Mengintip Perayaan Maulid Nabi di Negara Arab, Prosesi hingga Makanan Tradisionalnya

Setiap negara memiliki cara mereka sendiri untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW, termasuk sejumlah negara Arab. Apakah ada yang mirip dengan Indonesia?

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 16 Sep 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 18:35 WIB
Perayaan Maulid Nabi di Mesir
Perayaan Maulid Nabi di Mesir. (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, pada tanggal 12 Rabbiul Awal, negara-negara dengan populasi muslim yang besar merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Hari ini, yang dikenal dengan Maulid Nabi, mengundang perayaan dan kemeriahan bagi pemeluk agama Islam.

Walaupun beberapa negara muslim seperti Arab Saudi tidak mengakui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW., sebagian besar dari negara Arab merayakan hari tersebut. 

Setiap negara tentunya memiliki budaya dan tradisi masing-masing dalam memperingati hari bersejarah ini.

Meskipun metode dan ritualnya berbeda dari satu negara Arab ke negara lain, negara-negara tersebut memiliki satu tujuan yang sama: untuk menghormati dan mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, serta mempromosikan nilai-nilai Islam melalui kegembiraan dan perayaan bersama.

Dilansir dari Arabia Weather pada Senin (16/9/2024), berikut adalah berbagai cara sejumlah negara Arab memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW tersebut:

Perayaan Keagamaan

Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran
Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran. (Pixabay/TayebMEZAHDIA)

Di sebagian besar negara Arab, perayaan Maulid Nabi dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an di masjid-masjid. 

Selain itu mereka juga mengadakan nyanyian lagu-lagu religius serta pujian terhadap Nabi Muhammad. Pujian-pujian tersebut mengagungkan sifat-sifat dan riwayat hidup Nabi yang mulia.

Kemudian, dakwah juga dilakukan sebagai bagian dari perayaan keagamaan. Pelajaran agama dan ceramah diadakan dengan fokus pada kehidupan dan moral Nabi. Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk mengingatkan umat Islam tentang nilai-nilai Islam.

Prosesi dan Perayaan Populer

Banyak kota dan desa di negara-negara Arab mengadakan perayaan populer dan pawai untuk memeriahkan hari suci ini. 

Di Mesir, misalnya, “prosesi Maulid” diselenggarakan di jalan-jalan berbagai kota besar. Pada pawai ini, para pengunjung memamerkan lukisan dan bendera artistik, serta melantunkan lagu-lagu Nabi.

Selain itu, di Maroko, perayaan besar diadakan di Kota Marrakesh. Dalam perayaan ini, dilakukan berbagai macam kegiatan, termasuk dzikir dan doa bersama.

Makanan Tradisional

Arab Saudi Siap Jadi Destinasi Wisata Terbaik di Dunia
Ilustrasi makanan negara Arab. (AP Photo/Amr Nabil)

Mempersiapkan dan membagi-bagikan makanan dan manisan merupakan bagian penting dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. di negara-negara Arab. 

Sebagai contoh, masyarakat Mesir membuat halawat al-mawlid,sebuah manisan lokal yang memiliki berbagai jenis seperti wijen dan hummus. 

Sedangkan di Maroko, hidangan khusus seperti rfisa disiapkan. Makanan ini dibagikan di antara keluarga dan tetangga sebagai cara untuk mengekspresikan kegembiraan dan perayaan.

Solidaritas sosial

Di banyak negara Arab, Maulid Nabi adalah kesempatan untuk mendorong solidaritas sosial.

Sedekah dan sumbangan dibagikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan. Tidak hanya itu, jamuan makan bersama juga diadakan di mana keluarga miskin dan yang berkekurangan diundang. 

Perayaan dengan fokus pada aspek sosial ini mencerminkan semangat solidaritas dan persaudaraan yang terkandung dalam Islam.

Hari Libur Nasional

Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Ilustrasi Kakbah di Masjidil Haram. (AP Photo/Dar Yasin)

Sebagian besar negara Arab memberikan hari libur nasional pada hari Maulid Nabi, yang memungkinkan keluarga untuk berkumpul dan merayakannya. 

Di beberapa negara, seperti Yordania, pemerintah mengeluarkan pemberitahuan resmi untuk meliburkan pekerjaan di lembaga-lembaga publik dan swasta.

Kegiatan budaya dan seni

Selain kegiatan keagamaan, festival budaya dan seni diadakan di beberapa negara. Festival-festival tersebut mencakup pertunjukan teater dan puisi.

Kegiatan seni ini dilakukan untuk menyoroti sejarah Nabi Muhammad dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kehidupan dan pesan-pesan moral yang dapat ditiru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya