[VIDEO] Tak Bisa Layat Mandela, Warga Ngamuk Lawan Polisi

Ribuan pelayat lainnya yang tak bisa melayat mengamuk dan menerobos barikade polisi.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2013, 06:51 WIB
Diterbitkan 14 Des 2013, 06:51 WIB
pelayat-mandela-131214a.jpg

Puluhan ribu pelayat mengunjungi Union Building, Pretoria, Afrika selatan untuk melihat dan memberikan pernghormatan terakhir kepada mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Ribuan pelayat lainnya yang tak bisa melayat mengamuk dan menerobos barikade polisi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (14/12/2013), hari Jumat 13 Desember kemarin merupakan hari terakhir bagi para pelayat untuk dapat melihat jasad Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan yang juga pejuang anti-apartheid, Nelson Mandela. Ada lebih dari 50 ribu pelayat mengantre sejak pukul 03.00 dini hari untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Mandela.

Memasuki sore hari, polisi terpaksa memasang barikade pagar di depan bangunan karena waktu bagi pelayat untuk melihat jasad Mandela telah habis. Namun jumlah pelayat terus bertambah.

Mereka yang kecewa karena tidak dapat melihat jenazah Mandela kemudian membentuk kekuatan dan menerobos masuk menjebol barikade polisi. Ribuan warga ini langsung berlarian menuju lokasi Mandela disemayamkan.

Sabtu ini jenazah Mandela akan diterbangkan ke kampung halamannya yang berada di Desa Qunu, Kota Cape Timur. Rencananya jasad Mandela ini akan dikebumikan pada Minggu pagi.

Prosesi pemakaman akan tertutup bagi umum. Kendati demikian, setidaknya akan ada 5.000 orang yang terdiri dari keluarga, pejabat asing dan tokoh politik senior yang akan menghadiri prosesi pemakamannya.

Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun setelah menjalani perawatan karena infeksi paru-paru selama 3 bulan belakangan. Ia menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis 5 Desember malam. Mandela yang juga dikenal dengan nama Madiba itu akan dimakamkan di Qunu pada 15 Desember 2013. (Riz)

[Baca juga: Nelson Mandela dan Filosofi Batik]

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya