Lagi, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi mengalami kebocoran. Akibat kebocoran ini, air berkandungan radioaktif meluap dari tangki penyimpanan.
Juru bicara Tokyo Electric Power Co (Tepco), perusahaan operator PLTN Fukushima, Masayuki Ono mengatakan, air dari kebocoran tersebut mengandung radioaktif dengan 230 juta becquerel isotop radioaktif per liter.
Becquerel adalah satuan yang digunakan untuk mengukur radioaktivitas. Dan, WHO PBB sangat tidak menyarankan meminum air dengan tingkat radioaktivitas lebih tinggi dari 10 becquerels per liter.
Seperti yang dimuat BBC, Kamis (20/2/2014), operator mengatakan kebocoran terjadi saat air yang terkontaminasi secara tidak sengaja dipompa ke dalam tangki penyimpanan yang besar dan sudah penuh. Akibatnya, air radioaktif meluap dari tangki penyimpanan. Selama beberapa jam, kebocoran tidak diketahui.
Tepco juga menyebutkan adanya kelalaian dalam insiden itu. Katup tangki penyimpanan dibiarkan terbuka sehingga air beracun itu meluap. Namun begitu, pihat Tepco membantah jika air yang terkontaminasi tersebut telah mencapai Samudera Pasifik. Hal itu karena tidak ada sistem drainase yang menghubungkan PLTN tersebut hingga ke lautan.
"Kami mohon maaf karena membuat masyarakat khawatir dengan kebocoran ini. Air tidak mungkin telah mencapai laut karena tidak ada drainase di sekitar tangki," kata Masayuki.
Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya hingga kini dalam proses pemulihan air yang bocor dan tanah yang telah terkontaminasi.
PLTN yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011, telah menghadapi beberapa masalah termasuk kebocoran dan pemadaman listrik sejak bencana tersebut. Kebocoran ini adalah yang paling serius sejak Agustus 2013 lalu, ketika 300 ton air bocor dari PLTN itu dan mendorong badan nuklir Jepang menaikkan tingkat siaga.
Beberapa masalah PLTN Fukushima sebelumnya:
9 Oktober 2013: Enam pekerja tersiram air radioaktif
7 Oktober 2013: Seorang pekerja PLTN tak sengaja mematikan listrik ke pompa yang digunakan untuk pendinginan reaktor yang rusak
3 Oktober 2013: Tepco mengatakan ada kebocoran air radioaktif setelah pekerja kepenuhan mengisi tangki penyimpanan
21 Agustus 2013: Badan Nuklir Jepang meningkatkan status siaga Fukushima
20 Agustus 2013: Tepco mengatakan 300 ton air radioaktif telah bocor dari tangki penyimpanan ke dalam tanah
Juli 2013: Tepco untuk pertama kalinya mengakui air radioaktif mengalir ke laut
Juni 2013: Tepco mengatakan air radioaktif bocor dari tangki penyimpanan ke tanah
April 2013: Tepco menduga kebocoran air radioaktif di Fukushima
Maret 2013: Tepco menduga hewan pengerat mungkin berada di balik pemadaman listrik yang mematikan sistem pendingin
(Ndy)
Juru bicara Tokyo Electric Power Co (Tepco), perusahaan operator PLTN Fukushima, Masayuki Ono mengatakan, air dari kebocoran tersebut mengandung radioaktif dengan 230 juta becquerel isotop radioaktif per liter.
Becquerel adalah satuan yang digunakan untuk mengukur radioaktivitas. Dan, WHO PBB sangat tidak menyarankan meminum air dengan tingkat radioaktivitas lebih tinggi dari 10 becquerels per liter.
Seperti yang dimuat BBC, Kamis (20/2/2014), operator mengatakan kebocoran terjadi saat air yang terkontaminasi secara tidak sengaja dipompa ke dalam tangki penyimpanan yang besar dan sudah penuh. Akibatnya, air radioaktif meluap dari tangki penyimpanan. Selama beberapa jam, kebocoran tidak diketahui.
Tepco juga menyebutkan adanya kelalaian dalam insiden itu. Katup tangki penyimpanan dibiarkan terbuka sehingga air beracun itu meluap. Namun begitu, pihat Tepco membantah jika air yang terkontaminasi tersebut telah mencapai Samudera Pasifik. Hal itu karena tidak ada sistem drainase yang menghubungkan PLTN tersebut hingga ke lautan.
"Kami mohon maaf karena membuat masyarakat khawatir dengan kebocoran ini. Air tidak mungkin telah mencapai laut karena tidak ada drainase di sekitar tangki," kata Masayuki.
Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya hingga kini dalam proses pemulihan air yang bocor dan tanah yang telah terkontaminasi.
PLTN yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011, telah menghadapi beberapa masalah termasuk kebocoran dan pemadaman listrik sejak bencana tersebut. Kebocoran ini adalah yang paling serius sejak Agustus 2013 lalu, ketika 300 ton air bocor dari PLTN itu dan mendorong badan nuklir Jepang menaikkan tingkat siaga.
Beberapa masalah PLTN Fukushima sebelumnya:
9 Oktober 2013: Enam pekerja tersiram air radioaktif
7 Oktober 2013: Seorang pekerja PLTN tak sengaja mematikan listrik ke pompa yang digunakan untuk pendinginan reaktor yang rusak
3 Oktober 2013: Tepco mengatakan ada kebocoran air radioaktif setelah pekerja kepenuhan mengisi tangki penyimpanan
21 Agustus 2013: Badan Nuklir Jepang meningkatkan status siaga Fukushima
20 Agustus 2013: Tepco mengatakan 300 ton air radioaktif telah bocor dari tangki penyimpanan ke dalam tanah
Juli 2013: Tepco untuk pertama kalinya mengakui air radioaktif mengalir ke laut
Juni 2013: Tepco mengatakan air radioaktif bocor dari tangki penyimpanan ke tanah
April 2013: Tepco menduga kebocoran air radioaktif di Fukushima
Maret 2013: Tepco menduga hewan pengerat mungkin berada di balik pemadaman listrik yang mematikan sistem pendingin
(Ndy)