Menko Luhut: Indonesia Jadi Inisiator untuk Atasi Masalah Kesenjangan Pendanaan di Negara Berkembang

Menko Luhut Binsar Panjaitan menekankan bahwa GBFA merupakan hasil pencapaian kepemimpinan Indonesia di G20 dan pencapaian Jokowi sebagai presiden.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Mei 2024, 18:34 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 18:32 WIB
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Indonesia menjadi inisiator, sekaligus jembatan dalam mengatasi masalah kesenjangan keuangan yang terjadi di negara-negara berkembang.

Hal tersebut dapat dilakukan usai Global Blended Finance Alliance (GBFA) diluncurkan, sebagai salah satu outcome dari Leaders Declaration G20 pada tahun 2022.

Luhut menyebut bahwa GBFA telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sembilan negara lain yang langsung menjadi anggota.

"Tadi pagi saya makan pagi juga dengan beberapa negara yang ikut menjadi founders, seperti misalnya United Arab Emirates (UEA). Mereka langsung minta segera ada pertemuan untuk menyusun programnya karena ini program akan masuk pada Global South," kata Luhut dalam pernyataan pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (21/5/2024).

"Jadi kerja sama negara-negara selatan dalam berbagai hal termasuk tadi masalah air, termasuk masalah pemiskinan, termasuk masalah funding," lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa sejumlah menteri dari negara-negara inisiator mendesak agar GBFA segera merealisasikan programnya.

"Saya surprise juga beberapa menteri-menteri yang dari negara-negara founders itu, tadi sudah langsung meminta untuk membuat program dan tanggal 6 kami akan bertemu via Zoom untuk membicarakan program itu," ungkap dia.

Selain pembentukan badannya, kantor sekretariat dari GBFA juga telah diresmikan di Sanur, Bali.

"Dan di samping itu juga, ini sudah diresmikan kantor sekretariatnya dari GBFA itu di Sanur, di Special Economic Zone itu sehingga itu menjadi kantor internasional dii mana di dekat situ juga diresmikan kemarin apa namanya, research center untuk mangrove," tutur Luhut.

Peresmian kantor tersebut, ungkap Luhut, merupakan kerja sama antara Abu Dhabi, United Arab Emirates (UEA) dengan Indonesia.

"Itu adalah inisiatif Royal Highness Muhammad Bin Zayed dengan Presiden Joko Widodo," katanya.

Peresmian Kantor Sekretariat GBFA

Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Luhut menekankan bahwa pembentukan GBFA dan peresmian kantornya merupakan bukti pencapaian besar dari Presiden Jokowi selama masa kepemimpinannya.

"Dan ini saya kira juga menunjukkan leadership daripada Indonesia dan saya kira pencapaian Pak Jokowi selama 10 tahun jadi presiden, yang menurut saya satu pencapaian luar biasa," ungkap dia.

"Saya kira pencapaian tersebut adalah hadiah dari kerja keras Bapak Presiden selama dia jadi Presiden, yang menurut saya sangat luar biasa," tambahnya.

Hasil KTT G20 Bali

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa Global Blended Finance Alliance (GBFA) menjadi dasar bagi perubahan transformatif dan pengetahuan masa depan untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama, salah satunya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

Dilansir Antara, GBFA diadopsi oleh para pemimpin KTT G20 Bali untuk mempercepat investasi iklim di negara-negara berkembang, Least Developed Countries (LDC), dan negara kepulauan.

Fokus utamanya adalah pada kerja sama global selatan dan pendanaan transisi.

GBFA G20 Bali akan mendukung negara-negara untuk merancang dan menerapkan kebijakan yang tepat, mengembangkan struktur kelembagaan, teknologi dan data, serta solusi pembiayaan untuk transisi mencapai SDGs.

Infografis 10 Negara Pertama dan 10 Pengguna Terbaru Starlink. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 10 Negara Pertama dan 10 Pengguna Terbaru Starlink. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya