Kosovo dan Israel Tandatangani Perjanjian Bebas Visa

Kosovo punya jejak yang menunjukkan dukungan kuatnya bagi Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Jun 2024, 09:04 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 09:04 WIB
Ilustrasi dokumen perjalanan.
Ilustrasi dokumen perjalanan. (Dok. Mohamed Hassan/Pixabay)

Liputan6.com, Pristina - Warga negara Kosovo dan Israel akan dapat mengunjungi negara satu sama lain tanpa visa menyusul perjanjian antara kedua pemerintah yang ditandatangani Selasa (18/6/2024). Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Kosovo.

Perjanjian pembebasan visa ditandatangani di Pristina oleh Menteri Dalam Negeri Israel Moshe Arbel dan Menteri Luar Negeri Kosovo Donika Gervalla.

Gervalla mengatakan seperti dilansir kantor berita AP, Jumat (21/6), "Perjanjian ini akan membuka babak baru dalam memajukan negara kita, kerja sama dan pembangunan ekonomi kita, pengembangan pendidikan generasi muda dan implementasi inisiatif serta proyek bersama antara warga negara dan negara kita di masa depan."

Pengabaian visa ini akan mulai berlaku pada September. Tidak ada rincian mengenai lama tinggal yang diberikan.

Bukti Dukungan Kosovo bagi Israel

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Kosovo dan Israel secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada Februari 2021. Israel menjadi negara ke-117 yang mengakui Kosovo.

Kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada tahun 2008, yang terjadi sembilan tahun setelah serangan udara NATO selama 78 hari yang dipimpin AS terhadap Serbia untuk menghentikan tindakan keras terhadap etnis Albania di Kosovo, diakui sebagian besar negara Barat. Namun, tidak oleh Serbia, Rusia, dan China.

Kosovo adalah negara Eropa pertama dan negara mayoritas muslim pertama, yang mendirikan kedutaan besar di Yerusalem, setelah Amerika Serikat dan Guatemala. Upacara pembukaan diadakan pada bulan Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya