Konvoi Pasukan UNIFIL di Lebanon Diserang dan Mobilnya Dibakar, 1 Orang Terluka

UN Interim Force in Lebanon (UNIFIL) atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa konvoi tersebut sedang membawa pasukan penjaga perdamaian ke bandara Beirut. Lebih dari 25 orang ditangkap terkait penyerangan tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 16 Feb 2025, 11:32 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 11:25 WIB
Pemadam kebakaran memadamkan kendaran pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon. (AFP)
Pemadam kebakaran memadamkan kendaran pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon. (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Beirut - Konvoi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon diserang. Anggota senior dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.

BBC yang dikutip Minggu (16/2/20255) melaporkan, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon mengatakan wakil komandannya yang akan segera pensiun telah terluka setelah salah satu konvoinya "diserang dengan kejam".

UN Interim Force in Lebanon (UNIFIL) atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa konvoi tersebut sedang membawa pasukan penjaga perdamaian ke bandara Beirut, ketika menjadi sasaran dan salah satu kendaraannya dibakar.

Para pengunjuk rasa telah memblokir jalan menuju bandara setelah keputusan pemerintah Lebanon untuk melarang dua pesawat Iran mendarat.

Baik Presiden Lebanon Joseph Aoun maupun tentara negara itu mengutuk serangan terhadap UNIFIL, dan mengatakan mereka akan berupaya menangkap mereka yang terlibat.

Beberapa video yang dibagikan secara daring menunjukkan satu kendaraan PBB berwarna putih terbakar, ketika sekelompok pemuda, membawa bendera kuning, mengejar dan memukuli mereka yang tampak seperti pasukan penjaga perdamaian saat mereka mencoba melarikan diri.

Rekaman terpisah menunjukkan sekelompok pria berteriak saat mereka menendang, memukul, dan memanjat konvoi tiga kendaraan PBB di sepanjang jalan yang gelap.

Wakil komandan UNIFIL yang terluka, yang tidak disebutkan namanya, dalam perjalanan ke rumah setelah mengakhiri misinya, menurut pernyataan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami terkejut dengan serangan keterlaluan ini terhadap pasukan penjaga perdamaian yang telah bertugas memulihkan keamanan dan stabilitas di Lebanon selatan selama masa sulit," tambahnya.

"Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Kami menuntut penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon dan agar semua pelaku diadili."

Aoun mengatakan serangan itu "tidak dapat diterima" dan "tidak dapat dibiarkan terulang".

Dalam unggahan media sosial dari kantor kepresidenan, ia menambahkan: "Pasukan keamanan tidak akan bersikap lunak terhadap pihak mana pun yang mencoba mengganggu stabilitas dan merusak perdamaian sipil di negara ini."

 

Protes Dipicu Pertikaian antara Lebanon dan Iran

Ilustrasi pasukan penjaga perdamaian PBB
Ilustrasi pasukan penjaga perdamaian PBB (Marco Dormino/AP)... Selengkapnya

Para pendukung kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, telah berkumpul di luar bandara Beirut sejak Kamis (13/2) karena pertikaian antara Lebanon dan Iran, yang menyebabkan dua pesawat Iran dilarang mendarat di ibu kota Lebanon.

Hal ini telah menyebabkan puluhan warga negara Lebanon terlantar di Iran.

Langkah tersebut diberlakukan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa Pasukan Quds Iran telah "memanfaatkan" penerbangan internasional untuk "menyelundupkan" dana guna mempersenjatai Hizbullah.

Juru bicara IDF Arab Avichay Adraee mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi komite yang memantau gencatan senjata Israel-Hizbullah, tetapi menuduh: "Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, kami memperkirakan bahwa beberapa upaya penyelundupan uang ini telah berhasil."

Gerakan Amal, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Hizbullah, mengatakan "serangan terhadap Unifil adalah serangan terhadap Lebanon selatan", dan menggambarkannya sebagai "tusukan terhadap perdamaian sipil".

Menteri Dalam Negeri Lebanon Ahmed Al-Hajjar mengatakan kepada media pemerintah bahwa ia akan mengadakan pertemuan keamanan sehubungan dengan serangan tersebut, menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap pasukan penjaga perdamaian".

Sebagai informasi, UNIFIL dibentuk untuk memantau zona penyangga yang dibuat di dekat perbatasan dengan Israel setelah berakhirnya perang Lebanon 2006, dan memiliki pos di seluruh Lebanon selatan.

Lebih dari 25 Orang Ditangkap

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Sementara itu, lebih dari 25 orang ditangkap menyusul serangan terhadap konvoi pasukan penjaga perdamaian PBB yang melukai dua orang termasuk seorang komandan senior.

“Lebih dari 25 orang telah ditangkap oleh intelijen militer Lebanon”, sementara satu orang lainnya ditahan oleh dinas keamanan, Menteri Dalam Negeri Lebanon Ahmad al-Hajjar mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan keamanan darurat pada hari Sabtu (15/2) seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Ini tidak berarti para tahanan ini melakukan serangan … tetapi penyelidikan akan menunjukkan siapa yang bertanggung jawab,” tambahnya.

Mayor Jenderal Chok Bahadur Dhakal sedang dalam perjalanan meninggalkan negara itu menuju Nepal pada Jumat malam setelah menyelesaikan misinya ketika konvoi UNIFIL yang membawa pasukan penjaga perdamaian ke bandara diserang oleh para pengunjuk rasa.

Tentara Lebanon campur tangan setelah pasukan penjaga perdamaian PBB mengalami cedera. Adapun pasukan penjaga perdamaian kedua yang terluka tidak teridentifikasi.

UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran “mencolok” terhadap hukum internasional dan “dapat dianggap sebagai kejahatan perang”.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya