Topan Gaemi di Taiwan Picu Kapal Kargo Bawa 9 Awak Asal Myanmar Tenggelam

Kapal dengan sembilan awak tenggelam di lepas pantai Taiwan saat topan melanda.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Jul 2024, 16:46 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 15:05 WIB
Satu dari empat kapal asing yang kandas akibat Topan Gaemi di Taiwan. (Taiwan Coastguard Administration)
Satu dari empat kapal asing yang kandas akibat Topan Gaemi di Taiwan. (Taiwan Coastguard Administration)

Liputan6.com, Taipei - Petugas penyelamat di Taiwan sedang mencari kapal kargo dengan sembilan awak yang tenggelam di lepas pantai selatannya. Kapal barang berbendera Tanzania itu sedang berada di lepas pantai selatan kota pelabuhan Kaohsiung ketika Taiwan dilanda Topan Gaemi.

Administrasi Penjaga Pantai Taiwan mengatakan Fu Shun, kapal barang yang terbalik di lepas pantainya, membawa sembilan warga negara Myanmar di dalamnya. Mereka menambahkan bahwa tiga kapal asing lainnya kandas saat topan terjadi, namun selamat.

Badai ini juga membawa hujan tanpa henti ke Filipina, tempat sebuah kapal tanker yang membawa hampir 1,5 juta liter bahan bakar industri terbalik.

"16 awak kapal MT Terra Nova berbendera Filipina telah diselamatkan sementara satu orang masih hilang," kata Menteri Transportasi Jaime Bautista seperti dikutip dari BBC, Kamis (25/7/2024).

Topan Gaemi, yang melanda pantai timur Taiwan pada hari Rabu (24/7/2024), telah menewaskan tiga orang dan melukai ratusan lainnya di pulau itu, kata para pejabat.

Sebelum melanda Taiwan, Topan Gaemi memperburuk kondisi hujan di Filipina, yang menewaskan delapan orang.

Diperkirakan Topan Gaemi akan melakukan pendaratan kedua di daratan Tiongkok setelah melewati Taiwan.

Di Filipina, kapal tanker yang terbalik di Teluk Manila, sedang menuju pusat kota Iloilo ketika tenggelam. Hal ini menyebabkan tumpahan minyak membentang beberapa kilometer, kata pihak berwenang.

"Para pejabat menambahkan bahwa angin kencang dan gelombang tinggi menghambat respons mereka. Kapal MT Terra Nova "terbalik dan akhirnya tenggelam," kata penjaga pantai Filipina dalam sebuah laporan, seraya menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah cuaca buruk adalah salah satu faktor penyebabnya.

 

Latihan Militer Tahunan Terbesar di Taiwan Dibatalkan Sebagian

Topan Gaemi, yang mendarat di dekat Kota Hualien, diyakini sebagai badai terkuat yang melanda pulau itu dalam delapan tahun terakhir. (Hualien Fire Department)
Topan Gaemi, yang mendarat di dekat Kota Hualien, diyakini sebagai badai terkuat yang melanda pulau itu dalam delapan tahun terakhir. (Hualien Fire Department)

Di Taiwan, badai telah memaksa para pejabat untuk membatalkan sebagian dari latihan militer tahunan terbesar di pulau itu, bersamaan dengan hampir semua penerbangan domestik dan lebih dari 200 penerbangan internasional.

Badan Cuaca Pusat di pulau itu juga telah mengeluarkan peringatan daratan untuk seluruh Taiwan.

Salah satu dari tiga orang yang tewas di Taiwan adalah seorang pengendara mobil yang tertimpa pohon tumbang, kata pihak berwenang.

Satu lagi tertimpa ekskavator saat terbalik.

Lebih dari 8.000 orang di seluruh pulau telah direlokasi sementara oleh pihak berwenang setempat, kata laporan.

 

Topan Gaemi Mendarat di Taiwan Hari Rabu

Ilustrasi bendera Taiwan (unsplash)
Ilustrasi bendera Taiwan (unsplash)

Topan Gaemi mendarat di Taiwan sekitar tengah malam pada hari Rabu (16:00 GMT), di pantai timur laut dekat wilayah Yilan.

Pada hari Rabu  (24/7), pemerintah mengumumkan hari topan, menunda pekerjaan dan kelas di seluruh pulau kecuali kepulauan Kinmen.

Pada hari Kamis, sekolah dan kantor tetap tutup, sementara penerbangan dari dan ke Taiwan juga dibatalkan.

Adapun di ibu kota Taipei, rak-rak di supermarket dibiarkan kosong karena orang-orang menimbun barang menjelang perkiraan kenaikan harga setelah topan berlalu. Topan tersebut awalnya diperkirakan akan melanda lebih jauh ke utara, namun pegunungan di Taiwan utara mengarahkannya sedikit ke selatan menuju kota Hualien.

Topan tersebut diperkirakan akan melemah saat melintasi daerah pegunungan Taiwan sebelum muncul kembali di Selat Taiwan menuju Tiongkok.

Pendaratan kedua diperkirakan terjadi di Provinsi Fujian di Tiongkok tenggara pada Kamis (25/7) malam. Beberapa operator kereta api di Tiongkok juga telah menghentikan operasinya.

Topan Gaemi Tewaskan 3 Orang di Taiwan

Ilustarsi bendera Taiwan (AFP/Mandy Cheng)
Ilustarsi bendera Taiwan (AFP/Mandy Cheng)

Topan Gaemi melanda Taiwan dan menewaskan tiga orang, menyebabkan banjir, dan kemacetan lalu lintas, sebelum melintasi laut dan menuju China. 

Kantor berita AP mengutip Taiwan Central News Agency melaporkan bahwa tiga korban tewas antara lain seorang pengemudi yang tertimpa ekskavator setelah terguling di jalan licin, seorang perempuan yang tertimpa pohon tumbang, dan seorang perempuan lainnya yang sedang berada di dalam mobil yang tertimpa tembok yang runtuh. Adapun lebih dari 220 lainnya terluka.

Gaemi mendarat sekitar Rabu tengah malam di pantai timur laut Taiwan di wilayah Yilan. Menurut otoritas setempat, ini adalah topan terkuat yang melanda pulau itu dalam delapan tahun dan membawa embusan angin hingga 227 kilometer per jam sebelum melemah. Demikian seperti dilansir Reuters.

Kereta api, termasuk jalur berkecepatan tinggi yang menghubungkan Taiwan utara dan selatan, akan ditutup hingga pukul 15.00 waktu setempat, sementara semua penerbangan domestik dan 185 penerbangan internasional dibatalkan.

Badan Prakiraan Cuaca China mengatakan Topan Gaemi akan melewati Fujian dan secara bertahap bergerak ke utara dengan intensitas yang lebih sedikit. Namun, diperkirakan akan terjadi hujan lebat di banyak wilayah saat topan menuju utara.

Pejabat pemerintah telah bersiap menghadapi hujan lebat dan banjir dengan meningkatkan peringatan di provinsi pesisir Fujian dan Zhejiang.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya