Menkomarves Luhut Dorong Hilirisasi Rumput Laut Jadi Peluang Kurangi Kemiskinan, Ini Alasannya

Menkomarves Luhut meyakini bahwa hilirisasi rumput laut yang akan jadi peluang kurangi kemiskinan. Berikut ini alasannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Mei 2024, 12:40 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 12:40 WIB
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (22/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai potensi pengembangan hilirisasi rumput laut dapat menjadi peluang untuk mengurangi kemiskinan.

Karenanya, ia pun mengungkap soal kelanjutan wacana hilirisasi rumput laut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dengan penetapan hilirisasi rumput laut menjadi PSN, Luhut menyebut akan ada lapangan pekerjaan yang terbuka bagi banyak orang.

"Menurut saya, kalau kita bikin 1,2 juta hektar secara bertahap, kita bisa memperkerjakan langsung hampir 1 juta orang. Jadi, menurut saya ini satu terobosan yang selama ini kurang kita perhatikan," kata Luhut saat ditemui di sela-sela World Water Forum ke-10 di Hotel Merusaka, Rabu (22/5/2024).

Kelanjutan hilirisasi rumput laut menjadi PSN juga telah disampaikan Luhut kepada Presiden Joko Widodo dan akan menjadi proyek strategis di bawah pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

"Pak Jokowi sudah perintahkan saya, dan kami laporkan juga kepada presiden terpilih. Beliau juga dengan cepat merespon, karena beliau komitmen untuk meneruskan," tambahnya.

 

Berpotensi Lebih Besar dari Nikel

Rumput laut anjlok harganya
Petani memanen rumput laut di sebuah tambak di Kampung Sembilangan, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)

Dilansir Antara, sebelumnya Menko Luhut mengungkap potensi hilirisasi rumput laut yang diprediksi akan lebih besar dari nikel. 

"Jadi rumput laut ini menurut saya menjadi satu proyek yang ke depan dalam 5-10 tahun ke depan itu akan sama pengaruhnya atau lebih besar daripada tambang nikel, dan itu bisa," kata Luhut dalam kegiatan Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas secara virtual di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, hilirisasi rumput laut memiliki potensi besar untuk mengalahkan sektor pertambangan yang saat ini memiliki nilai ekspor mencapai 34 miliar dolar AS.

Mengurangi Ketergantungan Terhadap Pertambangan

Rumput laut anjlok harganya
Mereka membudidayakan rumput laut di area seluas dua hektare. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dengan pemanfaatan optimal terhadap rumput laut, Luhut mengatakan bukan hanya nilai ekonomi yang dapat meningkat, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.

"Dan itu bisa karena pengalaman kita dalam menangani nikel dalam 7 tahun kita dalam posisi ekspor cuma 1,5 miliar dolar AS, sekarang kita sudah ekspor sampai pada 34 miliar dolas AS," ucap Luhut.

Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya