran baru yang menarik," kata Hampf.

Kopi "AI-Conic" tersebut dipamerkan di Helsinki Coffee Festival (Festival Kopi Helsinki) yang setiap tahunnya mengumpulkan roastery dan penggemar kopi. 

Finlandia merupakan negara Nordik dengan populasi 5,6 juta yang mengonsumsi kopi terbanyak di dunia sebesar 12 kilogram per kapita setiap tahun, menurut International Coffee Organization.

Hasil Campuran Kopi dengan Rasa yang Seimbang

Menggunakan Perasan Air Lemon dan Bubuk Kopi
Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Victoria

Selain menciptakan campuran biji kopi pilhan dari Brasil, Kolombia, Ethiopia, dan Guatemala, AI juga menciptakan label kemasan kopi dan deskripsi rasa yang detail, yang mengungkapkan bahwa "AI-Conic" adalah hasil "campuran yang seimbang, antara rasa manis dan buah matang."

Direktur manajemen dan pendiri Kaffa Roastery, Svante Hampf, juga mengakui bahwa ia terkejut melihat keputusan AI yang "agak aneh" dalam memilih untuk menciptakan campuran dari empat jenis biji kopi yang berbeda, bukan seperti dua atau tiga yang biasanya digunakan. Biasanya, pemilihan biji kopi memungkinkan adanya perbedaan rasa antara biji kopi dari berbagai asal.

Setelah uji panggang pertama dan blind testing dilakukan, para ahli kopi dari Kaffa setuju bahwa campuran yang dibuat dengan bantuan teknologi tersebut sudah sempurna, dan tidak perlu dilakukan penyesuaian oleh manusia lagi.

Langkah Pertama dalam Memperkenalkan Kemampuan AI

Ilustrasi Biji Kopi Excelsa (sumber: pixabay)
Ilustrasi Biji Kopi (sumber: pixabay)

Menurut juru bicara konsultan AI lokal, Elev, Antti Merilehto, "AI-conic adalah contoh nyata bagaimana kecerdasan buatan dapat memperkenalkan perspektif baru kepada para profesional berpengalaman" sambil menawarkan penggemar kopi pengalaman rasa yang baru.

Kaffa Roastery berharap uji coba ini menjadi pembuka dialog antara para profesional kopi tentang perkembangan-perkembangan yang akan datang di masa depan Finlandia.

Finlandia ini dikenal sebagai negara yang memiliki budaya kopi yang kuat dan gairah akan teknologi dengan adanya startup yang berkembang.

"Uji coba ini merupakan langkah pertama untuk melihat bagaimana AI dapat membantu kita di masa depan," ungkap Hampf. Ia juga menambahkan bahwa proyek tersebut dengan lancar menggabungkan "keterampilan dari sebuah roastery" dan data yang diberikan oleh AI.

"Saya pikir AI memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada kita dalam jangka panjang. Kami sangat terkesan dengan deskripsi rasa kopi yang diciptakannya."

Mengapa Orang Finlandia Gemar Minum Kopi?

ilustrasi kota Helsinki, Finlandia
Kota Helsinki, Finlandia (Unsplash/Tapio Haaja)

Finlandia merupakan negara Eropa yang paling banyak mengonsumsi kopi dan menduduki peringkat teratas. 

Seperti dikutip dari Culture Trip, per kapita penduduk Finlandia mengonsumsi lebih banyak kopi daripada negara lain di dunia. Delapan atau sembilan cangkir kopi sehari adalah kebiasaan di negara Nordik ini, dengan beberapa penduduk setempat mengonsumsi hingga 30 cangkir, yang biasanya tidak dianjurkan.

Diperkirakan tren meminum kopi ini muncul karena cuaca ekstrem di sana, di mana suhu bisa turun hingga -40 derajat Celcius di bagian utara Finlandia.

Hal tersebut membuat termos yang hangat, atau secangkir kopi di rumah, menjadi sangat menggugah.

Sementara itu, selama musim panas yang pendek tetapi sangat panas, kopi es hadir untuk memuaskan keinginan akan kafein.

Gerai kopi multinasional ternyata belum menarik minat orang Finlandia, hanya terlihat gerai Starbucks di ibu kota Helsinki dan bandara kota tersebut. Penjelasan sederhananya adalah waralaba kopi multinasional tidak diperlukan karena mereka sudah ada cukup banyak usaha kopi nasional, kedai independen, dan toko sudut yang bisa membuatkan segelas kopi.

Beberapa orang Finlandia memang minum kopi sendirian, tetapi minum kopi lebih dianggap sebagai aktivitas sosial di mana toko kopi menjadi tempat pertemuan yang ideal, dan kopi hampir selalu disajikan saat berkunjung ke rumah seseorang. 

Selain itu, kopi hampir selalu disajikan dengan kue di Finlandia, bahkan ada kata Finlandia khusus untuk itu, "kakkukahvi", yang berarti kopi dan kue. Jenis roti manis yang dilapisi vanila (dikenal sebagai pulla) adalah pasangan kopi yang populer.

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya