Penelitian: Atlet Lari dengan Intensitas Tinggi Punya Umur Lebih Panjang

British Journal of Sports Medicine melakukan penelitian terhadap 200 pelari pria ini asal Inggris, Australia, Prancis, Selandia Baru dan Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1928 dan 1955.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Mei 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2024, 20:10 WIB
Ilustrasi - Pelari
Ilustrasi - Pelari

Liputan6.com, Ottawa - Sebuah studi menujukkan bahwa pelari dengan performa tinggi dan kemampuan di atas rata-rata bisa berumur lebih panjang selama lima tahun dibandingkan dengan populasi umumnya.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Australia dan Kanada.

Temuan ini berdasarkan analisis dari catatan kesehatan 200 pria yang dalam sejarah pernah menyelesaikan aktivitas lari dengan target kurang dari 4 menit pada jarak yang telah ditentukan, dikutip dari laman Upi, Rabu (23/5/2024).

Mereka yang memenuhi target dinilai memiliki implikasi terhadap umur panjang, kata para peneliti.

Diterbitkan oleh British Journal of Sports Medicine, penelitian terhadap 200 pelari pria ini dilakukan pada atlet dari Inggris, Australia, Prancis, Selandia Baru dan Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1928 dan 1955.

Dalam laporan,ditemukan bahwa para atlet lari ini berumur panjang dan sebagian besar masih hidup.

Umur panjang yang dinikmati para pria menunjukkan pentingnya kebugaran aerobik, kata Profesor Mark Haykowsky, Ketua Penelitian Penuaan dan Kualitas Hidup di Fakultas Keperawatan di Universitas Alberta di Kanada.

"Menembus jarak lari yang ditempuh di Bawah 4 menit adalah pencapaian luar biasa bagi meraka yang hidup 70 tahun yang lalu," kata Mark.

 

Pengaruh Ukuran Jantung yang Lebih Besar

ilustrasi jantung 2
Ilustrasi jantung/Copyright unsplash.com/Ali Hajiluyi

Sementara itu, ahli jantung Australia Profesor Andre La Gerche mengatakan, para peneliti percaya umur panjang subjek penelitian adalah hasil dari memiliki jantung yang lebih besar.

"Studi kami bertujuan untuk melihat bagaimana olahraga mempengaruhi atlet elit dalam jangka panjang," kata La Gerche.

"Kami tahu bahwa atlet elit mempunyai jantung yang lebih besar karena hasil aerobik mereka yang berkelanjutan dan ada beberapa keyakinan bahwa hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan umur panjang mereka."

"Lima tahun hidup ekstra dibandingkan dengan rata-rata orang pada umumnya sangatlah signifikan, terutama ketika kami menemukan bahwa banyak dari pelari ini tidak hanya menikmati umur panjang, namun juga hidup sehat."

Ollie Hoare dan Kevin Sullivan adalah pemegang rekor tercepat Australia dan Kanada dengan catatan waktu masing-masing 3.47.48 dan 3.50.26, keduanya dicatat pada Bislett Games tahunan di Oslo, Norwegia.

Infografis Deretan Atlet Indonesia Peraih 9 Medali Paralimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deretan Atlet Indonesia Peraih 9 Medali Paralimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya