Liputan6.com, Tel Aviv - Kabinet Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Hamas.
Kabinet Benjamin Netanyahu telah menyetujui kesepakatan dengan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza setelah lebih dari 460 hari perang, di mana pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 46.788 warga Palestina dan melukai 110.453 orang.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah Israel meratifikasi perjanjian gencatan senjata pada Sabtu (19/1/2025) pagi setelah bertemu selama lebih dari enam jam," kata kantor PM Netanyahu dalam sebuah pernyataan singkat seperti dikutip dari Al Jazeera.
Advertisement
"Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pengembalian para sandera. Kerangka kerja untuk pembebasan para sandera akan mulai berlaku pada hari Minggu," sambung pernyataan kantor PM Benjamin Netanyahu.
Dengan kesepakatan yang ditentang keras oleh beberapa garis keras kabinet Israel, laporan media mengatakan 24 menteri dalam pemerintahan koalisi Netanyahu memberikan suara mendukung kesepakatan tersebut sementara delapan orang menentangnya. Adapun kabinet keamanan Israel telah memberikan suara mendukung kesepakatan gencatan senjata pada hari Jumat (18/1).
Berdasarkan kesepakatan tersebut, gencatan senjata dimulai dengan fase awal enam minggu di mana tawanan di Gaza dibebaskan sebagai ganti tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, dan yang membuka jalan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Pimpinan negosiator AS dalam perundingan gencatan senjata, Brett McGurk, mengatakan Gedung Putih memperkirakan gencatan senjata akan dimulai pada Minggu pagi (19/1), dengan tiga tawanan perempuan akan dibebaskan ke Israel pada Minggu sore melalui Palang Merah.
Kementerian Kehakiman Israel pada hari Jumat (18/1) merilis daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam pertukaran pertama pada hari Minggu.
“Kami telah memastikan setiap detail dalam perjanjian ini. Kami cukup yakin … perjanjian ini siap dilaksanakan pada hari Minggu,” kata McGurk dalam sebuah wawancara televisi dari Gedung Putih.
Setelah pembebasan tawanan pada hari Minggu (19/1), McGurk mengatakan kesepakatan tersebut menyerukan pembebasan empat tawanan perempuan lagi setelah tujuh hari, diikuti dengan pembebasan tiga tawanan lagi setiap tujuh hari setelahnya.
Israel Dilaporkan Masih Membombardir Gaza
Meskipun perjanjian gencatan senjata diumumkan pada hari Rabu (15/1) oleh mediator Qatar, Mesir, dan AS, serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut dengan hampir 120 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut sejak saat itu.
Gaza yang dilanda perang kini juga akan mengalami lonjakan bantuan kemanusiaan. Truk-truk yang membawa bantuan berbaris pada hari Jumat (17/1) di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang melintasi Gaza selatan.
Seorang pejabat Mesir mengatakan delegasi Israel dari militer dan badan keamanan internal Shin Bet Israel tiba pada hari Jumat (17/1) di Kairo untuk membahas pembukaan kembali perbatasan Rafah.
Pasukan Israel juga akan mundur dari banyak daerah di Gaza selama fase pertama gencatan senjata, dan ratusan ribu warga Palestina akan dapat kembali ke sisa-sisa rumah mereka di utara wilayah tersebut.
Advertisement
Tiga Fase Kesepakatan Gencatan Senjata
Berdasarkan kesepakatan tersebut, mengutip BBC, 33 sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Gaza setelah 15 bulan konflik akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina di penjara Israel selama tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama enam minggu.
Pasukan Israel juga akan ditarik dari daerah padat penduduk di Gaza, warga Palestina yang mengungsi akan diizinkan untuk mulai kembali ke rumah mereka dan ratusan truk bantuan akan diizinkan masuk ke wilayah tersebut setiap hari.
Negosiasi untuk tahap kedua - yang akan membebaskan para sandera yang tersisa, penarikan penuh pasukan Israel dan "pemulihan ketenangan yang berkelanjutan" - akan dimulai pada hari ke-16.
Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan rekonstruksi Gaza - sesuatu yang bisa memakan waktu bertahun-tahun - dan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa.
Qatar mengatakan para sandera yang akan dibebaskan selama tahap pertama akan mencakup "wanita sipil, tentara wanita, anak-anak, orang tua, dan warga sipil yang sakit dan terluka".
Israel mengatakan tiga sandera diperkirakan akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata, dengan lebih banyak kelompok kecil dibebaskan secara berkala selama enam minggu ke depan.