Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengaitkan isu Palestina dengan Konferensi Asia-Afrika (KAA) atau disebut pula Konferensi Bandung.
"Kita harus menghidupkan kembali semangat Bandung untuk menghadapi ketidakadilan yang terjadi terhadap Palestina, meningkatkan pengaruh multilateral kita, dan berfokus pada pembangunan kembali Palestina," demikian disampaikan Menlu RI Retno saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok (GNB) di New York pada Senin (23/9/2024).
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno menyoroti ketidakberdayaan PBB untuk menghentikan serangan Israel terhadap rakyat Palestina selama 11 bulan terakhir.
Advertisement
"Sebagai kelompok negara terbesar di PBB, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri: bagaimana kita dapat menghentikan ini semua?" tanya Menlu Retno.
Menlu Retno menyampaikan pula bahwa apa yang tejadi di Palestina bukan hanya sebuah konflik, namun serangan terhadap fondasi dasar dari sistem multilateral. Selain itu, Menlu Retno juga menyoroti penerapan hukum internasional yang selektif dan lingkungan impunitas total yang membuat sebagian besar negara-negara Global South merasa frustrasi.
"Perpecahan geopolitik di antara kekuatan besar telah menciptakan situasi di mana hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional diabaikan, dan sebuah negara dapat bertindak dengan impunitas ... tanpa hukuman atau konsekuensi. Hal ini tidak dapat ditoleransi," tegas Menlu Retno.
Menjelang peringatan 70 tahun KAA pada tahun 2025, Menlu Retno menekankan pentingnya mengingat kembali semangat Bandung, semangat solidaritas, perdamaian, dan kerja sama antarbangsa untuk Palestina.
"Ini saatnya bagi Gerakan Non-Blok ... untuk mengambil langkah dalam kesatuan dan aksi nyata," ujar Menlu Retno menutup pernyataannya.
Pertemuan Tingkat Menteri GNB dipimpin oleh Menlu Uganda Odongo Jeje Abubakhar. Pertemuan dihadiri pejabat-pejabat negara anggota GNB seperti perdana menteri Palestina, menlu Azerbaijan, Bangladesh, Malaysia, Maroko, Venezuela, dan Kuba.