Puluhan Perwira IRGC Dipecat Usai Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

IRGC menuduh Israel merancang dan melaksanakan operasi pembunuhan pemimpin Hamas didukung oleh AS.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Agu 2024, 13:22 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 12:09 WIB
Massa Pro Palestina Kembali Berunjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat
Sebelumnya, dalam pernyataan resminya Hamas menyebutkan bahwa Ismail Haniyeh tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serbuan Israel. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Teheran - Kegagalan tim IRGC dalam menjaga keamanan disorot usai kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Efeknya, puluhan perwira IRGC ditangkap dan dipecat sejak kematian Haniyeh, demikian laporan dari New York Times pada Sabtu (3/8/2024).

Surat kabar itu mengatakan, badan intelijen organisasi itu telah mengambil alih penyelidikan. Anggota staf di wisma Haniyeh telah diinterogasi dan telepon serta barang elektronik lainnya telah disita, tambahnya.

Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh tewas akibat serangan proyektil jarak pendek yang ditembakkan dari luar wisma tamunya di Teheran, kata Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Organisasi paramiliter itu mengatakan, proyektil tersebut beratnya sekitar 7 kg dan menyebabkan ledakan besar, menewaskan Haniyeh dan pengawalnya Rabu (31/7).

Pemimpin Hamas telah mengunjungi ibu kota Iran untuk pelantikan Presiden Massoud Pezeshkian.

IRGC menuduh Israel merancang dan melaksanakan operasi tersebut yang didukung oleh AS. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh, dikutip dari BBC, Minggu (4/8).

Laporan IRGC itu bertentangan dengan laporan di media Barat, yang menyatakan bahwa bahan peledak ditanam di wisma tamu oleh operator Israel.

 

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran

Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian beberapa jam sebelum kematiannya pada Rabu (31/7/2024).
Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian beberapa jam sebelum kematiannya pada Rabu (31/7/2024). (Dok. Iranian Presidency Office via AP)

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya menjadi sasaran di Teheran, Iran. Demikian pernyataan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Departemen Hubungan Masyarakat IRGC mengatakan serangan dilakukan Rabu (31/7/2024) pagi, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut. Demikian seperti dikutip Iran International.

 Pernyataan yang sama menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina, dunia muslim, dan para pejuang Poros Perlawanan atas kematian pemimpin Hamas tersebut.

Sementara itu, pernyataan dari Hamas menyebutkan serangan "Israel" menewaskan pemimpin kelompok Palestina Haniyeh di Teheran.

Sebelumnya pada Selasa (30/7), Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei.

Indonesia Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Jusuf Kalla (JK) mengikuti takziyah atas meninggalnya tokoh pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.
Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mengikuti takziyah atas meninggalnya tokoh pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh. (Foto: dokumentasi Jusuf Kalla)

Pemerintah Indonesia secara tegas mengecam pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024) pagi.

"Indonesia kecam pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) melalui akun X yang dikutip Kamis (1/8/2024). 

"Tindakan tersebut merupakan tindakan provokatif yang dapat tingkatkan eskalasi konflik di kawasan dan merusak proses negosiasi yang terus diupayakan," lanjut pernyataan tersebut.

Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya