Cerita Pengasuh di China Terpaksa Menurus Anak Tanpa Gaji Lantaran Orang Tuanya Kabur

Selama berbulan-bulan pengasuh bayi di China tak dibayar gajinya. Lantaran orang tua anak tersebut kabur entah kemana.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Mei 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi bayi kembar
Ilustrasi bayi kembar. (Gambar oleh Василий Королев dari Pixabay)

Liputan6.com, Harbin - Seorang pengasuh di China terpaksa merawat seorang balita selama berbulan-bulan tanpa kompensasi apa pun setelah orang tua anak tersebut menghilang tanpa jejak membawa uang yang mereka pinjam darinya.

Yu, korban dalam kasus aneh yang telah menjadi berita utama di Tiongkok selama lebih dari sebulan, mengklaim bahwa dia dipekerjakan oleh sepasang suami istri di Harbin, provinsi Heilongjiang.

Tugasnya yaitu merawat putra mereka yang baru lahir dengan gaji bulanan sebesar 7.000 yuan atau setara dengan Rp15,5 juta, dikutip dari Oddity Central, Senin (13/5/2024).

Tak lama setelah mencapai kesepakatan, orang tua anak itu memberi tahu Yu bahwa mereka perlu melakukan perjalanan ke Tianjin untuk menerima warisan yang cukup besar, termasuk properti dan barang mewah.

Bahkan, sebelum pergi pasangan suami ini meminjam uang ke si pengasuh bayi dengan bertanya: "Apakah kamu dapat membantu saya dengan memberi pinjaman untuk pengacara dan mengurus dokumen?"

Sebagai jaminan bahwa mereka akan membayarnya kembali, pasangan itu menunjukkan foto barang-barang yang diduga mereka warisi, serta surat kepemilikan sebuah hotel.

Selanjutnya, mereka memutuskan untuk menitipkan anak mereka kepada pengasuhnya sementara mereka membereskan segala sesuatunya di Tianjin.

Yu berasumsi bahwa tidak ada alasan untuk khawatir. Tapi, rupanya dia salah.

Menurut Yu, dia belum menerima gajinya sejak November tahun lalu, meskipun dia merawat anak tersebut setelah orang tuanya menghilang.

Pinjam Uang dalam Jumlah Besar

Ilustrasi Bayi Kembar
Ilustrasi bayi kembaar. (dok. Unsplash.com/Fallon Michael/@fallonmichaeltx)

Hal yang lebih buruk lagi, dia juga meminjamkan mereka sejumlah besar uang, termasuk tabungan dan uang yang dipinjam dari saudara laki-lakinya, karena berpikir bahwa orang tuanya akan membayarnya kembali setelah mereka mendapatkan warisan yang cukup besar.

“Saya memberikan seluruh tabungan saya kepada mereka, namun sejak November tahun lalu, saya belum menerima gaji apa pun,” keluh Yu.

“Mereka berhutang gaji dan uang yang saya pinjam dari saudara laki-laki saya.”

Wanita yang putus asa itu menunjukkan kepada wartawan gambar jam tangan mahal, mobil, dan barang mewah lainnya yang termasuk dalam warisan yang diduga diterima orang tua anak tersebut.

Kalau dipikir-pikir, dia mengakui bahwa mereka bisa saja memalsukan segalanya untuk menipu tabungannya yang tidak seberapa, dan menambahkan bahwa setelah memeriksa dokumen kepemilikan sebuah hotel di Harbin, dia menemukan jejak penyuntingan digital.

Ditambah lagi, cerita bahwa warisan tersebut berasal dari seorang pria yang pernah dikencani oleh ibu anak tersebut lebih dari satu dekade sebelumnya tidak pernah terdengar asli, namun dia membiarkan dirinya tertipu.

 

Berkali-kali Hubungi Majikan

Ilustrasi bayi kembar
Ilustrasi bayi kembar. (Photo by Kübra Kuzu from Pexels)

Yu mencoba menghubungi orang tuanya melalui telepon dan WeChat berulang kali, namun sepertinya mereka menghilang.

Dia juga menghubungi hotel yang diduga mereka miliki, namun pemilik di sana belum pernah mendengarnya, sehingga ketakutannya menjadi korban penipuan yang rumit semakin tinggi dari sebelumnya. Satu-satunya hal yang tidak masuk akal adalah anak itu.

Bagaimana mungkin ada orang yang menelantarkan anak mereka demi keuntungan finansial, apalagi 110.000 yuan?

Yu juga tidak punya jawaban atas pertanyaan itu, tapi dia juga tidak tega meninggalkan anak itu. Dia telah merawatnya selama berbulan-bulan, berharap orang tuanya pada akhirnya akan kembali.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya