Pengakuan Penerjemah `Palsu` Misa Nelson Mandela

Dalam sebuah video, Thamsanqa Jantjie berbicara soal terjemahan ngawur-nya kepada sekelompok orang yang tidak dikenal.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 30 Des 2013, 03:20 WIB
Diterbitkan 30 Des 2013, 03:20 WIB
penerjemah-palsu-131212b.jpg
Thamsanqa Jantjie, penerjemah kontroversial dalam acara perkabungan Nelson Mandela membuat sebuah pengakuan. Dalam sebuah video, pria berusia 34 tahun itu berbicara soal terjemahan ngawur-nya kepada sekelompok orang yang tidak dikenal.

"Saya akan melawan meskipun mereka menyebut saya palsu. Saya seorang penipu besar sebab saya mengungkap apa yang terjadi dalam pemerintahan dan sistem," kata Jantjie dikutip Mirror, Minggu 29 Desember 2013.

"Sistem telah diciptakan untuk membuat kita jatuh. Tapi bagi saya, saya akan bangkit. Meskipun mereka menjatuhkan saya, saya akan bangkit. Meskipun mereka menempatkan saya di laut atau sungai saya tetap akan bangkit," sambung dia.

Jantjie menjadi sorotan setelah gerakan tangan yang dia lakukan saat menjadi penerjemah dianggap tidak sama dengan yang diucapkan para pemimpin dunia yang berpidato dalam acara perkabungan Nelson Mandela.

Dalam acara yang disaksikan ratusan juta orang dari seluruh penjuru dunia itu, Jantjie menerjemahkan pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pemimpin dunia lainnya. Terjemahan yang dia lakukan menjadi bahan ejekan berbagai kalangan karena ditemukan sejumlah kata yang tidak sesuai, seperti udang dan kuda goyang.

Belakangan, Jantjie mengaku mengalami schizophrenia--gangguan jiwa yang berpengaruh pada kinerja otak. Dia mengaku melihat malaikat dan mendengar suara-suara tertentu. Awal bulan ini, dia dirawat di rumah sakit jiwa. (Eks)

Baca juga:
Penerjemah di Misa Mandela Masuk Rumah Sakit Jiwa, Gila?
Masa Lalu Gelap Penerjemah `Palsu` Misa Nelson Mandela
Ngawur, Penerjemah Acara Mandela Mengaku Kena Gangguan Jiwa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya