Husni Mubarak Dibebaskan Saat Mesir Berdarah?

Diktator yang telah memimpin Mesir selama 30 tahun ini bisa dibebaskan apabila tuduhan kasus korupsinya dibatalkan pengadilan.

oleh Riz diperbarui 20 Agu 2013, 12:50 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2013, 12:50 WIB
husnilmubarak-130820b.jpg

Mantan pemimpin Mesir Husni Mubarak dikabarkan akan segera bebas saat Mesir tengah dilanda konflik. Diktator yang telah memimpin Mesir selama 30 tahun ini bisa dibebaskan pada akhir pekan ini, apabila tuduhan kasus korupsinya dibatalkan pengadilan.

"Yang kami hadapi sekarang hanya prosedur administratif sederhana yang akan selesai tak kurang dari 48 jam. Mubarak akan bebas sebelum akhir pekan," kata pengacara Mubarak Fareed wl-Deeb, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (20/8/2013).

Menurut dia, dakwaan korupsi yang dikenai kepada Mubarak merupakan satu-satunya dasar hukum yang dipakai sebagai dasar untuk menahan mantan presiden itu.

Sementara menurut pejabat kehakiman Mesir, Mubarak kemungkinan besar masih akan mendekam di penjara selama 1 atau 2 pekan ke depan, sebelum lembaga kehakiman mengeluarkan putusan tentang penahanannya.

Mubarak ditangkap tak lama setelah digulingkan. Ia ditahan di penjara Tora di pinggiran selatan ibukota Kairo. Di penjara ini pula ditahan beberapa pemimpin senior kelompok Ikhwanul Muslimin, sejak penumpasan terhadap organisasi ini dimulai bulan lalu.

Eks pemimpin berusia 85 tahun itu bersama mantan menteri dalam negeri kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena dianggap gagal mencegah pembunuhan para demonstran dalam revolusi 2011.

Meski disebut-sebut akan bebas, Mubarak masih akan menghadapi pengadilan ulang usai jaksa dan tim pengacara sama-sama mengajukan banding. Tapi kasus tersebut tak mewajibkan Mubarak untuk mendekam di penjara.

Morsi Digulingkan

Pasca-penggulingan Mubarak, Mesir diharapkan menjadi negara damai dipimpin oleh penggantinya, Mohammed Morsi. Tapi faktanya, setahun setelah memimpin, Morsi digulingkan militer di bawah nakhoda panglima militer Jenderal Abdul Fattah al-Sisi. Kini Morsi ditahan di suatu tempat yang dirahasiakan.

Atas penggulingan Morsi ini, kondisi Mesir malah bersimbah darah. Jumlah korban tewas dalam konflik Mesir terus bertambah. Terakhir, sedikitnya 36 tahanan anggota Ikhwanul Muslimin tewas ketika mencoba melarikan diri saat dipindahkan ke penjara di luar Kairo. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya