Liputan6.com, London - Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer pada Minggu (2/3/2025) mengatakan bahwa negara-negara Eropa berada di persimpangan sejarah, menggambarkan tantangan yang dihadapi melalui konflik di Ukraina. Hal ini diungkapkannya setelah pertemuan puncak pertahanan dengan para pemimpin Eropa mengenai masa depan Ukraina.
"Kita berada di persimpangan sejarah hari ini," katanya seperti dikutip dari Euro News, Senin (3/3), sambil menambahkan, "Ini bukanlah momen untuk lebih banyak berbicara – ini saatnya untuk bertindak dan bersatu pada rencana baru demi perdamaian yang adil dan abadi."
Baca Juga
Selain mengumumkan kesepakatan pembiayaan sebesar 1,6 miliar pound sterling untuk membantu Ukraina memperoleh lebih dari 5.000 misil, PM Starmer juga menyerukan kepada 18 pemimpin Eropa lainnya bahwa mereka perlu melakukan upaya besar untuk keamanan mereka sendiri setelah dukungan AS terhadap Ukraina terancam menyusul adu mulut secara terbuka antara Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy.
Advertisement
Pada Jumat (28/2), Trump dan wakilnya, JD Vance, menyerang Zelenskyy dengan mengatakan dia tidak cukup bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh AS.
Starmer menuturkan dia telah bekerja sama dengan Prancis dan Ukraina untuk menyusun rencana guna mengakhiri perang dan bahwa kelompok para pemimpin — sebagian besar dari Eropa — telah menyepakati empat hal.
Apa Saja 4 Hal yang Disepakati Terkait Ukraina?
Selain mayoritas pemimpin Eropa, empat rencana yang disinggung Starmer juga disepakati oleh pemimpin Kanada dan Turki.
"Pertama, kami akan menjaga agar bantuan militer terus mengalir dan terus meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia untuk memperkuat Ukraina sekarang. Kedua, kami sepakat bahwa perdamaian yang langgeng harus memastikan kedaulatan dan keamanan Ukraina, dan Ukraina harus terlibat dalam perundingan," tutur Starmer seperti dikutip dari Hindustan Times.
"Ketiga, jika terjadi kesepakatan perdamaian, kita akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina sendiri untuk mencegah invasi di masa depan. Keempat, kami akan melangkah lebih jauh untuk mengembangkan koalisi negara-negara yang bersedia untuk mempertahankan kesepakatan dan menjamin perdamaian."
Starmer menambahkan, "Tidak semua negara akan merasa mampu untuk berkontribusi, tetapi hal itu tidak boleh membuat kita hanya duduk diam. Sebaliknya, negara-negara yang bersedia harus bergerak cepat dengan perencanaan yang penuh urgensi. Inggris siap mendukung upaya ini dengan mengerahkan pasukan di lapangan dan pesawat di udara, bersama dengan negara-negara lain. Eropa harus mengambil tanggung jawab besar ini."
Di antara peserta pertemuan puncak pertahanan di Inggris adalah Zelenskyy, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, hingga Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Menurut PM Starmer para pemimpin telah sepakat untuk bertemu kembali secepatnya guna melanjutkan kerja sama dalam merancang rencana-rencana tersebut.
Â
Â
Advertisement
