31 Agustus 1997: Kematian Tragis Putri Diana, Terlibat Kecelakaan di Paris saat Dikejar Paparazi

Pihak Istana Buckingham mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II dan Pangeran Wales sangat terkejut dan sedih atas insiden ini.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 06:00 WIB
Hari ini, 25 Tahun Sejak Kecelakaan Tragis yang Merenggut Nyawa Putri Diana
Seorang wanita berdiri di antara bunga dan pesan peringatan untuk Putri Diana yang dipajang di gerbang Istana Kensington, London, Rabu (31/8/2022). Hari ini menandai peringatan 25 tahun kematian Putri Diana dalam kecelakaan mobil di Paris. (AP Photo/Alastair Grant)

Liputan6.com, Paris - Princess of Wales atau yang lebih dikenal dengan Putri Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis pada hari ini di tahun 1997.

Ia dibawa ke rumah sakit pada dini hari di mana dokter bedah berusaha selama dua jam untuk menyelamatkan hidupnya tetapi dia meninggal pada pukul 03.00 pagi waktu setempat.

Dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II dan Pangeran Wales "sangat terkejut dan sedih" atas insiden ini.

Pangeran Charles menyampaikan berita kematian Diana pada Pangeran William dan Harry di Kastil Balmoral di Skotlandia tempat keluarga kerajaan menghabiskan musim panas.

Kecelakaan itu terjadi setelah sang putri meninggalkan Hotel Ritz di ibu kota Prancis bersama kekasihnya Dodi Al Fayed -- putra pemilik Harrods, Mohammed Al Fayed.

Investigasi Kriminal

Dodi Al Fayed dan pengemudi kendaraan juga tewas dalam tabrakan di sebuah terowongan di bawah Place de l'Alma di pusat kota.

Mobil Mercedes milik sang putri tampaknya dikejar dengan kecepatan tinggi oleh para fotografer yang mengendarai sepeda motor ketika menabrak pilar dan menabrak tembok.

Al Fayed dan sopirnya tewas di tempat kejadian, tetapi sang putri dan pengawalnya berhasil diselamatkan dari dalam mobil dan dilarikan ke rumah sakit.

Pihak berwenang Prancis telah memulai penyelidikan kriminal dan sedang memeriksa tujuh fotografer.

Ucapan belasungkawa untuk sang putri mengalir dari seluruh dunia.

Berbicara dari rumahnya di Afrika Selatan, saudara laki-laki sang putri, Lord Charles Spencer, mengatakan bahwa saudara perempuannya itu adalah pribadi yang "unik".

Meskipun saat ini bukan saat yang tepat untuk saling menyalahkan, tidak diragukan lagi pers telah berperan dalam kematiannya, kata saudaranya.

Ratusan pelayat berkumpul di rumah sang putri di London, Istana Kensington, dan banyak yang meletakkan bunga di gerbang depan kerajaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya