Presiden Iran: Israel Penyakit Lama yang Harus Disingkirkan

Presiden Iran Hassan Rouhani yang baru saja terpilih menggantikan Mahmoud Ahmadinejad angkat bicara soal pendudukan Israel ke Palestina.

oleh Riz diperbarui 03 Agu 2013, 09:32 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2013, 09:32 WIB
presiden-iran-130803b.jpg

Presiden Iran Hassan Rouhani yang baru saja terpilih menggantikan Mahmoud Ahmadinejad angkat bicara soal pendudukan Israel ke Palestina yang tak kunjung henti. Menurut Rouhani, sikap Israel tersebut merupakan penyakit lama yang harus disingkirkan dari tubuh dunia Islam.

"Di kawasan kita ini, dunia Islam memiliki penyakit masa lalu. Penyakit yang harus dicabut. Rezim Zionis telah menduduki Palestina dan Quds dan melanjutkan penindasannya," kata Rouhani, seperti dikutip dari kantor berita semipemerintah Iran, ISNA, Sabtu (3/8/2013).

Rouhani yang akan diambil sumpahnya pada Minggu 4 Agustus besok menyampaikan hal tersebut dalam pawai tahunan pro-Palestina yang berlangsung di Teheran yang juga disebut sebagai Hari Quds.

"Kenyataannya Hari Quds merupakan hari bagi kaum Islam untuk memperlihatkan mereka tidak melupakan hak sejarahnya. Mereka tidak akan pernah melupakan ini dan akan selalu melawan penindasan dan pelanggaran," imbuh dia.

Rouhani juga mengungkapkan keraguannya atas kemungkinan kesepakatan damai Israel-Palestina, meski kedua belah pihak sudah melakukan perundingan kembali awal pekan ini di Washington setelah sempat terhenti sejak tahun 2010.

"Israel memperlihatkan wajah yang kompromis kepada dunia. Namun dalam praktiknya mereka tetap meneruskan ekspansionisme," tutur Rouhani.

Komentar Rouhani melanjutkan pandangan Ahmadinejad yang mundur setelah menjabat presiden selama 8 tahun. Rouhani meraih kemenangan dalam pemilihan presiden, Jumat 14 Juni dengan perolehan suara lebih dari 50%.

Semasa kampanye, Rouhani telah dikenal mengusung sikap moderat dan misi berinteraksi lebih besar dengan dunia internasional.

Muka Asli

Tak lama setelah Rouhani berkoar dan tersebar luas lewat media, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapinya dengan mengatakan Rouhani telah memperlihatkan muka aslinya.

"Wajah sebenarnya dari Rouhani sudah terungkap lebih cepat dari yang diperkirakan. Inilah yang dipikirkan pria tersebut dan begitulah rencana aksi rezim Iran," cetus Netanyahu dalam BBC. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya