Liputan6.com, London - Hari ini 71 tahun yang lalu, pemerintah Inggris telah mendirikan sebuah badan baru untuk mengendalikan produksi dan pengembangan energi atom.
Rancangan Undang-Undang (RUU) Atomic Energy Authority Bill (Otoritas Energi Atom) diperkenalkan di House of Commons oleh Menteri Tenaga Kerja David Eccles. Lalu telah diterbitkan untuk memperbarui peraturan yang sebelumnya disahkan pada tahun 1946.
Dikutip dari BBC, Rabu, (12/1/2025) Edwin Plowden (47) -- sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perencana di Departemen Keuangan -- memimpin otoritas baru ini. Ia akan didampingi oleh enam hingga sepuluh anggota lainnya.
Advertisement
Tugas Atomic Energy Authority Bill (AEA) meliputi produksi dan pembuangan energi atom serta limbah radioaktif. Dengan persetujuan pemerintah, AEA juga berwenang mengalokasikan hibah dan pinjaman untuk mendukung penelitian dan pengembangan produksi energi atom. Kendali atas senjata atom tetap berada di bawah pengawasan ketat pemerintah.
Restrukturisasi ini sejalan dengan temuan komite yang dibentuk pemerintah pada April lalu di bawah pimpinan Waverley. Laporan Waverley, yang tidak dipublikasikan karena alasan keamanan, menjadi dasar penerbitan White Paper yang disampaikan ke parlemen pada November tahun lalu.
Laporan tersebut menyoroti pentingnya energi atom yang terus berkembang serta beragam aplikasi komersialnya. Ditekankan bahwa pengelolaan energi atom akan lebih efektif jika dijalankan sebagai fasilitas industri besar dibandingkan di bawah departemen pemerintah.
Perubahan mulai diterapkan awal tahun ini, dengan pemindahan tanggung jawab energi atom dari Menteri Pengadaan ke Presiden Dewan, tuan Salisbury, yang merupakan jabatan non-departemen. Peran tuan Salisbury adalah menentukan kebijakan pemerintah terkait industri ini dan mengelola dana besar yang dialokasikan oleh parlemen.
The United Kingdom Atomic Energy Authority (UKAEA) terus menjadi pelopor dalam pengembangan energi nuklir. UKAEA bertanggung jawab atas enam lokasi, yaitu di Dounreay (Caithness), Risley (Cheshire), Sellafield (Cumbria), Winfrith (Dorset), serta Culham dan Harwell (Oxfordshire).
Sebagian besar kegiatan UKAEA saat ini berfokus pada proses dekomisioning atau penutupan fasilitas nuklir lama dengan aman untuk dialihfungsikan menjadi penggunaan konvensional atau lainnya. Meski tetap berstatus sebagai badan publik non-departemen, UKAEA berada di bawah pengawasan Departemen Perdagangan dan Industri.
Selain itu, UKAEA juga berperan dalam memberikan kontribusi bagi proyek penelitian fusi energi di Eropa serta menyediakan saran ahli terkait instalasi nuklir di berbagai belahan dunia.